kartini boge

Di bangku SD kelas 1-3 belajar di SDN Maliran II yang cukup jauh dari rumah, kemudian mengulang kelas 3 MI - MA mutasi keluar negeri, DII kembali ke Negeri, S1 ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ya Tuhan Lindungi Dua Bidadariku

Ya Tuhan Lindungi Dua Bidadariku

Diawal lockdown tiba-tiba aku dihebohkan dengan perasaanku saat dapat telephon dari putriku yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang lumayan jauh dari tempat tinggal, tepatnya Blitar-Bogor, dua pilihan yang sangat sulit bagiku bagaikan makan buah si malakama saat dimintai pendapat, tetap tinggal di kontrakan atau pulang bersama rombongan, karena masih ada beberapa mata kuliah yang dosennya meminta menyelesaikan mata kuliahnya yang kebetulan akan ujian tengah semester, selama tiga hari masih tetap bingung belum ambil keputusan pulang sesuai himbauan atau tetap tinggal di dalam kontrakan beberapa hari untuk menjaga keselamatan diri karena adanya virus corona yang mengguncang dunia, dengan modal uang saku pas-pasan cukup untuk ongkos bus sejumlah Rp.250.000 rupiah, dengan PD-nya akhirnya nekat pulang bersama dua bus rombongan arah kediri, hatiku sedikit tenang saat mendapat laporan bahwa bus yang ditumpangi telah meluncur kearah kediri.

Ibuuuuuk.....ibuuuuuk bidadariku lagi-lagi telephon dan panik meskipun sudah dewasa karena saat bus meluncur akan meninggalkan kota bogor baru masuk tol tiba-tiba ada larangan meneruskan perjalanan dan saat itu juga bus kembali berbalik arah kembali ke PO Dramaga dan ongkos dikembalikan, bagi mereka yang uang sakunya cukup langsung ke bandara untuk naik pesawat dan bidadariku hanya cukup untuk naik bus syukur alhamdulillah sebagai seorang ibu aku harus sigap tak peduli apapun yang terjadi harus mendapatkan tambahan uang transportasi demi keselamatan sang bidadari kebanggaan, langsung saja pergi ke koperasi untuk pinjam dan langsung aku trasnfer untuk tambahan uang saku pulang bersama temannya yang tak berani naik pesawat, dan bidadariku dengan senang hati menemaninya naik bus, hanya berdua, karena yang lain sudah tiba dirumah masing-masing karena naik pesawat.

Demi menghilangkan kepanikan sebagai ibu yang sangat menyayangi putrinya sepanjang perjalanan memantau dengan sering menelphon menanyakan perjalanan sampai dimana, sambil berpesan selama perjalanan agar tetap bersalawat agar selamat selama perjalanan di tambah doa ibu sepanjang malam, dua puluh enam jam mataku rasanya sulit terpejam karena fokus memikirkan perjalanan bidadari kesayangan, alhamdulillah saat azan subuh berkumandang, ada telephon berdering lagi, Ibuu...saya sudah sampai di kediri aku mulai tenang, ambil kunci motor wus...njemput dan nunggu bus Rosalia di perempatan Poluwan Blitar, tak lama kemudian bus tiba segera aku sambut dan ku bonceng pulang dengan rasa sedikit lega, sesampai di rumah karena hati-hatinya segera aku guyur dengan air hangat dan bajunya aku rendam dengan air panas agar bebas dari sesuatu yang tak diharapkan, sesuai saran dokter dari kampus setiba di rumah untuk sementara waktu untuk tidak keluar rumah selama dua minggu yang di kenal dengan isolasi mandiri setelah dari luar kota, karena pengalamannya dia senang hati untuk mematuhinya.

Tak kusangka dan tak kuduga ada saudara yang memata-matahi kedatangan bidadariku dan melaporkan ke perangkat desa dan mengatakan bahwa putriku baru pulang dari luar kota 2-3 hari, dan aku di telephon serta diinterogasi seolah polisi yang menangkap pencuri padahal putriku sudah lunas isolasi mandirinya, bukan itu saja saudara, tetangga seolah mengucilkan keluargaku karena alasan tersebut, sebagai ibu aku tetap menenangkannya agar tak panik dengan perlakuan warga tersebut, alhamdulillah atas berkat rahmat Allah dan semoga kami sekeluarga tetap dalam perlindungannya.

Dibalik peristiwa pandemi yang membuat mayoritas orang khawatir bahkan takut dengan berlebihan, ada hikmah besar antara lain kebersamaan, tetap kuliah tapi dapat membantu ibu dan adik ketika kesulitan belajar, karena dia selangkah lebih maju dan cerdas di banding ibu dan adiknya, dengan berkumpul bersama keluarga makan seadanya aku bekerja lebih tenang karena dapat menemani adik di rumah ketika ibu dan ayah tak berada di rumah.

Delapan bulan sudah terlewatkan dan belum ada kepastian jawaban kapan pandemi ini akan berakhir, dengan kegiatan belajar yang sangat tidak memuaskan mulai dari pemberian kuota belajar membuatku berpikir keras untuk mencarikan formula bagaimana bidadariku yang kedua dapat berkembang maksimal seperti kakaknya meskipun dalam situasi dan kondisi tak menentu, maka dengan dasar niat tersebut aku dan kakaknya mengelilingi seluruh bimbel yang ada di seluruh wilayah kabupaten /kota Blitar tak pernah putus harapan dari satu bimbel ke bimbel lain, akhirnya menemukan tempat bimbel yang ada kelas empat yaitu Go berada di kota Blitar, karena senangnya langsung kami mendatangi dan mendaftarkan adik, dan syukur alhamdulillah berkat motivasi sang kakak adikpun ikut bimbel dengan senang hati.

Dua bulan ikut bimbel dengan semangat dan jadwal yang tak pernah terlena, karena si adik agak sedikit ketinggalan dalam mapel nomerik ibupun minta tambahan khusus yang jadwalnya selalu berubah-ubah sesuai kelonggaran tentornya, dan hari ini aku benar-benar merasa panik karena jadwalnya berubah tiba-tiba, berangkatnya di antar kakak dan di tinggal pulang, sepulang dari sekolah aku bermaksud untuk istirahat sebentar, sambil ngobrol bersama kakak dan sempat tertidur begitu bangun dan pergi ke dapur akan memasak nasi, tiba-tiba aku ingat, dan menoleh; anakku yang satunya lagi dimana ya? aduh baru ingat ternyata dia masih di bimbel yang jaraknya juga amat jauh dari rumah, spontanitas panci yang saya pegang saya taruh lagi dan wusss jemput si kecil, karena paniknya jam pulang bimbel aku masih di rumah aku langsung mengeluarkan motor, karena memburu waktu dan kasihan menunggu kelamaan hampir saja aku terjatuh karena jalannya licin baru hujan, alhamdulillah sekarang sudah berkumpul lagi dengan kakaknya, terima kasih Tuhan Engkau telah menjaganya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post