belajar tanpa refleksi adalah sia-sia. refleksi tanpa belajar itu berbahaya ( confucius )
Metakognitif dan pemahaman saya tentang pembelajaran berdiferensiasi
Oleh : kadek suprapto
Setelah saya melalui beberapa sesi pembelajaran pendidikan calon guru penggerak di modul 2 ini secara perlahan saya mulai bisa melihat dan mencerna beberapa konsep baru tentang pembelajaran berdiferensiasi. Sebagai guru saya telah banyak melewati pengalaman dan kejadian -kejadian pembelajaran di masa-masa yang lalu dan sebelumnya dimana saya dan murid terlibat di dalamnya. Roh belajar sudah saya terapkan dalam proses belajar bersama siswa dan sudah sekian lama saya lakukan. Terkait dengan pembelajaran berdiferensiasipun sudah menjadi proses peristiwa belajar yang sudah berlangsung lama saya kerjakan hanya saja jujur saya akui bahwa penerapan sebagai mana mestinya mungkin masih belum semuanya tepat dan benar. Memetakan kemampuan murid seperti minat belajar, kesiapan belajar, dan profil belajar sudah ada dalam setiap perjumpaan diruang kelas setiap harinya hanya saja tanpa membuat catatan yang lebih detail dan cara saya memetakan murid hanya seperti sebuah survei diawal namun lantas menjadi bias ketika proses belajar itu berlangsung hingga akhirnya apa yang saya ketahui tentang hal-hal mendasar yang dimiliki oleh masing-masing siswa tidak menjadi bahan pertimbangan saya untuk melanjutkan proses pembelajaran selanjutnya.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah keputusan- keputusan masuk akal yang dapat saya buat yang berorientasi kepada kebutuhan murid saya. Dalam menerapkan proses ini tentunya terlebih dahulu saya memetakan berbagai aspek kemampuan belajar murid dengan melakukan diagnosis diawal sebelum rencana praktek pembelajaran dibuat agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan capaian hasil belajar murid sesuai dengan apa yang diharapkan. Bagaimana saya menjadikan proses pembelajaran berdiferensiasi ini menjadi efektif diterapkan kedalam kelas yang saya ampu? Tentunya ada beberapa keputusan yang saya ubah suaikan bukan untuk menghilangkan bagian-bagian penting yang telah ada didalam komponen rencana belajar sebelumnya namun untuk memberi penegasan yang lebih sesuai dengan kondisi masing-masing murid yang memiliki beragam minat, kemampuan, dan cara belajar.
Pendekatan yang saya ubah suaikan adalah pendekatan kontekstual. Semula saya menggunakan pendekatan ini hanya sebatas memberi pemahaman belajar kepada murid yang terkait dengan hal-hal nyata dan faktual tetapi saya tidak mengaitkan secara langsung dengan kehidupan murid dalam keseharian mereka dan melibatkan emosi murid secara langsung sehingga tidak menghasilkan proses belajar yang bermakna pemahaman murid menjadi sebatas menghapal dan mengingat saja tapi tidak melibatkan proses berpikir tingkat tinggi. Murid hanya dapat memahami saja tentang fakta-fakta pembelajaran tetapi tidak membawanya kedalam kehidupan nyata mereka. Hal lain yang saya ubah suaikan kedalam pembelajaran berdiferensiasi ini adalah pada proses kegiatan belajar yang termuat didalam komponen rencana pembelajaran dimana dalam rencana pembelajaran yang saya buat telah terintegrasi dengan kemampuan awal murid yang sudah saya petakan sebelumnya. Penting sekali membuat pemetaan belajar murid berdasarkan minat murid, kesiapan belajar murid, dan profil belajar murid agar dalam memberikan pemahaman kepada murid tentang materi atau konten belajar saya tidak menyamaratakan kemampuan belajar setiap murid. Saya dapat mengukur minat, kesiapan , dan gaya belajar murid sehingga dapat menyiapkan konten belajar dengan benar dan tepat sesuai dengan kondisi murid. disamping itu pula saya memberikan keleluasaan kepada murid saya untuk menemukan sendiri gaya belajar yang mereka inginkan sesuai dengan hasil pemetaan yang saya buat sebelumnya cara ini saya terapkan untuk memberi jalan kepada mereka agar dalam proses memahami konsep materi belajar sesuai dengan minat mereka masing-masing sehingga mereka merasa telah benar-benar siap untuk belajar.
Dalam kenyataannya memang tidak mudah bagi saya untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi ini kepada murid saya di kelas karna beberapa faktor diantaranya adalah di masa pandemik ini proses belajar tidak berlangsung efektif karna terkendala oleh situasi yang belum pasti dan menentu sehingga cara yang saya tempuh terkadang tidak tersusun rapi dan pemberian materi yang terkadang terkesan terburu dan tidak terarah sehingga berdampak pada pemahaman murid yang miskonsepsi. Begitu pula kondisi dan kesiapan belajar siswa yang naik turun levelnya yang sulit bagi saya menentukan ukuran yang tepat untuk memastikan kesiapan belajar mereka karna frekuensi kehadiran murid tidak sama di setiap pertemuan belajar. Namun saya tetap positif menghadapi situasi yang terjadi saat ini. Saya tetap memberi pelayanan pendidikan yang terbaik kepada murid saya meski terkadang tidak maksimal dapat saya lakukan saya terus mengupayakan cara-cara dan metode yang tepat dan logis dalam menerapkan proses belajar dimasa pandemik ini dengan tetap berorientasi kepada siswa. Mempelajari setiap peristiwa yang terjadi di dalam kegiatan belajar yang berlangsung dan mencari metode-metode yang lebih bisa diterima oleh murid saya dan tetap mengusahakan agar mereka merasa nyaman, bahagia dan bergembira ketika proses belajar itu berlangsung.
Refleksi diri
1. Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas Anda?
2. Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut sulit diterapkan?
3. Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda perlukan? Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.
4. Jika Anda menghadapi sebuah situasi, dimana kebutuhan belajar siswa Anda tidak dapat diakomodasi oleh pembelajaran berdiferensiasi beranikah Anda mengambil risiko untuk memodifikasi pembelajaran Anda, meskipun hal tersebut mungkin tidak umum atau tidak sesuai dengan sistem yang ada? Jelaskan pendapat Anda dengan alasannya
1. Dari materi yang sudah saya pelajari yaitu tentang pembelajaran berdiferensiasi banyak hal yang dapat saya petik dan cerahkan kembali terkait persoalan mengajar saya di kelas bila menelisik kembali model pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini sesungguhnya roh diferensiasi sudah terjadi di dalamnya hanya saya belum menyadari bahwa itu sesuatu yang penting untuk saya lakukan secara konsisten terhadap murid saya di kelas. Pada materi pembelajaran berdiferensiasi kali ini saya banyak mendapatkan pencerahan dan terbantu untuk dapat mengambil keputusan yang paling masuk akal di dalam kelas bagaimana cara saya mengembangkan RPP saya menjadi lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan dan cara belajar masing-masing murid saya.
2. Yang sulit menurut saya adalah cara membuat RPP berdiferensiasi mengapa sulit bagi saya karna RPP berdiferensiasi menurut saya lebih fokus kepada diagnosa awal untuk melakukan pemetaan murid kemudian memadukannya kedalam berbagai bentuk metode dan strategi belajar sehingga saya harus melakukan analisis mendalam terlebih dahulu sebelum saya membuat rencana pembelajaran.
3. Kesulitan yang saya alami ini perlu saya carikan solusi. Namun kemana saya harus mencari cara pemecahan masalah ini karna rekan sejawat sayapun belum paham terhadap pembelajaran berdiferensiasi. Saya perlu dukungan dan bantuan untuk memecahkannya persoalan saya. Saat ini persoalan yang saya temukan masih saya pecahkan secara mandiri saya berusaha dengan penuh optimis mempelajari setiap bagian yang sulit itu dan menemukan jawaban dengan lebih banyak mencari contoh-contoh yang relevan. Dukungan saat ini masih saya dapatkan sebatas mempelajari materi di LMS, penjelasan dari fasilitator, dan diskusi kolaborasi dengan sesama CGP.
4. Apabila pembelajaran berdiferensiasi ini tidak dapat saya akomodasikan kepada murid, saya akan tetap melaksanakan pembelajaran yang seperti biasanya yaitu pembelajaran yang sudah saya lakukan sebelumnya tanpa mengabaikan kebutuhan murid saya . saya akan memodifikasi pembelajaran saya berdasarkan kemampuan saya untuk membuat rencana pembelajaran yang berdasarkan pemetaan yang saya tentukan secara personal dan telah menyelaraskannya dengan tujuan pembelajaran di setiap pertemuan. Suatu ketika mungkin saya akan mengambil sebuah keputusan secara mandiri berdasarkan pemahaman metakognitif yang saya miliki untuk mengimplementasikan pembelajaran yang saya inginkan terjadi diruang kelas saya karna saya tahu bahwa apa yang saya lakukan ini bukan sebuah malpraktek pembelajaran namun sebuah gagasan atau ide yang saya temukan sendiri untuk menemukan sebuah cara yang paling masuk akal berdasarkan kemampuan dan pemahaman yang saya miliki.
Sumber Agung, 8 februari 2021
Kadek Suprapto
Sd Inpres 2 Kayu Agung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa Ulasannya Pak.Sukses selalu
terima kasih pak pardi sumber inspirasi saya ..sukses juga buat pak pardi
Wow, sebuah ulasan yang sangat penting dan konteksnya kekinian.
terima kasih pak kepsek ...inspirasi menulis saya juga dari pak kepsek yang terus eksis dalam berliterasi