#TantanganGurusiana

Harii ini sebenarnya saya tidak ada kegiatan apa-apa, selain rutinitas harian. Pagi berangkat sekolah, siangnya pulang dengan menempuh seperti biasa. Enam belas kilometer dari rumah. Begitu juga pulangnya dengan jarak yang sama.

Sekolah kami sebenarnya belum  menerapkan tatap muka penuh. Sejak pemerintah menerapkan PPKM, waktu interaksi tatap muka masih dibatasi hanya tiga jam saja. Masuk pukul delapan pulang pukul sebelas. Kecuali hari Senin dan Jumat masuknya lebih awal, karena ada kegiatan upacara bendera dan kegiatan keagamaan.

Hari-hari lain, sebelum belajar, diisi dengan kegiatan shalat duha. Karena siangnya tidak sampai shalat zuhur. Setelah itu anak-anak pulang tanpa jam istirahat. Sedangkan guru-guru masih melanjutkan hingga jam pulang normal.

Setelah pulang sekolah, biasanya saya berangkat ke kebun. Di sanalah saya melakukan kegiatan menulis di sela-sela aktivitas berkebun. Namun, hari ini saya  tidak langsung menulis. Saya mengira setoran harian sudah saya kirim setelah subuh. Keadaan itu hingga menjelang tengah malam ini. Pukul 12.33 Wita atau pukul 11.33 WIB, setelah membuka blog Gurusiana, saya baru sadar bahwa tulisan harian masih kosong melompong. Hampir saja saya kebobolan, bolong tulisan satu hari di awal bulan September.

Menyadari hal itu, buru-buru saya membuka aplikasi WPS Office sebagai media saya membuat draf tulisan sebelum dipindahkan ke blog untuk diunggah. Alhamdulillah jadi juga tulisan hari ini, walau berupa cerita sederhana sebagai curahan hati. Mudah-mudahan setelah ini saya bisa rutin menulis tanpa jeda.

Demikian cerita saya hari ini, semoga saya dan teman-teman dapat mengambil pelajaran untuk tidak menunda dan menganggap remeh pekerjaan, sekecil apapun.

Salam literasi