Kasman Samin Kamsurya,S.Pd, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MUNGKINKAH SUMPAH PEMUDA MENJADI PEREKAT ANTAR GENERASI DI JAMAN MILENIAL?

MUNGKINKAH SUMPAH PEMUDA MENJADI PEREKAT ANTAR GENERASI DI JAMAN MILENIAL?

Apakah arti Sumpah Pemuda di masa kini? Mungkin ini pertanyaan yang masih sering muncul di generasi masa kini atau generasi milenial, atau masih bermakna kah Sumpah Pemuda? Faktanya banyak kalangan muda kini yang sudah melupakan makna dari sumpah pemuda.

Sumpah pemuda merupakan hasil perjuangan para pemuda di masa lampau dalam mempersatukan seluruh elemen bangsa Indonesia yang saat itu dilanda perpecahan karena adanya perang.

Sembilan puluh tahun adalah suatu masa yang cukup panjang bagi suatu pergerakan generasi bangsa. Ketika itu, 28 Oktober 1928 silam, pemuda Indonesia dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta, mengucapkan suatu tekad dalam ikrar yang dikenal dengan sumpah pemuda. Ada jong java, jang sumatera, jong sulawesi, jong ambon, jong batak, jong celebes, semua bermusyawarah menetapkan satu ide besar bagaimana mempersatukan berbagai perbedaan pendapat menjadi satu kekuatan besar dan utuh sebagai sebuah bangsa yang kita kenal sebagai Bangsa Indonesia.

Saat ini kita semua kembali memperingati hari bersejarah itu yakni Hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda di zaman yang sudah sangat berbeda dari sembilan puluh tahun yang silam. Ini menunjukkan bahwa sebagai bangsa yang besar kita selalu menghargai dan menjunjung tinggi jasa dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut dan menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Namun saat ini kita dihadapkan dengan realita bahwa para pemuda masa kini malah gampang melupakan arti penting sumpah pemuda karena adanya pengaruh kemajuan teknologi di era globalisasi ini, atau faktor lain yang ikut menggerus jiwa Nasionalisme kebangsaan kita.

Para pemuda sekarang yang dikenal dengan generasi milenial sudah banyak melupakan arti penting dari tiga buitr isi sumpah pemuda yang telah mempersatukan tanah air, bangsa dan bahasa kita sebagai alat pemersatu. Padahal bila dilihat dari aspek sejarah, para pemuda masa lalu bersusah payah mempersatukan bangsa ini, namun kenyataan yang terjadi pemuda masa kini (generasi milenial) malah seenaknya melupakan dengan melakukan berbagai bentuk pelanggaran seperti bentrok antar pelajar, saling bully, anarkis, serta tindakan lain yang mengarah kepada perpecahan antar anak bangsa.

Persoalan lain seperti adanya beberapa dari pulau Indonesia sudah diakui dan bahkan dijual di salah satu situs internet, padahal arti sumpah pemuda pertama kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Harusnya para pemuda Indonesia punya sikap mempertahankan setiap jengkal tanah airnya sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi terhadap kedaulatan bangsa ini.

Bahkan ada beberapa suku di pedalaman juga belum mengenal bahasa pemersatu bangsa yaitu bahasa Indonesia, sementara makna ketiga sumpah pemuda yakni kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, namun faktanya mereka tidak mengenal bahasa indonesia karena mereka tidak bisa terhubung dengan dunia luar dan sulit belajar. Seharusnya pemerintah daerah setempat mau menyelesaikan persoalan ini.

Melihat fenomena di atas marilah kita berintropeksi diri dan berkaca atas semua peristiwa itu agar kita lebih mengingat dan memahami arti sumpah pemuda serta menghargai perjuangan para pendahulu kita di masa lalu.

Huru hara saat ini, seolah ingin menunjukkan kepada kita semua, bahwa sebagai bangsa yang merdeka sejak puluhan tahun yang lalu kini kita mengalami degradasi peradaban, di tandai dengan adanya berbagai konflik antara sesama anak bangsa demi sebuah kekuasaan semata, kita telah kehilangan semangat persaudaraan sebagai sesama elemen bangsa yang telah di bangun dengan kucuran darah dan air mata para pejuang sejak puluhan tahun yang silam.

Pada momentum Hari Sumpah Pemuda saat kini sebagai bentuk kesadaran bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu serta menjunjung tinggi bahasa persatuan, sebagai generasi yang tumbuh dan beraktifitas di era Globalisasi (Generasi Milenial) kami memiliki motivasi tinggi dengan semangat kebangsaan, menyatukan tekad dan kerja nyata dalam mengisi serta mempertahankan kemerdekaan negeri ini dari berbagai upaya pihak-pihak tertentu yang ingin merongrong kedaulatan Negera Republik Indonesia yang kita cinta bersama.

Saya juga mengajak kita semua elemen generasi muda bangasa agar bersama-sama memberi kontribusi positif bagi negeri Indonesia tercinta, zaman mungkin boleh berubah namun Ibu Pertiwi kita tetaplah Indonesia.

Salam Persatuan

Kasman Samin Kamsurya,S.Pd,M.Pd

Ambon, 28 Oktober 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post