kasmadi74

Seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah yang terletak dipinggiran jakarta. Mencoba belajar menuls. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

ORKESTRASI

(Tantangan menulis hari ke-3)

Adalah sebuah keniscayaan bahwa pencapaian sebuah prestasi dapat direngkuh jika diramu dengan tepat dan efisien. Ibarat sebuah pertunjukkan musik, setiap orang yang terlibat memainkan alat musik sesuai dengan keahliannya. Semua yang memainkan alat musik menghayati sepenuh jiwa. Kesenangan yang muncul dari ekspresi memainkannya. Jika ada seratus orang maka ekspresi yang diperlihatkan pastilah seratus wajah dengan mimik yang berbeda. Tetapi satu yang bisa dijelaskan dengan gamblang : ada KEGEMBIRAAN di sana! Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari sebuah orkestrasi. Penanaman berbagai karakter baik antara lain; kesabaran dalam memainkan alat musik, sehingga tidak saling salip-menyalip. Harmonisasi menjadi faktor utama dalam pencapaian. Penghayatan terhadap sebuah alunan nada dan syair,l menjadi salah satu faktor penting selain kesabaran dan harmonisasi. Karakter lain yang juga penting kedisiplinan mengikuti arahan konduktor. Sikap profesionalisme yang dijunjung tinggi dalam bekerja sangat terlihat sehinga kita tidak pernah melihat pemain orkestra saling sikut-sikutan. Sang dirijen dengan penuh semangat mengatur ritme suara dari alat musik yang dimainkan. Nada yang keluar menjadi enak didengar bahkan membiusnya. Penonton secara sadar atau tidak mengikuti syair yang dinyanyikan bahkan ikutan bergoyang. Pada sesi penutup tentu harapannya penonton benar-benar menikmatinya dan memberikan standing aplausnya. Emejing maborrr! Membayangkannya saja sudah nikmat, apalagi ikut berproses di dalamnya. Ah sesuatu bingits! (Saat tulisan ini dibuat ditemani "senorita"-nya Shawn Mendez dan Camila Cabello) Asik dong! Jadi flashback seminggu menjelang masuk sekolah. Saya duduk sendirian di ruang data membayangkan orkestrasi tersebut. Ah apakah saya mampu menjadi dirijen bagi para laskar pelangi itu. Coba mengingat-ingat satu persatu wajah mereka. Hmmm .... sungguh berat! Berat untuk tidak mengajak mereka berorkerstrasi. Optimis .... ya ya harus! Begitu hati saya, menguatkan. Sebenarnya prestasi bukanlah tujuan utama tetapi proses yang diwarnai kegembiraan, hati yang lepas, ditingkahi dengan nada kebersamaan dalam satu visi. Suasana itulah yang saya rindukan sebab akan melahirkan ritme yang enak untuk dinikmati setahun ke depan. Memang bukan suatu hal yang mustahil untuk dilakukan bersama. Ya, BERSAMA! Satu jiwa satu nafas! Prestasi sebuah keniscayaan! (Tulisan saya terputus! Teralihkan oleh "cendol dawet"-nya didi kempot dan senandungnya Julio Igladias : falling in love) Ambyar tapi melow! Ya, prestasi akan tercapai jika orkestrasi yang dimainkan sesuai irama dan nada yang sudah disepakati bersama. Prosesnya dilakukan dengan senang hati. Ikhlas menjadi partiturnya. Komitmen menjadi pengatur melodi. Tentu ekspresi yang tampil akan dengan sendirinya memancarkan kegembiraan sejati bukan kepura-puraan. Apalagi ada terselip perselingkuhan dengan keinginan memperoleh materi berlebih. Orkestrasi menjadi hambar! Penonton bubar! Jika orkestrasi yang dimaksud dimainkan dengan kerelaan hati bukan tidak mungkin sekolah menjadi taman yang menyenangkan dan memerdekakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post