Karla Wulaniyati

Senang Pada Dunia Pendidikan. Kecintaan pada Membaca dan Menulis. Mengajar di sebuah SMK Swasta....

Selengkapnya
Navigasi Web

Keluarga Besar itu Bernama Gurusiana

Bismillah

Saya suka membaca dan konsekuansinya akibat yang ditimbulkan dari membaca adalah keriuhan di kepala sehingga saya juga suka menulis.

Sebenarnya saya ingin jadi penulis cuma sayangnya sampai sekarang belum ada jalan ke arah sana jadi saya berkesimpulan bisa jadi penulis bukan bagian saya walau saya masih berharap menjadi penulis.

Akhirnya walau belum jadi penulis saya tetap menulis sekedar seperti yang saya tuliskan tadi menghilangkan keriuahan di kepala akibat membaca.

Saya menulis dibeberapa platform walau karena sepertinya belum ada yang bisa menahan saya untuk ada di satu platform.

Platform yang satu selalu saja saya diprotes kalau posting status katanya kepanjangan bikin pusing bacanya karena memang platformnya berisi siswa dan teman yang peruntukkan terbesarnya sepertinya untuk bersilaturahim, berdagang, upload foto, pokoknya bukan untuk tulisan apalagi berupa artikel.

Atau mungkin tergantung yang bertemannya karena saya lihat ada beberapa penulis handal punya di platform itu dan lancar-lancar saja tanpa di protes oleh pertemanannya.

Berarti saya yang salah karna sepertinya secara umum pertemanan di platform itu akun yang saya miliki bukan untuk tulisan tapi untuk silahturahim saja. Keluarga di platform ini adalah keluarga silahturahim.

Saya pindah menulis di salah satu platform yang memang untuk menyimpan tulisan, wah bukan main senangnya setidaknya saya bisa menyimpan tulisan saya tanpa ada yang protes tulisannya kepanjangan. Kebetulan pertemanan di platfor kepenulisan ini memang orang-orang yang senang membaca dan menulis jadi sesuai dengan apa yang saya cari. Keluarga di platform ini adalah keluarga pembaca dan penulis.

Sayangnya saya tidak berkembang belum lagi saya tipe orang yang angin-anginan sehingga muncul mode senyap alias saya tidak menulis dan membagikan tulisan saya lagi. Di plarform ini tulisan saya tidak mengantarkan kemana-mana.

Sampai satu waktu di tahun 2018 si sulung menawarkan saya menulis di satu paltform baru -- kegiatan menukis si sulung lebih baik dari saya cuma sayangnya dia seperti saya yang angin-anginan sekarang dia sedang dalam mode senyap menulis padahal yang menyukai tulisannya banyak dibanding saya -- awalnya saya malas mencoba tetapi si sulung terus mendesak lalu saya pikir apa salahnya mencoba.

Tanggal 24 September 2018 saya membuka akun di platform itu dan saya mendapatkan hal banyak di sana.

Jejak kepenulisan saya menjadi lebih jelas. Lalu saya dimasukkan ke grup kepenulisan oleh si sulung beranggotakan penulis di platform tersebut. Saya ditantang untuk membuat berbagai macam tulisan.

Saya lebih senang menulis artikel terutama hikmah yang saya dapat dalam keseharian. Tetapi di sana saya diharuskan membuat puisi, cerpen dengan berbagai tema seperti komedi, romantis, bahkan temanya ditentukan perminggunya.

Saya sangat berkembang di sana. Bahkan yang biasanya menulis seenaknya saya diprotes karena tulisannya banyak yang melanggar kaidah penulisan baik PUEBI maupun kata yang banyak tidak sesuai dengan KBBI. Bahkan untuk sekedar komentar saja saya diprotes karena sering disingkat katanya (kalau yang ini sampai sekarang juga masih..hehehe).

Awalnya saya jadi kesal karena kalau saya menulis memikirkan kaidah yang ada ide malah hilang, tetapi lama-lama mulai terbiasa walau saya menawar karena saya orang eksak yang terbiasa simpel saya bilang saya akan lama beradaptasi agar penulisannya sesuai kaidah. Walau sampai sekarang masih sering salah apalagi typo selalu menghiasi tulisan saya.

Di platform ini kepenulisan saya mencapai tahapan dan level berbeda terutama saya bisa kontinyu menulis nyaris setiap hari dan buat saya ini adalah pencapaian tertinggi bahwa saya membuktikan kecintaan saya pada menulis dengan menayangkan artikel nyaris setiap hari. Bukankah kecintaan itu perlu pembuktiaan ?

Keluarga yang saya dapatkan di platform ini adalah keluarga penulis yang saling mendukung untuk menjadi penulis yang lebih baik.

Sayangnya platformnya shutdown sampai sekarang belum aktif. Menyebabkan kami berpencar menulis dibeberapa platform termasuk saya.

Lalu saya masuk ke platform yang penghuninya membuat saya kaget karena sepertinya berisi jurnalis, dan orang kawakan dalam kepenulisan artikel. Saya masuk sebagai keluarga besar di sana Desember 2018. Awal-awal minder juga tetapi karena diterima dengan baik dan para maestro penulis begitu "membumi" saya jadi berani ikut urung rembuk menulis di sana. Platform ini menjadi keluarga jurnalis bagi saya walau kalau saya kemampuan menulis begitu-begitu saja tidak sehebat yang lain.

Setelah itu sekitar Maret 2019 saya ikut menulis di platform baru lagi karena teman-teman di platform yang sedang shutdown banyak yang menulis di sana.

Di platform ini juga saya kaget (lagi) karena terbiasa menulis formal dan kaku di platform ini bahasanya kekinian sekali, dan berisi anak-anak muda yang berilmu dan berbakat. Yang paling mengagetkan adalah adanya beberapa pengomentar tanpa mengindahkan kaidah kesopansantunan, tidak banyak tetapi tetap mengagetkan. Platform ini menjadi keluarga gaul bagi saya.

Tanggal 12 Juni 2019 kemarin ada teman yang bertanya apakah saya menulis di platform Gurusiana ? Saya kaget (lagi) ternyata ada platform khusus untuk guru.

Saya langsung search dan tanpa berpikir panjang saya daftar lalu mencoba posting dengan judul Perkenalan di Platform Gurusiana.

Sudah tiga hari saya di Gurusiana. Ini adalah artikel keempat yang saya posting. Kebetulan saat saya buat akun ternyata sedang ada trouble tidak bisa upload gambar. Awalnya saya tidak tahu sampai menghabiskan waktu berusaha mengupload gambar baik untuk profil, artikel, atau menyisipkan dalam artikel.

Selain itu saya sering gagal memposting artikel -- artikel ketiga sampai diposting berulang karena gagal terus -- juga saat memberikan komentar pada artikel Bapak dan Ibu Guru sehingga saya tidak bisa bersilahturahim langsung walau hanya lewat komentar. Saya merasa kegagalan posting dari sinyal internet yang kurang lancar karena sedang berada di luar kota.

Saya senang ada platform yang mengumpulkan Guru se Indonesia sehingga saya bisa belajar banyak agar bisa jadi guru yang lebih baik.

Mudah-mudahan saya bisa diterima oleh Gurusianer semua serta Gurusiner berkenan mengajari saya agar keberadaan saya di platform ini berguna sehingga bisa ikut menyangga langit biru di platform Gurusiana.

Terima kasih sudah berkenan membaca, berkunjung, memberikan masukan, juga berkomentar di artikel saya.

Maafkan jika saya tidak bisa langsung berkunjung balik secepatnya ke artikel Bapak dan Ibu karena berbagai kendala. Tetapi saya selalu berusaha untuk bersilaturahim agar di keluarga besar saya yang baru ini terjalin ikatan erat dalam kebaikan juga ilmu yang bisa menjadikan saya menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Salam literasi dan silahturahim untuk Gurusianer.

Alhamdulillah

Karla Wulaniyati untuk Gurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa! Layak menjadi gurusianer populer selanjutnya. Sedikit saran tulisan ini mungkin bisa dikemas menjadi 2 tulisan agar pembaca tidak jenuh. Perlu diingat membaca di media daring berbeda dengan membaca di media cetak. Pembaca butuh waktu singkat namun dapat memperoleh informasi yang banyak, sementara kemampuan indera penglihatan terbatas.

14 Jun
Balas

Trm ksh sarannya pak.. Memang sih saking semangatnya punya keluarga baru artikelnya sampai nyaris 7000 karakter biasanya saya menulis seringnya sekitar 4000 sp 5000 an karakter... Ke dpnnya berarti jgn terlalu panjang ya... Siap laksanakan pak... Salam

14 Jun

Salam... Belajar tak terbatas waktu dan tempat. Mari saling mengasah dan mengasuh untuk belajar. Salam... Yes

14 Jun
Balas

Sepakat pak...semangat mengasah dan mengasuh untuk belajar...salam pak...Yes

14 Jun

Nah mulai krasan kan? Kalau dilihat dari gaya tulisannya, sudah jago nampaknya. Oke selamat berkarya, sehat dan bahagia selalu.

14 Jun
Balas

Jgn lupa bimbingannya buat sy pak...salah satu kekurangan sy itu angin2 an tetiba mode senyap nulis jadi on...hehehe...salam

14 Jun

Paparan Bunda Karla dalam penulisan daring sungguh luar biasa, wah saya bisa belajar banyak juga dari bunda. Tulisannya keren mengalir begitu apik. Sehat, bahagia, dan sukses sslalu. Barakallah buat bunda Karla

14 Jun
Balas

Aaah terbalik pak Mulya saya yg hrs byk belajar dr bpk yg sdh lama di Gurusiana ini...doa dan harapan terbaik jg buat bpk...Salam

15 Jun

Semoga rumah besar para guru ini membawa keberkahan bagi kita semua. Kronologis yang Bu Karla paparkan, sungguh menggambarkan kecintaan ibu pada dunia literasi. Alhamdulillah, saya biasa belajar dari tulisan ibu yang sudah apik. Salam literasi dari Medan, Bu. Semoga sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bu Karla.

14 Jun
Balas

Aamiin... Trm ksh bu Raihana...terbalik aah... Sy msh hrs banyak belajar bu kalau si sulung sy bilang tulisan sy suka muter2 (tuh komen saja masih suka di singkat2

14 Jun

Subhanallah, Bunda Karla sudah malang melintang di dunia kepenulisan. Aku bisa belajar banyak dari Bu Karla nih. Bolehkah aku jadi teman Bunda??. Sukses selalu dan barakallahu fiik

14 Jun
Balas

Dengan senang hati bu, tp pertanyaannya spt terbalik hrsnya saya yg tanya ke ibu

14 Jun

Hrsnya sy yg tanya bolehkah sy menjadi teman Ibu? Maaflan berualng kali sy komen di artikel ibu tp sering gagal terkirim...untuk reply komen yang ini saja gagal trs.... Barokalloh bu Vivi (sy baru tahu panggilan ibu adalah bu Vivi...hehehe)

14 Jun



search

New Post