Kasnida, S.Ag, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ajal tidak bisa ditolak

_Hari ke 5

Ajal tidak bisa di tolak

18 hari ayah sakit, sakit yang tidak kami temukan obatnya.

Biasanya jika kami mencret, ayah spontan memberiku telur dan madu, obat itu aku berikan sama ayah, namun mencretnya tidak henti.

Rabu adalah hari lembur kami di sekolah menyelesaikan nilai mengunakan ard, begitu lelahnya otak ini, kami berinisiatif akan pergi refresing hari jumat, karena sabtu mau terima rapor, namun aku tidak mendaftar karena ayah sudah sakit semenjak hari sabtu.

Sampai di rumah sore rabu, amak menanggis, Ada apa mak kataku, ayahmu Dari tadi tidal berhenti Dari sumur, Kalau begitu kita ke Rumah sakit, bersiaplah kataku sambil ku kabari uda dan adek ku, pas jam 6 kami berangkat ke padang panjang bersama uda kecilku, sampai Di rumah sakit Ayah mask icu Dan wajib di rawat yaa terpaksa uda yang menunggu kata ku. Kemudian aku pulang menemui si buah hatiku yang berusia 2 tahun, esok paginya ku pergi sekolah dan pas Jam uda yang tua nelp. Ayah kurang darah 2 kantong, kurang kalsium dan kurang natrium, hati ku mulai galau, nilai rapor belum juga masuk semuanya, ayah sedang butuh pertolongan. Yang Allah berikanlah yang terbaik buat ayah, menjelang berangkat ke rumah sakit, ku telp uda, bagaimana darah tadi da, udah dapat katanya. Sampai di rumah sakit air mata ini menetes melihat begitu banyak tabung infus di bagian kepala, ayah mulai tidak nyaman ku hampiri ayah, ternyata ku dimarahi, siapa kamu, menjauhlah dariku Kata ayah, ini anak ayah, kulihat amak dia sudah lelah Karena sejak malam tidak tidur, bagaimana mau tidur, jarum infus dibuka ayah terpaksa ayah dijaga ketat, bahkan sudah 5 x perawat memasang ulang. Keesokkan harinya ayah mau pulang, dokter tidak mengizinkan, udapun masih bertahan namun semakin hari keadaan ayah bertambah parah, ayahpun tidak mau di rawat lagi. Ku pikir ayah tidak butuh lagi obat rumah sakit, ku bujuk amak dan uda, bagaimana kalau kita rawat di rumah saja ayah, kalau di sini, dia tersiksa kitapun merana. Akhirnya kami putuskan untuk membawa ayah pulang dan merawatnya di Rumah.

dua hari sampai di rumah, melihat mulut Ayah pecah pecah, makanan susah ditelan, aku berfikir apa obat Herbal yang ccocok buat ayah, ku suruh suami adekku mencari anak pisang batu, kemudian anak pisang tersebut di memarkan kemudian di peras airnya dapat 4 sendok, 2 sendok sudah ditelan ayah, 5 menit kemudian ayah jalan. Alhamdulillah kataku, ayah sembuh, ramuan obatku manjur, kemudian sore haripun ayah berjalan mah ke mesjid namun sampai pintu depan kembali ke kamar, perutnya kembali mules.

Setiap orang yang melihat menganjurkan minum obat bahkan ku minta ibu tersebut membuatkan obatnya sebanyak 5 X juga. Tapi apa daya kondisi ayah bertambah lemas.

Ku belum pernah melihat orang yang sedang sakratul maut, apakah ciri cirinya kata hatiku, ayah meminta to long dan kata ayah padaku, nanti setelah ayah pergi tutup mata ayah dengan mengusap dari atas ke bawah yaaa, astaghfirullah kataku, apa sudah saatnya ayah pergi meninggalkan kami. Ku sampaikan sama amak, uda dan adekku sudah kembali ke rumah mereka masing, Dan amak bilang suruh mereka pulang semuanya, barangkali ayah mau izin akan pergi, ku tahan air mata dekat amak. Ku wa keluarga yang lain, uda uni adik pulang semuanya, ayah mau pergiiiiiiii sambil menghapus air mata.

tepatnya pada sore tanggal 31 December 2019 pukul 5.30 saat hujan lebat ayah sudah pergi. Bertepatan usainya kami membaca Surat yasin secara bersama. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Ajal yang tidak bisa kita atur, dia datang semaunya saja. Dia tidak memilih siapa yang tua, siapa yang muda, siapa yang sakit, siapa yang sehat, siapa yang kaya dan siapa yang miskin. Dia hanya mengambil siapa saja yang disukai. Siap tidak siap bila datang waktunya, dia akan menghampiri.

Teringat lagu waktu kecil, bila izrail datang memanggil sekujur badan kan kedinginan.......... Tiada lagi gunanya harta....

Kawan karib sanak saudara......

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post