Tak ada hidup yang selalu berjalan mulus. Jalan terjal dan berliku pasti kerap ditemui. Tekanan sering kali hadir tanpa diduga. Karena itu, butuh kesiapan diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada.

Jangan pernah menggantungkan diri kepada sesuatu yang tak abadi. Kecuali jika diri ini siap menanggung kecewa. Sebab, apa pun namanya, jika itu tak kekal selamanya, itu bisa lenyap seketika.

Kontrollah diri ini akan tidak mudah tunduk pada kamuflase dunia. Pahami setiap inchi kehidupan yang dilalui. Di situlah tersebar banyak keajaiban Tuhan.

Tersenyumlah. Bukan sekadar karena hidup ini banyak menawarkan kebahagiaan. Lebih dari itu, karena Tuhan masih memberi kesempatan untuk menghirup udara segar.

Manusia bukanlah Tuhan yang harus menaklukkan dan memiliki segalanya. Manusia hanya serpihan yang harus terus belajar mensyukuri, memahami, dan memanfaatkan yang dimiliki. Jangan sampai diri ini lupa pada apa yang dimiliki hanya karena terlalu sibuk mengejar yang belum dimiliki.

Secara naluri, manusia memang selalu ingin mengumpulkan power. Tapi, kontrollah diri ini agar tidak terjerumus pada abuse power. Batasi hawa nafsu dan tingkatkan doa dan ikhtiar nyata.

Manusia tidak hanya dilihat dari apa yang dicapai dan dimiliki. Tapi, manusia juga lebih banyak dilihat dari bagaimana dia mencapai dan memiliki. Karena itu, tetaplah rendah hati dan berserah diri kepada Ilahi. Sungguh tak ada yang benar-benar manusia miliki kecuali hanya sebuah usaha mengabdi.