Hangatnya Bumantara Rabu
Puisi untuk seorang ibu #295
Rabu,
Raga yang menggebu
Mengejar impian di antara debu
Dari pagi hingga senja yang sendu
Dari jarak sepenggalan matahari yang malu
Dari dalamnya palung hati yang merindu
Rabu,
Hangatnya bumantara di tengah hari
Melupakan sejenak sekeping hati
Kesepian ditinggal belahan jiwa pergi
Derai tawa bahagia serasa mimpi
Saat sahabat sambangi villa melati
Seharum wanginya meskipun telah mati
Rabu,
Senja hampir tiba diujung hari
Sepi kembali menyapa hati
Pelan merayap rambati malam
Kenangan menelusup lewat mimpi
Wahai hati yang terpisah
Tempatmu telah dipesan
Hotel bintang lima di syurga menanti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi indah, sarat dengan diksi yang menawan
Terima kasih bu fitri
Diksi yang indah dan keren...wahai hati, tempatmu telah dipesan, hotel bintang lima di surga menantimu. Aamiin...Terharu jadinya.. semangat selalu pak. Salam sukses dan salam literasi
Terima kasih pak muslih
Kesepian ditinggal belahan jiwanya pergi. Kasihaaaan. Salam literasi.
Salam literasi juga, terima kasih ya bu
Semoga kelak surga menanti ...
Aamiin
Puisi yg indah Pak. Salam literasi
Puisi yang keren, menewen....salam literasi
Terima kasih pa sis
Puisi yang indaaahh... Diksi yang menawan... Salam literasi salam sukses selalu...
Terima kasih, masih belajar, salam literasi