AHAD PERTAMA DI TAHUN 2018

Hari ini Ahad tanggal 7 Januari 2018, mengawali hari dengan olahraga ringan sekedar melemaskan dan menggerak-gerakan badan, olahraga yang tidak standar apalagi ideal, namun daripada tidak samasekali.

Agenda hari ini harus yang pertama bersih-bersih kamar tidur, menyapu sudah biasa, yang tidak biasa setiap hari adalah mengepel kolongnya, lalu ke dapur memasak Soto Sokaraja. Yang lain agenda di rumah bila Ahad adalah rileks dan tentu saja menulis puisi kesukaanku. Ada tiga puisi hari ini sudah aku tulis dan sudah aku kirim ke Blog Gurusiana.

Ahad pagi ini juga ada kegiatan kerja bakti bapak-bapak, namun si Bapak ada undangan mengisi pengajian di Balaidesa Argasoka pukul 06.30 sampai 08.00 , diundang oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Argasoka sehingga izin terlambat mengikuti kerjabakti RT. Sebelum berangkat beiau mengingatkan agar saya tidak lupa mengirim snek untuk bapak-bapak yang sedang kerja bakti. Snek siap lalu diantar ke pos kerja bakti.

Di tengah mengerjakan tetek-bengek di rumah, ada whatsap dari suami ternyata pemateri pengajian dua orang, saya balas nda papa malah jadi ikut ngaji juga, lalu saya kirim emoji semangat. Ternyata suami supaya mengisi duluan lalu satunya berikutnya. Begitu laporan suami saat pulang dari pengajian. Bapak pun segera menyusul kerja bakti RT

Siang menjelang Dhuhur kami sudah selesai semua urusan rumah tangga, sudah bersih-bersih, sudah masak, sudah mandi tinggal siap-siap solat Dhuhur. Setelah solat Duhur kami bersiap untuk jagong nganten dua tempat. Satu undangan pukul 10,00 sampai selesai satunya pukul 13,00 sampai 15,00. Kami segera menuju undangan pertama yang pukul 10.00 sampai selesai lalu ke Balai Budaya undangan berikutnya. Jagong nganten secukupnya lalu kami menuju daerah Mrican mau melayat ke rumah teman, ibundanya Ibu Suharti guru SMPN 1 Wonosobo, sedo. Namun belum sampai alamat sudah ada tilpun kalau semua sudah menuju Banyumas karena dimakamkan di Banyumas.

Pulang ke rumah istirahat, menunggu waktu Ashar dan mahrib tiba. Seharian liburan dan kecapaian. Namun kami tetap bersyukur supaya nikmat Allah terus bertambah.