Goresan Pena Siswa
“Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Peribahasa tersebut adalah yang sangat cocok untuk memberikan semangat dan motivasi kepada siswa dalam mengembangkan kreativitas serta menuangkan ide dan gagasannya, guna mendukung program literasi yang dicanangkan oleh SDN Lidah Kulon I Surabaya.
SDN Lidah Kulon I, yang beralamat di Jl. Raya Lidah Kulon No. 10 Kecamatan Lakarsantri Surabaya, memiliki siswa yang berjumlah 805 dengan kelas paralel, mulai kelas I-VI terdiri dari 4 rombongan belajar, dan memiliki staf sebanyak 48 orang, yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 24 guru kelas, 4 orang guru pendidikan agama, 2 orang guru bahasa Inggris, 3 orang guru olah raga, 3 orang tata usaha, 3 orang petugas kebersihan dan 2 orang petugas keamanan, 4 orang pengajar ekstrakurikuler, 1 orang pengajar IT, dan 1 orang pegawai perpustakaan.
Dengan 1 orang pegawai perpustakaan di sekolah, tentu tidak mudah mengatur siswa dalam jumlah yang besar untuk menggiatkan budaya membaca, namun tetap berupaya seoptimal mungkin dengan membentuk tim pegiat literasi sekolah. Dengan menerima surat keputusan tim pegiat literasi dari kepala sekolah, dimaksudkan supaya mampu untuk merealisasikan program-program yang telah dirancang dengan seoptimal mungkin. Sudah pasti butuh kordinasi dan kerjasama yang ekstra untuk bisa mewujudkannya.
Tim pegiat litersasi di SDN Lidah Kulon I Surabaya, adalah sebagai penanggung jawab kepala sekolah, sebagai ketua adalah pegawai perpustakaan, kemudian untuk ujung tombak dalam menyampaikan program-program sekolah adalah kordinator mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, serta guru mata pelajaran, yang kesemuanya berjumlah 10 orang. Dan 10 orang yang tergabung dalam tim ini menjadi ujung tombak dalam menyampaikan program-program ke semua teman guru yang lain, yang nantinya setiap guru yang mengajar baik guru kelas maupun guru mata pelajaran, berupaya untuk menerapkan program-program literasi sekolah yang telah direncanakan oleh tim pegiat literasi yang telah terbentuk.
Program-program literasi di SDN Lidah Kulon I Surabaya, diantaranya adalah kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran di mulai, kegiatan menulis 15 menit sebelum pelajaran berakhir, menyelenggarakan tempat pojok baca di sudut-sudut kelas, kegiatan berkunjung ke perpustkaan, lomba menulis cerita dan puisi pada peringatan-peringatan hari besar nasional, lomba menulis dan mewarnai kaligrafi pada acara hari besar keagamaan, lomba mading, lomba membaca puisi dan mendongeng bagi siswa, kegiatan menyumbang buku satu siswa satu buku di setiap kenaikan kelas dengan maksud untuk memperbanyak koleksi bacaan siswa baik di sudut baca maupun di perpustakaan sekolah.
Dari seluruh program yang ada, salah satu yang menarik adalah kegiatan menulis sebelum pelajaran berakhir. Kenapa menarik? Karena siswa mempunyai satu buku yang dikumpulkan di setiap kelas masing-masing, dan disampul sesuai dengan warna kesukaan siswa, sehingga siswa akan merasa senang dengan buku yang dikumpulkan tersebut. Dengan bimbingan guru yang sebelumnya guru telah diberi pengarahan dan diminta kerjasamanya dalam mensukseskan program literasi sekolah.
Mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, siswa melakukan kegiatan menulis sebelum pelajaran selesai dan pulang sekolah. Dengan tema bebas sesuai dengan yang dilihat, dirasa, didengar ataupun dialami bahkan bisa juga berkreasi untuk menulis yang lain, seperti membuat puisi, cerpen, ataupun cerita-cerita yang sederhana untuk siswa kelas rendah. Bahkan dengan bantuan gambar-gambar yang kongkrit untuk membangkitkan minat menulis dan membaca siswa.
Kegiatan menulis ini mulai dilakukan tahun pelajaran 2017-2018 pada bulan Agustus dan berakhir satu bulan sebelum kenaikan kelas, pelaksanaan dilakukan setiap dua hari sekali, yakni setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pembiasaan seperti ini adalah upaya untuk menggali potensi siswa dalam menuangkan kreativitasnya, menuangkan ide-ide, sehingga nantinya siswa akan mempunyai keterampilan dalam menulis dan tentunya akan meningkatkan minat bacanya pula. Karena menulis dan membaca adalah bagaikan 1 keping mata uang yang mempunyai dua sisi yang berbeda, jadi kegiatan membaca dan menulis ini sebenarnya sudah tidak dapat dipisahkan lagi.
Untuk menulis dan membaca bagi siswa, memang diperlukan sekali cara-cara untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa, tergantung upaya setiap guru untuk memberikan bantuan dan dukungannya. Karena kegiatan menulis tersebut setidaknya menjadi kewenangan setiap guru untuk membantu mengimplementasikannya. Hal ini juga dilakukan oleh para guru, jadi selain siswa guru juga bisa memberikan contoh untuk menulis.
Khususnya bagi siswa kelas satu dan dua, sangat perlu untuk mendapatkan bimbingan yang lebih intens di awal-awal pembelajaran. Hal tersebut dilakukan karena siswa kelas satu dan dua masih belum banyak perbendaharaan kosa katanya. Untuk menyikapinya, para guru baik guru kelas satu dan guru kelas dua selalu berunding dan berdiskusi tentang materi yang akan disampaikan dalam menulis.
Setelah berdiskusi antara guru kelas satu dan guru kelas dua maka untuk siswa tersebut dibantu dengan sebuah benda untuk menulis, dengan cara mendeskripsikan gambar yang sederhana, mulai dari keadaan dirinya, teman-teman di kelasnya, benda-benda yang ada di sekitarnya, tentu saja sebelum menulis mendapatkan arahan dan contoh dari gurunya. Seperti hal berikut ini:
Dengan bimbingan guru, siswa-siswi kelas satu dan dua akan merasa senang. Besuknya tulisannnya bisa dibacakan di depan kelas, secara bergantian. Dipilih beberapa anak untuk mewakili temannya membaca, karena di kelas rendah jadi perlu dibantu untuk memberi gambar yang kongkrit sesuai dengan taraf belajarnya.
Jika hal tersebut dibiasakan untuk siswa kelas rendah, tentu nantinya akan memudahkan siswa untuk lebih kreatif lagi dalam menuangkan ide-idenya. Sedangkan bagi siswa kelas tinggi, siswa kelas empat sampai dengan siswa kelas enam, jika masih memerlukan gambar, tentunya juga gambar bisa menciptakan daya khayal yang tinggi, karena sesuai dengan usianya siswa kelas tinggi sudah bisa untuk berfikir yang abstrak. Dan bisa pula menuangkannya dalam puisi maupun cerita yang lain sesuai dengan kemampuannnya. Dengan satu catatan siswa tidak boleh dipaksa untuk menulis, siswa menulis karena merasa senang dan termotivasi untuk memenuhi bukunya dengan berbagai tulisan.
Setiap akhir bulan guru mmemberikan hadiah bagi bagi siswa yang tulisannya termasuk kategori bagus, tentunya dengan kriteria yang sudah dirapatkan sebelumnya. Dan diumumkan pada waktu upacara bendera hari Senin, sehingga memberikan semangat untuk siswa lainnya lebih antusias lagi dalam menulis, dan dipilih terbaik satu sampai dengan terbaik tiga, serta harapan satu sampai dengan harapan tiga, di setiap kelasnya.
Buku tulisan siswa, yang ditulisnya sendiri, diberikan setiap penerimaan rapor pada waktu kenaikan kelas, oleh tim pegiat literasi nantinya akan dibukukan menjadi satu kumpulan cerita dari siswa-siswi SDN Lidah Kulon I Surabaya, dengan cara pemilihan karya-karya yang terbaik dari setiap kelasnya. Buku kumpulan cerita tersebut selain menjadi koleksi perpustakaan, juga menjadi sebuah kebanggaan bagi sekolah, siswa dan orang tua.
Dari menulis yang sederhana sampai menulis sebuah cerita, dari hari ke hari, dengan berbagai cerita dan kreativitas siswa yang terus diasah dan dibantu oleh guru, merupakan peristiwa yang luar biasa dahsyatnya, Dalam waktu dua bulan berjalan pun, sudah banyak karya siswa yang bagus, dengan dua kali penghargaan, siswa lebih antusias dalam meningkatkan kemampuan menulisnya. Inilah yang dinamakan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Karena biasa menjadi bisa.
Pembiasaan menulis inilah yang menjadi acuan bagi SDN Lidah Kulon I Surabaya, siswa merasa tertantang untuk bisa berperan aktif dalam gerakan literasi sekolah, dengan menulis sejak dini dan membudayakan membaca di sekolah, bisa berdampak langsung maupun tak langsung untuk menjadikan siswa-siswi SDN Lidah Kulon I Surabaya mampu meraih prestasi baik akademik maupun non akademik. Baik di tingkat kecamatan, kota, maupun nasional nantinya.
Hal ini terbukti sebelum pencanangan program menulis tersebut, telah terbukti bahwa salah satu siswa alumni SDN Lidah Kulon I Surabaya, sudah mempunyai karya yakni sebuah buku kumpulan cerpen. Hal ini nantinya bisa lebih memberi semangat kepada adik kelasnya untuk bisa menjadi seperti dirinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar