Mengapa Membaca Tulisan Jawa Sulit?
Banyak keluhan tentang sulitnya membaca tulisan Jawa. Para guru, orang tua apalagi para siswa. Mereka selalu mengeluh dmengatakan bahwa dirinya tidak dapat membaca tulisan Jawa. Membaca tulisan Jawa sangat sulit. Tuisan jawa sulit untuk dipahami. Bentuk huruf atau aksara yang hampair mirip sehingga sulit untuk membedakan huruf yang satu dengan yang lan. Ada pperbedaan sedikit saja sudah berbeda artinya.
Kondisi yang semacam ini sudah barang tentu sangat memprihatinkan bagi kita semua para guru yang mengajar bahasa Jawa. Yang terjadi sekarang adalah bahwa para lulusan tidak dapat membaca tulisan Jawa dengan baik dan benar. Sebagian besar lulusan siswa Sekolah Dasar tidak dapat membaca tulisan Jawa. Bahkan tidak hanya lulusan SD, lulusan SLTP dan SLTA pun juga tidak banyak yang mampu membaca tulisan Jawa dengan baik dan benar.
Mengapa semua ini terjadi?
1. Materi tulisan Jawa baru diberikan pada siswa kelas IV yang dimulai dari tulisan aksara Jawa Nglegena.
2. Kurangnya alokasi waktu jam pelajaran di sekolah. Mata pelajaran bahasa jawa seiap minggu hanya 2 jam pelajaran sehingga waktu tidak cukup untuk dapat memahami materi tulisan Jawa dengan baik. Hal ini dikarenakan materi Bahasa Jawa juga sangat padat dengan muatan yang lain selain tulisan Jawa.
3. Kompetensi pendidik yang belum maksimal.
4. Para orang tua tidak dapat membimbing siswa hal ini dikarenakan orang tua juga tidak apat membaca dengan baik dan benar
5. Bentuk dan tulisan Jawa yang memiliki kemiripan. Hanya ada sedikit perbedaan sudah memiliki.
Apa yang harus dilakukan?
1. Mengenalkan tulisan Jawa pada siswa kelas rendah. Diawali dari materi aksara Jawa Nglegena sederhana.
2. Penambahan jam pelajaran bahasa Jawa melalui kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan Mandiri/Penugasan Terstruktur.
3. Para guru/pengajar berusaha untuk selalu mengembangkan diri, selalu belajar, mencari tambahan pengetahuan terkait dengan kompetensi profesional guru. Pengembangan diri dapat melalui kegiatan membaca buku, bertanya kepada yang lebih paham, aktif di KKG, mengikuti seminar, diklat, dll.
4. Memaksimalkan kegiatan parenting. Melatih orang tua menjagi guru di rumah melalui kegiatan parenting. Diharapkan dapat membantu
5. Perlunya satu modul atau materi yang mudah dipahami siswa dengan karakteristik masing-masing huruf yang memiliki kemiripan sulit untuk dibedakan. Tentu saja harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan berpikir siswa.
Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan untuk sedikit membantu permasalahan siswa yang kesulitan membaca tulisan Jawa
Karsiyem, Sagusabu 2 Yogya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Monggo kita sami sinau. Salam kenal. Bun
Saya sangat setuju sekali..karena minimnya alokasi waktu serta dirumah belum dibiasakan menulis aksara jawa, siswa hanya belajar di sekolah saja. Hal ini saya lihat yang ortunya golongan priyayi atau orang jawa, putra putrinya bisa membaca dan menulis bahasa jawa bahkan tutur katanya juga sering menggunakan krama inggil. Berbeda dengan yang ortu nya dari luar jawa atau jarang mengenalkan tulisan jawa, anak merasa kesulitan dalam menghapal aksara jawa