Rindu Melangit
Di saat orang pada liburan, disini ku masih kerja.
Di saat keluarga pada ngumpul, ku juga masih kerja.
Wahai kesunyian malam, hibur hatiku dengan bintang-bintangmu.
Wahai matahari, hangatkan jiwaku yang sedang dirundung rindu
Saat-saat melepas rasa rindu,
Lama terbendung hingga menjadi candu.
Bersenda gurau, meruahkan sendu,
Hingga pilu yang kadang mengganggu.
Kudekap asaku dalam kehangatan rindu,
berselimut kelam dan sunyi.
Tidakkah kau iba padaku ?
Aku layaknya unggun kehilangan api.
Ku coba mengumpulkan puing-puing semangatku
yang mana banjir tak mampu menghanyutkan rindu
pada siapa ku mengadu?
Kata-kata rindu terdengar lirih di sela-sela do'aku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi keren Bun. Salam literasi, sukses selalu.
Terima kasih pak, ini masih pemula.
Mantap bu, di tegah kesibukan terus berkarya , Sukses selalu
Terima kasih pak. Aamiin....semoga juga bapak sukses selalu.