#TantanganGurusiana

Dengan perasaan tak menentu didatanginya ruang perkuliahan Lina. Ia hendak memastikan kalau pacarnya hadir hari ini. Di lantai dua gedung perkuliahan itu ia sengaja pura-pura lewat. Namun tidak ada tanda-tanda bahwa Lina ada di dalam kelas.

Adi berusaha bertanya kepada beberapa mahasiswa yang ada di sana, semua mengatakan tidak tahu.

"Hei, Bro. Kalian lihat Lina, nggak?" tanyanya pada sekelompok mahasiswa yang berdiri di depan ruangan.

"Oh Lina? Nggak ada tuh, Bang," jawab mahasiswa itu hampir bersamaan. Lalu mereka saling pandang.

"Sejak pagi?" tanya Adi menyelidik.

"Iya, Bang," jawab mahasiswa itu lagi.

"Oh. Makasih, ya!" katanya sambil berlalu meninggalkan sekelompok mahasiswa itu.

Perasaan Adi makin tak menentu. Pikirannya macam-macam. Dalam hatinya bergumam, siapa sih tadi pagi? Tapi, kok mirip Lina?

Diambilnya handphone dari dalam saku celananya. Dicobanya menelepon. Berulang-ulang, namun tak tersambung. Nomor kontak Lina berada di luar jangkauan.

Dicobanya sekali lagi. Hasilnya tetap nihil. Tidak bada tanda-tanda akan tersambung.

"Ah. Lina. Kamu ke mana, sih?" Ia berbicara sendiri.

Kecurigaannya makin besar saat ia kembali ke ruang jurusannya. Pak Mujahid, dosen pembimbingnya, sudah tidak ada di sana. Hanya ruangan kosong. Mobilnya yang terparkir di halaman kampus, tadi pagi, sekarang sudah tidak ada.

"Jangan-jangan mereka ada hubungan. Sekarang sudah pulang bareng," gumam Adi sambil mengepalkan tangannya. Geram. Hatinya makin panas.

****

Bima, 4 Februari 2021

Salam literasi