Bermetamorfosis
Bermetamorfosis
Dari KEPOMPONG
Menjadi KUPU-KUPU
Refleksi menuju sukses Diri dan Organisasi
Penulis
Drs. HD. Iriyanto, MM
Penyunting
Saifuddin Zuhri Qudsy
Desain Cover
Haitamy El Jaid
Tata Letak
Diah KK
Cetakan I, 2009
Penerbit
Pustaka Pelajar
ISBN: 978-6028300742
Hari Kedua dalam pelatihan ini saya lagi lagi datang terlambat tapi tak apalah karena Bismillah dalam benak ini benar-benar ingin belajar dan mendapatkan ilmu baru itulah motivasi saya. Saya terlambat antara malu tapi juga bahagia karena sebelum sampai di tempat pelatihan sebelumnya saya di undang oleh kepala sekolah anak saya karena mendapatkan apresiasi atas prestasi yang di raih anak saya, di cabang olahraga Beladiri Karate dan mendapatkan mendali Emas. Apresiasi ini membuat saya hari ini bahagia dan bangga atas kerja keras anak saya dihargai oleh orang lain God Joob Sayang! Semoga kamu menjadi anak yang selalu Beruntung, selalu Bahagia, dan Menjadi Wanita yang Sholehah.
Ya Itulah pembelaan saya terkait keterlambatan saya hari ini, tapi saya harus kembali focus untuk mengikuti pelatihan ini karena pelatihan ini kelak pasti baik untuk saya dan untuk orang lain, ya hidup saya ini saya ingin dedikasikan untuk berbuat baik kepada siapa saja, Seperti lebah madu yang manfaatnya begitu banyak bagi manusia. Saya tidak ingin pelatihan ini menjadi sia-sia karena di hari pertama pelatihan celana saya sobek, motor saya lecet dan sampai saat ini lengan saya masih terasa sakit, mudah mudahan Allah Memberikan kekutan Pada saya agar saya dapat menulis dengan baik.
Akhirnya walupun terlambat saya tetap mengambil salah satu buku dari delapan buku yang saya bawa yaitu Buku yang berjudul “Dari Kepompong Menjadi Kupu-kupu”. Tadinya saya ingin berbuat curang dengan menceritakan buku yang sudah pernah saya baca di rumah jika saya ditanya yaitu Buku tentang HURU HARA Hari Kiamat tulisan IBNU KATSIR dengan jumlah 500 halaman. Tapi syukurlah saya tidak di Tanya sehingga saya tetap membaca sebagian Buku yang saya ambil tadi dari tas. Ya Buku Dari Kepompong menjadi kupu-kupu adalah buku yang menarik dan sangat memotivasi, dari buku ini pula saya pernah jadikan bahan materi Pidato anak saya dalam perlombaan Dai Cilik dua tahun lalu dan Alhamdulillah anak saya mendapatkan juara Pertama.
Buku ini menceritakan bagaimana kita harus menjadi manusia yang luar biasa dalam menghadapi permasalahan hidup, Buku ini mengajarkan kepada kita sebahgai manusia untuk bersikap arif dan bijaksana. Buku ini di tulis oleh Drs. HD Iriyanto, MM buku ini merupakan buku Refleksi menuju sukses diri dan Organisasi, yang langsung diberikan oleh penulis secara langsung kepada saya pada pertemuan yang pertama di sebuah Hotel di Balikpapan dan di tahun berikutnya Alhamdulillah Sekolah di mana saya mengabdi mengundang secara langsung Bpk Drs HD Iriyanto MM.
Salah satu cerita dalam buku ini adalah kisah seorang anak atau seorang murid yang sedang menghadapi masalah tiba-tiba seorang murid tersebut datang dengan sangat marah dan mengamuk-ngamuk kerumah gurunya. Namun sang guru hanya tersenyum melihat sang murid yang begitu marah dan emosi. Sang guru tetap tersenyum dan masuk kedalam rumahnya mengambilkan nya segelas Air putih yang sangat segar di pandang oleh mata langsung saja sang guru memberikan air putih tersebut kepada sang murid, sang murid tanpa berpikir panjang dan dengan raut wajah yang emosi memerah, terlihat langsung menegug air putih yang terlihat segar tadi dengan sekali teguk.
Apa yang terjadi sangatlah mengejutkan bagi sang murid sang murid terbatuk-batuk hingga termuntah-muntah karena merasakan rasa Asin yang sangat Asin sekali bahkan bukan Asin tapi lebih pada rasa pahit yang di rasakan si murid. Si murid makin marah menjadi jadi dengan sang guru atas perlakuan sang guru terhadap si murid. Apa yang Bapak berikan kepada saya kata si murid, sang guru tersenyum dan memberitahu bahwa air putih yang di gelas itu telah di taburi tiga sendok garam. Si murid makin heran dengan kelakuan sang guru dan sambil merengutkan dahinya.
Di tengah tengah amarah yang belum reda sang guru menarik tangan sang murid dengan tangan kanannya dan di tangan kirinya sambil menjinjing sepuluh bungkus garam, tapi apalah daya sang murid tetap saja menurut apa yang dilakukan oleh sang guru. Tiba tiba sampailah pada sebuah danau yang luas di belakang rumah sang guru. Sang guru menaburi sepuluh garam yang dibawanya tadi ke danau yang berada di belakang rumah sang guru tadi. Sang murit Makin heran “Sepertinya Guru Saya Sudah Gila” kata sang murid lirih, sang murid merasa salah, merasa kurang tepat mendatangi sang guru untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi dirinya.
Di tengah tengah lamunannya sang guru mengejutkan dirinya dan menyuruh sang murid untuk mengambil satu gelas air dari danau tersebut dan menyuruh minumnya. Sang guru bertanya pada sang murid, Apa yang kamu rasakan Nak! Saya tidak merasakan apa apa Pak! Kata sang murid. Sang murid berangsur-angsur mulai tersadar dengan sikap yang di lakukan oleh sang guru pada dirinya. Sang murid memberanikan diri untuk bertanya pada sang guru, Apa Maksud dari ini semua Pak! Sang guru lagi lagi tersenyum, senyum yang sangata menjengkelkan bagi si murid karena masalahnya tidak kunjung dapat solusi dari sang guru. Anakku! Kata sang guru membuyarkan lamunannya, Bapak ingin bertannya apa yang kamu rasakan saat meminum segelas air di rumah bapak tadi? Saya merasakan Asin yang sangat asin pak Bahkan Pahit jawab sang murid, Nah! Saat minum air danau yang sudah bapak taburi dengan sepuluh bungkus garam apa yang kamu rasakan Nak! Saya merasakan Hambar Pak tetap Tawar.
Begini nak Bapak ingin menjelaskan padamu, kata sang guru!. Masalah itu tergantung Pada diri kita atau tergantung Pada Hati Kita, besar kecil, Berat ringaan tergantung pada Hati kita, Kalau Hati kamu hanya sebesar Gelas ya masalah yang ringan akan menjadi sangat besar akan tetapi jika hati kamu seluas Danau ini bahkan Samudra masalah sebesar apapun akan menjadi sangat ringan. Nak Tuhan Tidak akan memberikan cobaan kepada umatnya di luar batas kemampuan umatnya.
Tuhan saat ini memberikan cobaan kepadamu pasti kamu mampu menghadapinya. Tuhan mengujimu karena tuhan cinta padamu, karena tuhan ingin menaikkan derajatmu, bukankah jika kamu ingin naik kelas Bapak dan ibu guru memberikan Ujian padamu? Sang murid terdiam dan dengan air mata yang berkaca-kaca, sang guru pun memeluk erat sang murid sambil berkata Jadikan dirimu jadikan HAtimu luas seluas Dananu Bahkan Samudra dan jangan kau jadikan dirimu seperti gelas yang sangat sempit, sang murid pun menangis menjadi jadi di pelukan sang guru.
Sekali Lagi Buku ini adalah buku yang sangat baik untuk memotivasi diri, buku yang tepa untuk di baca oleh mereka yang ingin menjadi agen perubahan bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya, buku yang sangat baik untuk melatih menejemen diri.
Buku ini memberikan contoh contoh permasalahan yang sederhana sehingga sangat mudah untuk di pahami bagi pembacanya.
Mohon Maaf dan Terima Kasih!
Penulis adalah Peserta Workshop Penulisan Buku di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Jenjang SD dan SMP Kota Balikpapan
"SATU GURU SATU BUKU" 06-09 Februari 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selamat buat anaknya pa
Terima Kasih Pak