kartika sari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SATPOL PP

Bel berbunyi menunjukkan pukul 07.00 pagi. Seperti biasa setiap hari kamis disekolah saya ada jadwal pembiasaan wali kelas. Dimana setiap wali kelas masuk ke kelasnya masing-masing dan berlayarlah iya di sana. Ada yang mengecek uang kas, membersihkan kelas, melengkapi kekurangan-kekurangan di kelasnya dan lain sebagainya.

Saya juga wali kelas, kebetulan di kelas kami yang belum terpasang adalah gorden. Pagi ini agenda saya dan siswa adalah memasang gorden yang seharusnya udah lama kami pasang. Namun karena ada renovasi kelas dan kain gorden, maka baru bisa dipasang hari ini. Ketika memasang, ternyata kawatnya kurang. Terpaksa deh saya harus ke pasar untuk menambah kekurangan tersebut. Sementara siswa yang lain membersihkan kelas, saya pergi kepasar dengan Dewi, nama salah seorang siswi di kelas saya.

Setelah membeli kawat gorden, saya kembali lagi kesekolah dengan buru-buru. Karena waktu pembiasaan wali jelas tinggal 15 menit lagi. Beruntung yang dipasang tinggal sedikit. Mudah-mudahan terkejar guman saya di dalam hati.

Diperjalanan, kami terpaksa berhenti karena lampu merah menyala. Bertepatan dengan berhentinya saya, mobil Satpol PP yang berlawanan arah melintas. Saya lihatlah mobil yang memiliki bak tersebut dengan santai. Tapi ternyata, di belakang mobil yang ber bak terbuka tersebut mengangkut beberapa orang pelajar yang menggunakan baju pramuka. Sungguh terkejutnya saya yang ternyata pelajar yang berjumlah 6 orang tersebut adalah siswa dari sekolah saya.

"Astagfirullah.... guman saya.

"itu Izul, Agustian dan .... anak Sekolah kita tu buk". Sahut Dewi di belakang.

"Iya wi, kenapa ya mereka?"

saya sungguh kaget. Setelah lampu merah, saya langsung melaju ke sekolah karena ingin langsung melapor tentang hal ini.

Sampai di sekolah, ternyata banyak yang belum tau. Dan setelah saya datang, semua pada kaget. Salah seorang wali kelasnya yang mengetahui kalau siswanya juga tertangkap, langsung pergi ke kantor Satpol PP untuk mencari tau apa yang terjadi.

Ternyata, siswa yang tertangkap td tidak sampai ke sekoalah. Mereka berkumpul di suatu rumah kosong, dan merokok di sana. Sungguh miris hati ini melihat peristiwa yang terjadi. Dan siswa yang tertangkap ini memang sudah sangat sering diberi pembinaan. Baik oleh wali kelas maupun oleh guru BK. Namun, tak kunjung berubah. Malah semakin parah. Kabarnya mereka merokok. Yang kami takutkan mereka menggunakan obat terlarang. 😱

Inilah potret kenakalan remaja saat ini. Harus ada kerjasama antara orang tua dan guru. Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi. Baik di sekolah kami, maupun di sekolah bapak dan ibuk guru pembaca sekalian. Aamiin.

Selatpanjang, 4 Oktober 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nauzubillah... Semoga Allah senantiasa memberikan HidayahNya kepada seluruh hambaNya

04 Oct
Balas



search

New Post