Kartika Diah Hapsari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Program Mading Sekolah Yang Berdampak Pada Murid

PROGRAM MADING SEKOLAH YANG BERDAMPAK PADA MURID

A. PERISTIWA (FACT)

Latar belakang

Sekolah mempunyai beberapa aset yang dapat dimanfaatkan kembali untuk program

sekolah baik dalam pembelajaran maupun kegiatan ekstrakulikuler. Salah satunya di

SD Negeri Pakijangan 01 dengan mengidentifikasi aset yang ada di sekolah dan

menghimpun aset yang telah ada dan dapat dimanfaatkan kembali untuk program

sekolah salah satunya majalah dinding (mading).

Di sekolah terdapat papan kaca yang sudah lama tidak terpakai dan tidak terurus oleh

karena itu dengan memanfaatkan kembali papan yang sudah ada dan mendesign ulang

hingga menjadi sebuah papan untuk majalah dinding.

Majalah dinding sering dipandang sebelah mata keberadaannnya, sedikit sekolah yang

mengembangkan majalah dinding sebagai kegiatan ekstrakulikuler maupun sebagai

program sekolah. Ketika sekolah mengabaikan kegiatan majalah dinding, sekolah

telah membuang unsur penting dalam pendidikan. Karena dengan adanya majalah

dinding yang memiliki kekuatan besar untuk mengembangkan minat siswa untuk

menulis.oleh karena itu guru memilih memanfaatakan aset yang telah ada untuk

mengembangkan kegiatan majalah dinding yang berdampak pada siswa.

Deskripsi Aksi nyata

.

Dengan memanfaatkan papan kaca yang tersedia di sekolah dengan kondisi awal

yang tidak terawat kemudian guru membersihkan dan mendesin ulang papan tersebut

sehingga menjadi papan yang layak digunakan untuk menjadi papan majalah dinding.

Majalah dinding adalah sebuah media untuk memberikan informasi kepada seluruh

siswa, guru maupun perangkat manajemen sekolah. Majalah dinding (mading) adalah

salah satu bentuk dari majalah sekolah.

Dengan adanya mading sekolah semua informasi menjadi terpusat dan tidak perlu

memberitahukan satu per satu kepada seluruh elemen yang ada di sekolah. Semua

pihak memilki hak untuk memasang pengumuman atau informasi di mading sekolah.

Tidak hanya itu siswa juga dapat memasang karya tulisnya seperti artikel, puisi atau

cerpen, atau cerita bergambar.

Untuk melaksanakan kegitan mading tersebut melibatkan semua pihak sekolah dari

mulai kepala sekolah yang telah memberikan izin dan dukungan untuk melaksankaan

kegiatan mading, kemudian kerja sama dewan guru sebagai penggerak untuk

mengkoordinir siswanya dalam membentuk tim untuk pembuatan karya mading.

Setiap kelas mempunyai tim dan perwakilan untuk pengumpulan karya, sehingga

semua kegiatan yang menjadi penggerak adalah siswa yang telah ditugaskan tiap

kelas sebagai editor dan pemanjangan karya.Hasil karya mading akan diganti setiap

minggu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Guru hanya sebagai pengawas

dan fasilitator jalannya kegiatan.sehingga kegiatan ini berjalan dari, dan untuk siswa.

Dibawah ini jadwal pemasangan mading

Tabel 1. Jadwal pemasangan hasil karya

No Bulan Minggu

1

Minggu

2

Minggu

3

Minggu

4

koordinator Penanggung

jawab

1 Juni Kelas 5 Kelas 4 Kelas 3 Kelas 2 Ketua kelas

5

Guru Kelas 5

2 Juli Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Ketua kelas

4

Guru Kelas 4

Hasil Aksi Nyata

Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading adalah salah satu jenis media

masa komunikasi massa tulis yang sederhana. Disebut mading karena prinsip dasar majalah

terasa dominan sementara penyajiannya dipampang di dinding.Majalah dinding memilki

banyak sekali manfaat bagi sekolah. Tidak hanya bagi sekolah , mading juga sangat

bermanfaat bagi siswa, para siswa dapat melihat langsung informasi seputar sekolah.dalam

konteks yang lebih luas mading juga bisa dijadikan media untuk menyalurkan kreativitas

siswa. Kreatifitas pun bermacam-macam. Karakteristik setiap siswa yang berbeda tentunya

akan membuat berbagai minat dan bakat yang berbeda. Bagi yang memiliki bakat

menggambar dapat menempel gambar di mading sehingga bisa di lihat oleh siswa lain. Bagi

siswa yang mempuanyai bakat menulis puisi atau menulis pantun pun dapat di pajang dan

bisa di lihat oleh siswa yang lain. Majalah dinding berfungsi bukan sekedar sebagai media

komunikasi anatara siswa dengan siswa dan siswa dengan sekolah, mading juga memiliki

fungsi sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis.

Minat dan kegemaran menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui mading. Dengan

pemanfaatan mading ini akan diketahui dimana bakat dan minat siswa masing-masing. Bakat

dan minat ini yang nantinya akan di kembangakan dan diarahkan oleh guru sehingga dapat

mencapai keberhasilan.guru dapat mengarahkan siswa bagaimana cara mengisi mading yang

menarik agar banyak siswa yang tertarik untuk membaca atau sekedar melihat mading

tersebut. Selian membimbing guru juga dapat memberi masukan atau referensi yang terkait

untuk menambah pengetahuan dan daya kreativitas siswa. Mading dalam proses

pelaksanaannya bukan hanya tempat belajar menulis tetapi juga tempat untuk

mengembangkan kemampuan berorganisasi. Di dalam tim yang telah di bentuk perwakilan

siswa dibawah bimbingan guru belajar bekerja sama, Dalam mengisi karya mading siswa

dibentuk secara berkelompok untuk menghasilkan satu karya mading, dalam kerja kelompok

siswa dituntut untuk mampu bekerja sama dengan siswa yang lain dan mengembangkan

lifeskill dalam hal kerja sama, dapat bersosiliasisi saat mengerjakan mading sekolah siswa

akan di bentuk kelompok sehingga siswa dapat mengasah kemempuan bersosialissi dengan

teman yang lain.saling menghargai pendapat, saling berkolaborasi dengan siswa yang lain

untuk memasang hasil karya, selain iu dapat meningkatnya rasa percaya diri karena saat hasil

karya di pasang tentunya akan tumbuh rasa percaya diri pada diri siswa. Hal ini memiliki

dampak yang sangat positif bagi siswa dalam mengembangkan kemapuannya.kemudaian

belajar bedisplin untuk mengganti hasil karya yang ditempelkan di mading, sehingga dapat

dikatakan kegitan mading dapat menjadi salah satu kegaiatan yang efektif untuk

menanamkan pendidkan karakter.

Hasil perencanaan program dengan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA di sajikan

pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Tahapan Bagja

Tahapan Bagja Tindakan yang dilakukan Hasil Tahapan

B- Buat Pertanyaan Bagaimana cara

meningkatkan kepemimpinan

siswa melalui kegiatan

majalah dinding?

Pengelolaan program sekolah

untuk memanfaatkan aset

sekolah yaitu dengan

program majalah dinding,

yang melatih siswa untuk

berfikir kritis dan kreatif

serta bertanggung jawab dan

dapat berkerja sama dengan

siswa yang lain, saling

menghargai pendapat sesuai

dengan profil pelajar

pancasila.

A-mbil Pelajaran Apa hal yang dapat

mendukung kegiatan majalah

dinding di sekolah dalam

menumbuhkan profil pelajar

pancasila?

Hal yang dapat mendukung

kegiatan mading di sekolah

yaitu :

1. Tersedianya sarana

dan prasarana sekolah

yaitu papan untuk

memasang majalah

dinding

2. Isi atau konten

mading terintergrasi

dalam pembelajaran

3. Guru yang siap untuk

membimbing siswa

untuk melaksankan

kegiatan

4. Setiap siswa dapat

terlibat dalam

kegiatan

5. Ketua kelas

bertanggung jawab

dalam

mengumpulkan hasil

karya

G-ali Mimpi Perilaku seperti apa yang

diharapakan dapat ditunjukan

oleh siswa?

Peilaku yang diharapakan

dalam kegiatan mading yaitu

siswa dapat bertanggung

jawab, berfikir kritis dan

kreatif serta dapat bekerja

sama dengan siswa yang lain

sesuia dengan profil pelajar

pancasila

J-abarkan Rencana Rencana apa saja yang akan

dilakukan untuk melaksakan

kegiatan?

Langkah yang akan

dilaksankan untuk

pelaksanaan kegiatan yaitu :

1. Konsultasi dengan

kepala sekolah

2. Koordinasi dengan

dewan guru melalui

rapat

3. Mengintegrasikan

program sekolah ke

dalam pembelajaran

4. Sosialisasi dengan

wali murid

5. Koordinasi dengan

guru TK untuk

membantu

membimbing siswa

membuat hiasan

6. Monitor dilakukan

oleh masing-masing

ketua kelas

7. Evaluasi melibatkan

guru (wali kelas) dan

kepala sekolah

A-Tur Eksekusi Siapa yang akan mempunyai

peran dalam kegiatan

tersebut?

1. Penanggung jawab :

Kepala Sekolah

2. Pengarah Program :

Dewan guru

3. Koordinator : guru

kelas dan Bendahara

BOS

4. Kordinator siswa :

Ketua siswa

5. Koordinasi dilakukan

setiap 1 bulan sekali

sebagai upaya

monitoring oleh

Kesiswaan

6. Evaluasi dilakukan

tiap 1 semester oleh

Kepala Sekolah

dan Dewan Guru

7. Pembelajaran dan

inovasi program

dilakukan setiap saat

8. Laporan dilakukan

pada masa laporan

semester

9. Pelibatan orang tua

dan komunitas dalam

pembuatan karya

siswa

Hasil Monitoring, Evaluasi, dan Pembelajaran

a. Pertanyaan Kunci

Pertanyaan Kunci Evalusi Program Kalimat yang digunakan :

Bagaimana Program mading dapat

berjalan secara efektif?

1. Sejauh apa program yang telah

berjalan sesuai

dengan tujuan utama program?

2. Seberapa banyak hambatan yang

ditemui selama

pelaksanaan program ini?

b. Fokus Monitoring

Fokus Monitoring Pertimbangan

Pemilihan

Pertanyaan Utama

Monitoring

Bagaimana kegiatan

pengumpulan hasil karya

oleh ketua kelas dapat

berjalan?

Untuk memastikan

kegiatan berjalan dengan

baik :

Semua siswa membuat

mading sesuai dengan

bakat dan minat

Bagaimana respon siswa

terhadap pembuatan

mading

c. Metode Penggalian Data

Pertanyaan

Monitoring

Sumber

Informasi Metode Kapan/

Bagaimana

Bagaimana

kegiatan

pengumpulan

hasil

karya oleh ketua

kelas dapat

berjalan?

Pihak yang

dilibtakan siswa,

dewan guru, dan

ketua kelas

metode

penggalian data

menggunakan

survey, dan

wawancara

Siswa diberi

kurisioner untuk di

isi dan melakukan

wawancara

dengan masing

masing ketua

kelas dan

perwakilan siswa

d. Strategi Pengolahan Data

Pertanyaan

Monitoring

Data yang

terkumpu Kesimpulan

Catatan

Khusus,

Pengecualian,

dll

Bagaimana

pembagian

peran dalam

tim? Apakah

semua orang

dalam tim

melaksanakan

perannya

dengan baik?

siswa

mengerjakan atau

membuat mading

secara

berkelompok

sesuai dengan

kreatifitas bakat

dan minat dan

dkerjakan dirumah

dengan bantuan

orang tua.

Kegiatan

pengumpulan

mading berjalan

lancar dan siswa

merasa senang

dapat

menyalurkan

bakat dan minat

e. Pembelajaran Program

Faktor-Faktor

Pendukung

Pelaksanaan

Program

Faktor-Faktor

Penghambat

Pelaksanaan

Program

Pembelajaran

Koordinasi

tim yang baik

Beberapa siswa yang

tidak tertarik untuk

membuat mading

sehingga dapat

mempengaruhi siswa

yang lain sehingga

mengakibatkan

keterlambatan

pengumpulan karya.

Untuk siswa yang tidak

tertarik dengan mading,

guru dapat memberikan

kegiatan lain misalnya

dengan menggambar

atau melukis kemudian

hasilnya di pajang di

mading, kemudian guru

memberikan motivasi,

memantau dan

mengkoordinasi ketua

kelas sehingga tidak

terjadi keterlambatan.

B. PERASAAN (FEELING)

Perasaan saya saat melaksanakan kegiatan mading disekolah terutama untuk menggerakan

siswa kelas 5 sendiri sangat menyenangkan, dengan memberikan motivasi kepada siswa

kemudian membantu siswa mengerjakan mading dengan memberikan masukan dan banyak

referensi, saya merasa bangga saat siswa telah menyelesaikan hasil karya dengan kreativitas

sesuai dengan bakat dan minat.

Melihat siswa dengan antusias yang tinggi untuk menyelesaikan hasil karya dan mendengar

cerita dari siswa yang begitu senang dapat menuliskan dan membuat pantun serta puisi

sendiri menjadikan semanagt bagi saya untuk dapat menggajak kelas yang lain untuk ikut

meramaikan mading sekolah dengan hasil karya sesuai kreativitas serta bakat dan minat.

C. PEMBELAJARAN (FINDING)

Pembelajaran yang dapat diambil dengan kegiatan mading sekolah yaitu memfasilitasi siswa

untuk mengembangkan kreativitas sesuai dengan bakat dan minat, kemudian mengajarkan

siswa untuk dapat saling menghargai orang lain, dapat mengasah kemampuan bersosialisasi,

meningkatkan rasa percaya diri dan melatih siswa ntuk dapat berkolaborasi dengan siswa

yang lain dan displin serta bertanggung jawab atas apa yang telah ditugaskan.

Dari manfaat yang telah disamapaikan terdapat pula kekurangan dalam kegiatan mading

tersebut antara lain :

1. Siswa harus berdiri saat membaca mading hal ini akan menimbulkan kesulitan

tersendiri bagi sebagaian siswa, kareana biasanya siswa enggan untuk berduyun-duyun

berdesakan untuk sekedar membaca mading.

2. Dokumentasi hasil karya siswa hanya di simpan oleh redaksi, karean hasil karya siswa

akan diganti setiap minggunya, maka hasil karya yang sudah tidak dipajang hanya di simpan

oleh redaksi dan tidak bisa di bawa pulang untuk di dokumentasikan.

3. Mading sering sepi, karena waktu istirahat yang sedikit sehingga terkadang siswa

lebih memilih untuk beristirahat dengan bermaian atau di dalam kelas dan cenderung ke

kantin untuk mengisi perut yang kososng setelah belajar.

4. Keterlamabatan pengumpulan hasil karya yang berakibat dalam pemajangan hasil

karya.

D. PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Kegiatan mading yang telah dilakukan tentunya masih terdapat kekurangan, untuk

memaksimalkan kegiatan mading selanjutnya, hal yang perlu dilaksankan yaitu Pembentukan

tim panitia kepengurusan mading selain itu membuat jadwal dan peran guru yang aktif untuk

memotivasi dan mengawasi siswa dalam pembuatan hasil karya mading sehingga tidak ada

keterlambatan untuk mengganti hasil karya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post