Momentum lebaran dinantikan seluruh ummat islam di muka bumi. Dari desa sampai kota hiruk pikuk lebaran terasa. Minggu minus 2 hari lagi, sudah ada keluarga yang mudik. Ya mudiknya hanya dalam satu kabupaten saja. Hanya mudik untuk menuju rumah orang tua. Sudah menjadi tradisi keluarga ibu Ani. Selalu mudik untuk sekedar berkumpul bersama saudara-saudaranya.

Hari ini baru adik ibu Ani yang duluan. Karena besok masih hari sekolah, ibu Ani memutuskan pulang sore hari. Perjalan cukup dengan sekitar 40 menit. Suasana lebaran kali ini, sama seperti lebaran sebelumnya. Menyambut dengan membuat aneka kuliner local. Seperi ketupat, burasa dan lappa-lappa. Lappa-lappa berbahan dasar beras ketan, dan dibungkus dengan daun kelapa yang muda. Bentuknya silindris.

Alhamamdulillah cuaca hari ini cerah. Tidak seperti beberapa hari 1 minggu terakhir. Banyak pemudik lokal yang senang. Karena bisa dengan leluasa mudik walaupun dengan roda dua. Semoga cuaca 2 hari kedepan bersahabat. Maklum daerah kami di atas pegunungan. Jadi kalau hujan terus, suasana dingin sangat terasa. Tapia ada seninya, apapun yang disantap, semuanya nikmat. Nafsu makan berbanding lurus dengan alam sekitar. Apalagi kalau disajikan dengan nasu cemba dan bundu-bundu ayam kampung. Selamat menunggu kurban. Salam literasi.