Tantangan 30 Hari Berkarya Gurusiana

Hari ke 23

Minggu, 5 April 2020

Suamiku mengajar di salah satu SD di kampungku. Ia mengajar mata pelajaran olahraga. Guru laki- laki hanya suamiku sendiri di SD tersebut.

Karena hanya satu- satunya guru laki- laki di sekolahny, sehingga kalau ada siswa bandel yang bermasalah, guru kelas selalu meminta suamiku untuk menyelesaikan permasalahan siswa bandel tersebut.

Karena suamiku yang selalu menegur, siswa bandel sehingga imbasnya kepada putra sulungku.

Putra sulungku sekolah di SD suamiku mengajar, sehingga siswa bandel di SD tersebut selalu membuly Sulungku. Bahkan saat penerimaan rafor, sulungju selalu dapat juara 1, mereka mengganggap juaranya karena papanya yang mengajar.

Padahal kalau kuperhatikan, sulungku tidak saja unggul dalam bidang akademik, dalam bidang olahraga badmintonpun sulungku lebih unggul, tambah lagi di bidang keagamaan sulungku juga selalu mendapat juara saat ada perlombaan antar jorong di bulan Ramadhannya.

Maka dari itu, saat sulungku tamat dari SD, aku yang mengajar di Madrasah di kampungku tidak pernah memaksa sulungku agar melanjutkan di madrasah tempatku mengajar. Sulungku nelanjutkan ke SMP N 1 Di kampungku.

Aku ingin membuktikan sulungku bisa mandiri, tanpa orang tuanya ada di sekolahnya, apakah sulungku masih mampu memperoleh gelar juara.

Alhamdulillah kls 7 sampai kelas 8 , sulungku masih mampu menjadi yang tetbaik di SMP. Sulungku masih juara 1. Di Kelas 9 memang tidak juara 1 tapi nilainya madih bertahan.

Semoga setamat SMP ini sulungku bisa selalu menjadi yang tetbaik yang shaleh, berbakti pada orang tua, sayang pada keluarga, berguna bagi semua orang dan tercapai apa yang dicita-citakan. Aamiin Yaa Rabbalaalamiin