#tantanganmenulis#

#harike47#

Di hari Rabu ini, selesai kegiatan pembelajaran, siswa-siswi sekolah kami wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Pramuka merupakan kegiatan diluar lingkungan, dan merupakan bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka.

Bagaimana mengajarkan kegiatan Pramuka pada peserta didik kami yang merupakan anak-anak berkebutuhan khusus ini?

Pada awalnya kamipun bingung bagaimana menyampaikan materi kepada siswa-siswi kami yang merupakan anak-anak tunarungu ini, terutama yang berkaitan dengan materi yang melibatkan instruksi dengan suara. Seperti mengajarkan materi baris berbaris, permainan pesan berantai, sandi morse dan lain sebagainya.

Namun seiring berjalannya waktu, kamipun banyak belajar, baik dari sesama teman sejawat maupun dengan anak-anak itu sendiri.

Sebagai contoh untuk materi baris berbaris, kami menciptakan gerakan sebagai instruksinya. Misalkan instruksi siaaaap grak!, Nah instruksi itu harus dibarengi dengan gerakan yang dapat dilihat peserta didik.

Sedangkan untuk permainan pesan berantai, kami mengganti suara bisikan dengan tulisan yang ditulis di secarik kertas. Yang di baca oleh peserta pertama, kemudian peserta pertama menyampaikan apa yang dibacanya kepada teman dibelakangnya, menggunakan bahasa isyarat, begitu seterusnya hingga peserta terakhir.

Untuk sandi morse kami menggantinya dengan sandi rumput. Sementara bila belajar semaphore, kami memberi instruksi dengan diikuti abjad jari untuk pengenalan huruf-huruf dalam semaphore. Sedangkan untuk bernyanyi kami menggunakan isyarat, yaitu guru dan anak tunagrahita yang bernyanyi, dan siswa tunarungu memperagakan isyaratnya.

Itulah sekilas tentang kegiatan ekstrakurikuler Pramuka disekolah kami.