Cerpen Kasihmu Ibu
Tiada tempat terindah selain dibawah telapak kakimu Ibu
Andaikan tidak ada sosok wanita yang mulia ini, maka kita tidak akan berada di muka bumi ini.Tangisan lembut yang terdengar pertama kalinya di telinganya adalah suara tangis kita anaknya.Senyum bangga akan tercermin tatkala kita bisa membanggakan namanya.
Benar....ibu merupakan wanita yang paling berjasa dalam hidup anak-anaknya.Semua pengorbanannya telah dia berikan tanpa mengharap balasan sedikitpun dari anaknya.Seandainya anak itu mau membalas semua jasa ibu selama ini maka takkan pernah bisa , meskipun nyawanya dikorbankan untuk dia.
Aku mulai menyadari betapa besarnya jasa dan kasih sayang seorang ibu semenjak aku berusia 10 tahun yaitu tepatnya saat aku duduk di bangku kelas 3 SD. Di usia itulah aku mulai bisa berfikir dan membedakan setiap tindakan mana yang baik dan mana yang benar.Sejak di usia itu juga, aku sering berpikir kenapa ibuku begitu sayang dan perhatian padaku.
Diusia 10 tahunan itu juga, dalam pikiran dan benakku mulai mengenal sosok seorang ibu, yaitu seorang wanita tangguh dan sabar yang dengan rela dan ikhlas melakukan apapun untuk anak-anaknya. Walaupun keadaannya sakit, susah dan sedih dia selalu hadir untuk anaknya. Itulah yang menjadi keherananku dan selalu membayang dikepalaku betapa besar jasa dan pengorbanan seorang ibu kepada semua anaknya.
Masih teringat ketika itu, aku berangkat ke sekolah agak terburu-buru karena terlambat bangun pagi.Aku mulai menangis karena semua barangku berantakan dan tidak tahu dimana letaknya, apalagi jam sudah menunjukkan pukul 6. Sedangkan perjalanan dari rumah ke sekolah memakan waktu 30 menit.dan akupun belum selesai persiapan berangkat sekolah.Dengan sabarnya ibu mengambilkan semua barang yang aku butuhkan dan sambil menyuapiku sarapan pagi.Lalu setelah selesai memakai sepatu maka akupun langsung pamit ke ibu dan berlari menuju ke sekolah.Setelah sampai ke sekolah, aku baru sadar ternyata lupa membawa uang saku, sedangkan nanti akan ada tambahan pelajaran setelah pulang sekolah.Akupun di dalam hati mau ijin pulang untuk ambil uang saku.karena kalo tidak makan siang maka aku akan lemas dan pelajaran tambahan itu akan terasa berat dan bisa membuat aku sakit karena lapar.
Baru saja aku mau permisi ke pak satpam untuk menjemput uang tersebut, tiba-tiba ibu datang dengan berjalan kaki, berkeringat dan terlihat kecapean. Ibu menghampiriku dan berkata..
“Nak, ini uangmu, tadi ketinggalan di atas meja. Ibu khawatir kamu lapar karena nanti ada jam tambahan sepulang sekolah.…” Ucap ibu.
"Makasih bu..." jawabku dengan wajah berseri sebagai tanda terimakasih kepada ibu yang telah mengantarkan uang sakuku.
Selain kejadian itu, akupun teringat tatkala aku demam dan dibawa ke rumah sakit, ibulah dengan sabar dan ikhlas menemaniku sepanjang waktu, menghiburku dan membelikan banyak makanan dan mainan untukku, padahal saat itu dia sedang sakit dan tidak punya uang.Tapi dengan begitu sayang dan perhatiannya dia menjaga dan memberikan apa yang aku inginkan tatkala itu.
Aku sangat menyayangi ibu melebihi sayangku ke siapapun. Ketika teman-temanku memiliki mainan baru yang sedang ramai dimainkan anak-anak sebayaku, walaupun ibu tidak memiliki uang, ibu rela meminjam atau bekerja seharian hanya untuk membelikanku mainan tersebut demi menyenangkan hati anakmu ini.
“Oh...Ibu, maafkan anakmu yang sepanjang hidupmu telah sangat banyak membebani pikiran dan merepotkan kehidupanmu."
"Oh...ibu doakan kami dalam doamu setiap saat agar kami anakmu bisa menggapai cita-cita, beruntung di dunia dan akherat."
"Ya Tuhan kami, ampunilah semua dosa ibuku dan bahagiakanlah hatinya dimanapun ibu berada."
"Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan agar dapat membahagiakan ibu semampu kemampuan kami ..”
Itulah rasa terimakasihku sebagai anak dan pintaku kepada pencipta seluruh langit dan bumi.Semoga surga yang ada di bawah telapak kakimu itu dapat kami raih dan kita bisa hidup kekal dan bahagia di dalamnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar