Kadek suprapto

Menulis itu indah salam literasi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Apakah Kita Telah Memiliki Kesadaran?
Berkesadaran

Apakah Kita Telah Memiliki Kesadaran?

“Sadar diri dong”. “Kapan mau maju kalau masih kayak gitu kelakuannya”. Kalimat ini sering diucapkan oleh kita ketika melihat teman atau orang lain berada dalam situasi yang tidak sesuai dengan kepatuhan sosial atau sedang melanggar aturan moral positif yang disepakati bersama. Sering pula ucapan ini kita tujukan kepada orang lain untuk menunjukkan bahwa kita sedang tidak suka pada perbuatannya dan ingin agar orang yang dimaksud tahu apabila perilakunya itu membuat orang merasa tidak nyaman dan menginginkan si oknum yang dimaksud menyesali perbuatannya.

Sepintas kalimat bernuansa satir diatas merupakan ucapan yang bermuatan energi besar. Kita menganggap bahwa saat kalimat tersebut terlontar dari mulut maka, orang yang sedang dalam penghakiman kita akan buru-buru terdiam lalu mengambil posisi merenung kemudian berbalik pada kita dan meminta maaf atas salah dan khilafnya. Apakah benar seperti itu?. Seberapa yakin bahwa dengan mengucapkan kalimat motivasi negatif itu berharap bahwa orang yang sedang kita pikirkan dalam kebencian mau melakukan perubahan perilaku sesuai dengan ekspektasi kita?. Yuk kita ubah mindset tentang diri dan orang lain.

Sadar itu apa?. Untuk menjawab tidak perlu bongkar-bongkar kamus deh. Kita fokus saja pada pemikiran sendiri dalam hal memberi arti. Yah udah kita sepakat saja sadar itu artinya ingat, insaf, kembali pulih seperti semula dan tahu apa yang sedang terjadi. Ini jawaban buka opini ya hehe. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa sadar adalah kunci sukses dan keberhasilan seseorang dalam menyikapi kehidupannya. Ada juga yang menjadikan sebuah kesimpulan bila sudah sadar maka kondisinya pulih kembali dan untuk selanjutnya tidak ada kecemasan dan kekuatiran lagi. Apakah ini benar?. Terus kemudian kesadaran itu apa ya?. Ingat kita tidak perlu searching atau melihat kamus ya, mari kita menjawabnya sesuai dengan akal dan kemampuan kita berpikir. Kita individu yang berpikir dan memiliki kemerdekaan untuk dapat menentukan kemana arah dan tujuan hidup kita mau berjalan. Nggak usah ribet berpendapat. Harus ilmiah atau harus baku jawabannya atau wajib cantumkan sumber referensi. Tidak penting jika toh pendapat kita tidak diterima oleh orang lain yang tidak sepaham. Bukankah kita adalah mahluk yang berkesadaran?. Wah rupanya nyerocos saya malah ngasih jawaban telak ya, upss saya sedang khilaf.

Mari kita masuk pada pembahasan yang lebih serius. Disclaimer dulu ya, no debat. Sadar dan kesadaran bukan merupakan sebuah diksi yang bermaksud untuk dikomparasikan artinya. Sadar dan kesadaran adalah sebuah bentuk manisfestasi tingkah laku dan perilaku manusia yang adalah cermin dari cara kerja otak manusia sebagai spesies kera besar yang memiliki kecerdasan dalam berpikir dan sekaligus sebagai bukti nyata dan ilmiah menurut Biologi. Alih-alih mengatakan bahwa manusia memiliki kesadaran tetapi ternyata secara sadar manusia tidak mampu menyampai kesadarannya itu. Lalu masalahnya dimana ya? Kan sudah sadar itu sudah cukup ko untuk membuat kita paripurna menjadi mahluk dengan level tertinggi. Masak sih? Apa iya? Ternyata kita salah. Begini jelasnya ya.

Sadar hanya sebatas perubahan ringkas dari cara kerja otak kita yang tidak memerlukan lompatan listrik yang hebat di neuron. Ini hanya merupakan system transfer data yang cepat dengan ukuran file yang kecil sehingga tidak memerlukan banyak energi dalam pemrosesannya. Kabar buruknya yaitu sadar hanyalah perubahan tingkah laku dan perilaku yang sifatnya temporal. Mengapa demikian karena sadar hanya sebatas responsif terhadap sebuah femomena yang terjadi. Tetapi akan menjadi sangat berbeda dengan kesadaran. Kesadaran merupakan proses atau cara kerja otak manusia yang agak sedikit rumit. Sistem kerja otak yang membutuhkan energi besar dan proses lompatan listrik hebat yang terjadi di otak manusia. Pada prinsipnya bahwa kesadaran perlu melibatkan hampir keseluruhan bagian sinap-sinap yang pada neuron yang saling terhubung. Otak kita akan bekerja secara kompleks. Terkait dengan bagaimana kesadaran itu nanti akan memengaruhi perilaku dan perubahan pada diri manusia tentu ada cara kerja atau modul yang harus dilakukan. Cara kerja ini rumit pada bagian otak namun sangat sederhana untuk dilakukan dalam bentuk nyata. Hal utama yang harus kita lakukan pertama kali adalah mulai dari diri. Ini penting karena kesadaran tanpa dimulai dari diri maka gagal pada proses selanjutnya. Kesadaran membutuhkan respon bukan reaksi. Respon yang mengakui bahwa kita adalah sebuah entitas yang memiliki kehendak. Pada mulanya yang kita lakukan adalah Chek in. lihat kedalam diri kita untuk melihat dan bertanya tentang apa yang sedang terjadi dalam hidup, apa kekurangan dan kekuatan yang dimiliki serta mencari solusi apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan persoalan hidup yang dihadapi. Pola ini akan mengantarkan informasi yang positif ke dalam otak kita melalui hantaran listrik pada neuron saraf di otak. Ini dapat juga disebut sebagai afirmasi. Nah ketika otak kita menerima respon positif yang kita alirkan secara terus menerus maka bagian otak budi luhur kita yaitu Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan dalam fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan. Berdasarkan sejarah evolusi ini adalah bagian otak yang masih tersisa dari manusia purba yang berasal dari spesies Homo Sapiens. Nah dengan cara seperti itulah maka kita akan menemukan kesadaran diri. Kesadaran sangatlah penting untuk kita miliki karena dengan kesadaran maka kita akan dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita dapat menjadi individu yang berkualitas dan memiliki empati yang kuat sehingga mampu berinteraksi dan dengan sesama manusia lainnya di bumi ini. Pada akhirnya dengan kesadaran yang kita miliki menjadikan kita mahluk yang ‘Berkesadaran’

Ciri-ciri jika kita memiliki kesadaran adalah tidak mudah tersinggung, tidak gampang baperan, tidak suka marah, tidak mendendam, no iri dengki, taat pada aturan, berbicara sopan dan tidak menjadi manusia pendebat.

Ciri-ciri manusia berkesadaran adalah sukses dalam menjalani hidup, mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan, hidup berdampingan dalam perbedaan serta memiliki nilai spiritual dalam dirinya. Salam dan Bahagia

Bolano Lambunu, 9 Februari 2025

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post