"Si Bungkuk Rindukan Bulan", "Ingin Rasanya Memeluk Gunung, Apa Daya Tangan Tak Sampai", "Bagaikan Mencari Jarum di Tengan Tumpukan Jerami", "Ingin Rasanya Mengambil Mutiara di Dasar Lautan tapi Tak Pandai Menyelam", dan masih banyak ungkapan atau lebih dikenal dengan peribahasa yang berarti teramat sulit bahkan ada yang mengartikan tidak mungkin menggapai sesuatu yang menurut pandangan manusia pada umumnya, karena hanya menilai seseorang dengan yang tampak didepan mata secara materi.

Niat yang kuat, tekad yang bulat itulah prinsip kami, من جد وجد , لا يغيرما بقوم حتى يغيرما بأنفسهم dengan ikhtiar berbalut doa siang dan malam, bahkan disetiap hembusan nafas kami senantiasa menyandarkan diri berserah kepada Ilahi Rabbi yaang Maha Segala-Nya, karena hidup adalah pilihan dengan segala konsekuensinya, kami yaqin Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan yang terbaik sesuai jerih payah hambanya karena setiap perjuangan pasti tidak akan sia-sia.

Seiring berjalannya waktu meskipun ditempa sang surya yang menganga, ditempa hujan deras bercampur petir kami tak pernah ragu untuk menuntut ilmu, kami juga tak peduli walaupun sering dengan berjalan kaki, karena kami yaqin dalam perjalanan menuntut ilmu bagaikan perjalanan perang di jalan Allah, sering ditakut-takuti orang yang berada di sekeliling kami bahwa sekolah di sana mahal, sulit, jauh dan juga ada yang terang-terangan merendahkan kami dengan kalimat:"Jangankan anak ibu, anak saya saja tidak diterima." Apapun, siapapun yang berusaha menghalangi kami tidak membuat kami patah semangat, justru kami mengaggap bagaikan jamu(obat), meskipun terasa pahit, getir dirasakan tapi khasiatnya justru membuat kami makin sehat sehingga bisa lari semakin kencang.

Motivasi yang berada dalam diri kami sangat kuat karena dapat menghempas ujian, cobaan, maupun rintangan, jujur, disiplin, serta tanggung jawab yang tertanam dan terpatri dalam diri sejak dini akan mengantar putra putri kita beradaptasi dengan perubahan dimanapun dan kapanpun, tak mudah goyah dengan iming-iming yang kelihataannya manis, karena berbekal daya analisis.

Setelah sekian lama perjalanan berteman berbagai macam keadaan, tepatnya pada hari Rabu, 30 Juni bertepatan setelah hari ulang tahunnya dia telah menyelesaikan tugas dengan cukup baik sehingga dinyatakan lulus tanpa revisi setelah sidang komprehensif dengan predikat sangat memuaskan, meskipun belum dengan pujian, Bersyukur adalah akhir dari coretan ini, siapapun yang membaca ini mudah-mudahan terinspirasi, "Segalanya pakai uang", Uang bukan segalanya" tak dapat dipisahkan tetapi hendaknya bergandengan erat seperti " Jer Basuki Mawa Bea" yang terletak pada lengan baju pramuka kita, di sempurnakan dengan restu dan doa orang tua, pasti akan baik-baik saja dan dapat menjadi jembatan kesuksesan bagi putra-putri kita, dan tidak kalah pentingnya doa orang-orang yang dekat dengan kita, menyayangi kita, peduli pada kita meskipun bukan saudara kandung terapi masih banyak saudara yang seagama. Terima kasih atas motivasi dan doanya selama ini nbagi kami, semoga Allah mencatat sebagai amal kebaikan yang berlipat ganda,Amiin.