Sebenarnya memang sulit menemukan keadaan yang benar-benar sesuai dengan keinginan diri sendiri. Selalu saja ada yang kurang. Kecuali orang-orang yang bersyukur dan optimis.

Orang yang bersyukur dan optimis akan melihat setiap keadaan sebagai peluang. Jika banyak orang butuh pertolongan, orang yang bersyukur dan optimis akan menganggap itu sebagai peluang berbuat kebajikan. Jika tiba musim hujan, orang yang bersyukur dan optimis akan menganggap itu sebagai peluang menjual jas hujan atau payung.

Mereka tidak mau hanya mengeluh-mengeluh. Mereka enggan selalu menyalahkan keadaan. Sebab mereka yakin, bukan keadaan yang bisa membuat seseorang hancur, tapi cara berpikir dan merespons keadaanlah yang dapat membuat seseorang hancur.

Nah, di masa pandemi ini, banyak hal yang bisa kita lakukan agar tetap produktif. Di antaranya tiga hal yang akan saya uraikan berikut ini.

1. Jadikan momen untuk mengisi diri

Mumpung masih di rumah, pekerjaan bisa dilakukan via daring, maka jadikan masa-masa ini sebagai momen mengisi diri. Kita bisa ikut webinar gratis yang bertebaran. Kita bisa memperbanyak membaca atau menulis.

Saran saya agar tujuan mengisi diri dapat berjalan optimal, fokuslah pada niat belajar. Bukan hanya mengejar sertifikat. Sertifikat mungkin memang penting sebagai penanda bahwa kita telah ikut webinar tertentu. Tapi, ilmu dan pengetahuan yang diperoleh jauh lebih penting.

Dengan memperbanyak asupan terhadap diri, masa pandemi akan menjadi momen emas bagi kita. Setelah kita keluar dari masa pandemi, kita akan semakin bersinar dengan cahaya ilmu.

2. Family time

Pandemi ini menjadi momen berharga bagi kita untuk intens berkumpul dengan keluarga. Jika sebelumnya kita lebih banyak di luar rumah karena sibuk bekerja, di masa pandemi ini kita akan lebih sering bersama keluarga.

Jika kita masih anak-anak, masih memiliki orang tua, maka ini momen baik bagi kita untuk mendengarkan cerita-cerita orang tua, berdiskusi, dan membuatnya selalu tersenyum. Biasanya orang tua itu senang sekali bercerita masa lalu ke anaknya. Mereka juga senang mendengar cerita capaian-capaian anaknya.

Kalau kita sudah punya anak atau punya istri, saya rasa ini momen luar biasa untuk family time. Tapi, saya belum bisa menjelaskan. Sebab saya belum punya istri dan belum punya anak. Tanya ke yang sudah punya istri dan punya anak saja ya.

3. Jaga kesehatan

Ini sangat penting. Mungkin sebelum pandemi kita selalu disibukkan dengan pekerjaan sehingga lupa untuk olahraga atau menjaga kesehatan. Nah, di masa pandemi ini, kita bisa mulai membiasakan diri berolahraga ringan setiap hari.

Olahraga ini juga sangat penting agar kita tidak stres. Biasanya orang yang selalu berada di rumah, tidak punya kegiatan di luar, sangat mudah suntuk dan stres. Berolahraga adalah salah satu solusi yang baik.

Olahraga tidak perlu yang berat-berat seperti mengangkat tiang listrik, mengangkat beban hidup, atau lari dari kenyataan. Olahraga bisa dilakukan dari yang ringan-ringan dengan perasaan bahagia. Misalnya, sepedaan di depan rumah calon mertua atau push up rutin agar makin kuat menghadapi kenyataan.

Nah, cukup tiga hal itu dulu ya tips produktif di masa pandemi dari saya. Tidak perlu banyak-banyak, yang penting bermanfaat dan diamalkan. Kalau mengenai cara produktif berkarya di mas pandemi, dua buku itu sangat tepat untuk dibaca. Dengan membaca dua buku itu, Anda akan menemukan banyak ide untuk berkarya. Hanya dengan 100 ribu, Anda sudah bisa memiliki dua buku itu sekaligus.

Surabaya, 30 November 2020