Sebenarnya, lomba menulis yang dilaksanakan setiap bulan oleh MediaGuru sangat penting bagi setiap gurusianer. Lomba ini bukan hanya berbicara tentang menang atau kalah. Lebih dari itu, lomba ini juga bisa dijadikan indikator terkait kreativitas, intensitas, dan kualitas tulisan seorang gurusianer.

Ratusan peserta lomba yang ikut, namun juri harus memilih dengan teliti mana tulisan yang benar-benar kreatif. Tulisan yang tidak sekadar curhat nirmakna, judul dan konten yang datar, atau gagasan yang tidak memiliki keunikan.

Itu adalah prinsip awal dan fundamental yang dipegang oleh juri dalam hal penilaian. Semakin unik, orisinil, dan bermakna tulisan Anda, semakin besar peluang Anda untuk lolos.

Namun, ada beberapa kelalaian teknis yang selalu dilakukan oleh peserta lomba yang menyebabkan mereka tidak lolos, yaitu:

1. Di form sudah dijelaskan dengan detail bahkan diberi contoh link yang harus dimasukkan, tapi tetap saja banyak yang keliru. Misalnya:

- Diminta memasukkan link artikel yang sudah dipublikasikan, tapi peserta lomba malah memasukkan link profil gurusiana.

- Diminta memasukkan link artikel, malah diisi link facebook.

- Yang lebih memusingkan ketika diminta memasukkan link artikel, tapi malah diisi link google form lomba.

2. Perbedaan antara artikel di gurusiana dan artikel yang ditulis di word. Ini malah menimbulkan rasa heran bagi para juri. Antara artikel yang diunggah di gurusiana berbeda seratus persen dengan artikel yang ditulis di MS Word dan diungguh di google form.

3. Plagiat. Para juri suka heran dengan peserta lomba yang melakukan plagiat. Dalam keterangan lomba sudah dijelaskan dengan gamblang agar peserta menulis tentang PENGALAMAN ATAU GAGASAN terkait tema yang diangkat. Jadi, seharusnya itu sangat personal dan unik.

Setiap orang pasti memiliki pengalaman dan gagasan yang berbeda. Katakan saja pengalaman membumikan literasi di sekolahnya. Meskipun sama-sama memiliki pengalaman dalam rangka membumikan literasi, saya yakin antara satu orang dengan orang lain pasti berbeda. Kenapa? Sebab konteks, persepsi, dan situasi antarpersonal dan antarsekolah pasti berbeda.

Ndilalah kemarin ada tulisan yang sama plek. Sesama peserta lomba saling plagiat. Dua paragraf sama persis. Tidak ditambahi dan tidak dikurangi. Dunangis para juri melihat kenyataan itu.

Oleh karena itu, pada 2021 nanti, kami berharap para peserta lomba dan seluruh gurusiner lebih baik lagi. Rasakan mengikuti lomba ini bukan sekadar rutinitas belaka. Rasakan mengikuti lomba ini sebagai salah satu upaya berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Berikan pengalaman dan gagasan yang terbaik. Baca ulang tulisannya sebelum dipublikasikan atau dikirimkan. Pastikan isiannya semua benar.

Kalah menang bukan tujuan utama melainkan kesadaran untuk terus belajar lebih baik itulah yang paling penting. Teruslah tingkatkan kuantitas tulisannya, tapi jangan lupa juga untuk meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan tulisannya.

Selamat berkarya! Berkarya dan berjaya! Salam literasi!

Surabaya, 30 Desember 2020