Catatan ringan tentang PAS #293

Sepandai-pandainya tupai melompat satu saat akan jatuh juga.

Mbah Google hari ini ngambek. Pasalnya, terlalu banyak "serangan" yang dilancarkan. Serangan dari delapan penjuru angin membuat si mbah "kedodoran". Siapa yang menyerangnya? Ternyata pelajar Jakarta. Atau bahkan pelajar Indonesia yang sedang berjibaku dengan PAS.

Sebenarnya si mbah bukannya sedang ngambek. Uring-uringan juga tidak apalagi kelelahan. Indikasi tersedot energinya karena Belajar Dari Rumah? Suatu hil yang mustahal begitu menurut Tarzan, legenda Srimulat. Ulah si mbah ini mengakibatkan banyak pelajar yang blingsatan. Kebingungan campur cemas. Setelah berjuang hampir 120 menit saat mau submit tidak otomatis. Submit terhalang captcha. Mereka harus melalui pintu gerbang buatan si mbah.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal. Penyebab utama karena tingginya lalu lintas pada jalur tersebut sehingga terjadi traffic jam. Istilah dalam jaringan disebut flood.

Pengiriman data yang berlebihan baik dari besar paket maupun jumlah paket kedalam suatu jaringan dan umumnya merupakan data yang tidak berguna biasa disebut flood (binadarma.ac.id)

Nah, hal inilah yang terjadi pagi tadi. PAS hari ini jadi heboh. Bukan hanya prlajar dan guru orang tuapun ikutan khawatir. Para wali kelas kebingungan mencari jawaban. Panitia lebih bingung lagi. Mereka Terkaget-kaget. Penyebab ditelusuri. Solusi segera dicarikan. Sebagian pelajar menjadi korban. Akhirnya mau tidak mau mereka harus mengulang karena sebagian gagal submit.

PAS yang heboh. PAS yang mengesankan. Sumber cerita lain Belajar Dari Rumah.