BENTUK EVALUASI PENDIDIKAN (2) DALAM QS AL-BAQARAH (2) 155
Tantangan gurusiana ke 128
BENTUK EVALUASI PENDIDIKAN (2)
DALAM QS AL-BAQARAH (2) : 155
BY KASNIDA
MAN 2 TANAH DATAR
a) Ayat dan terjemahannya
Nä3¯Ruqè=ö7oYs9ur &äóÓy´Î/ z`ÏiB Å$öqsø:$# Æíqàfø9$#ur
Bentuk Ujian yang diberikan Allah terhadap orang mukmin menurut Hamka dalam tafsir Al-Azhar yaitu beraneka warna yaitu;
1) ketakutan yakni ancaman-ancaman musuh atau bahaya penyakit dan sebagainya. Sehingga timbul selalu rasa cemas dan terasa ada ancaman. Pada zaman Nabi Muhammad ancaman orang musyrik Mekkah, ancaman kabilah-kabilah Arab dari luar kota Madinah yang bermaksud hendak menyerang Madinah, ancaman orang Yahudi yang selalu mengintai kesempatan dan ancaman orang munafik.
2) Kelaparan termasuk kemiskinan sehingga persediaan makanan sangat berkurang,
3) Kekurangan harta benda. Sahabat Nabi yang hijrah ke Madinah hanya sebatang tubuhnya saja keluar dari kota Mekkah,
4) Kekurangan harta benda,
5) Kekurangan jiwa-jiwa, karena ada yang kematian keluarga, anak dan istri dan bapak, Ini semua terjadi karena mereka tidak bisa membawa harta, keluarga, benda waktu hujrah dari Madinah Ke Mekkah sehingga hidup melarat dan terpencil, kehilangan keluarga di tempat kediaman yang baru.
6) Kekurangan buah-buahan, karena tidak lagi mempunyai kebun-kebun yang luas terutama pohon kurma, yang menjadi makanan pokok pada masa itu. Semua itu akan di derita. Dan derita itu tidak lain karena menegakkan cita-cita. [2]
Ujian / evaluasi yang diberikan Allah untuk meneguhkan keyakinan orang-orang yang beriman pada tugas kewajiban yang harus ditunaikannya. Sehingga akan terbukti tangguh dan merasa berat untuk berkhianat kepada islam, karena mnegingat pengorbanan yang telah dilakukannya. Aqidah yang diperoleh dengan gampang tanpa ujian, akan mudah pula bagi penganutnya untuk meninggalkannya, Semakin berat ujian dan pengorbanan akan semakin meninggikan nilai aqidah keyakinan dalam hati dan jiwa penganutnya. Bahkan, makin besar penderitaan dan pengorbanan yang diminta oleh suatu aqidah, bertambah berat juga seseorang untuk berkhianat atau meninggalkannya. [3]
Kata M. Mustafa al-maraghi dalam tafsirnya bahwa malapetaka dan musibah itu merupakan nikmat-nikmat Allah yang wajib disyukuri.[4] Diantara musibah terbesar yang menimpa orang muslim adalah serangan yang dilakukan oleh orang-orang yang bathil, kaum Ahli kitab juga melakukan serangan terhadap kaum muslimin berupa fitnah. Maka diperintahkan kepada hamba-Nya untuk mengerjakan sholat dan sabar.
Ayat ini memberi pengertian bahwa iman itu tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan rizki yang banyak, kekuasaan, dan tidak ada rasa takut. Tetapi semua itu berjalan sesuai dengan sunnatullah. Jika terjadi musibah, maka musibah itu tidak dapat dihalangi. Tetapi bagi yang memiliki kesempurnaan iman dan dirinya sudah mempunyai pengalaman digembleng dalam penderitaan, maka dengan musibah akan semakin memberishkan jiwa.
Menurut Quraish Shihab dalam tafsir Misbah bahwa Ujian yang diberikan Allah itu hakikatnya sedikit dibandingkan dengan imbalan dan ganjaran yang akan diterima. Dibandingkan dengan potensi yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia. Ujian akan terasa sedikit bila kita bisa memikulnya dengan menggunakan potensi yang dianugerahkan Allah. cobaan dan ujian yang besar itu adalah kegagalan menghadapi cobaan, khusus dalam kehidupan beragama.
Bentuk ujian yang diberikan Allah kepada hamban-Nya: (a) Rasa takut yakni keresahan hati menyangkut sesuatu yang buruk, yang tidak menyenangkan. Bila kita menegtahui akan ada ujian bagi anak sekolah tentu kita akan mempersiapkan diri menghadapinya, karena ujian untuk kenaikan pangkat. (b) Sedikit rasa lapar: keinginan meluap untuk makan karena perut kosong, namun bila tidak ada yang akan dimakan masih ada yang lain dalam tubuh untuk melanjutkan hidup seperti lemak, daging, bahkan kalau habis tulang masih ada, bahkan masih bisa hidup selama jantung masih berdetak, otak masih berfungsi. Karena menurut dokter kematian itu bukan detak jantung tapi bila terhentinya fungsi otak. Lapar bukan buruk, dengan lapar semua makanan bisa jadi lezat. Ini terjadi bila manusia bisa menggunakan potensi dirinya.[5]
c). Munasabah ayat
Pada ayat sebelumnya Allah mengajarkan sholat dan sabar, untuk melihat aplikasi sholat dan sabar maka perlu diberi ujian pada ayat ini. Dan ayat sesudahnya memberi kabar gembira bagi orang-orang yang telah lulus ujian yaitu orang-orang yang sabar.
d). Asbbabun Nuzul
Sepanjang pencarian penulis, belum ditemukan asbabun nuzul dari qs al-baqarah;155
e). Hadits Pendukung
عَنْ صُهَيْبِ فَالَ قاَلَ رَسُوْلُ اللّهِ ص.م عَجَبًا لأَمْرِ المُؤْمِنِ اِنَّ اَمْرَهُ كُلُّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ اِلاَّ لِلمُؤْمِنِ اِنْ اَصَابَتْهَ سَرَّءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَاِنْ اَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ. رَوَاهُ مسلم
Artinya: Dari Suhaib, dia berkata,” Rasulullah bersabda,” Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman karena semua urusannya baik. Hal ini tidak bias diraih seorang pun, selain orang yang beriman. Jika mendapati kesenangan, dia pun bersyukur dan itu baik baginya, jika tertimpa musibah, dia pun bersabar danitu adalah baik baginya. (HR. Muslim No. 5318).[6]
عَنْ مُصء‘ضبِ بْنِ سَعَدٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قُلْتُ يَارَسُوْلُ اللّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ لأَنْبِيَاءُ ثُمَ الأَمْثَالُ فَالأَمْثَالُ فَيُبْتَلىَ الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ فَإِنْ كَأنَ دِيْنُهُ صُلْبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِيْنِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَ حَسَبِ دِيْنِهِ فَمَا يَبْرَحُ البَلاَءُ بَالعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأرَضِ مَاعَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ. رواه الترمذى. )
Artinya: Dari Mus’ab bin Sa’ad dari ayahnya berkata AKu berkata,” Wahai Rasulullah siapakah manusia yang paling berat ujiannya?.” Beliau menjawab,” Para nabi, kemudian yang sepertinya, kemudia yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji berdasarkan agamanya, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan,” (HR. Tirmizi: 2322)
Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Umu Salamah, say amendengar Rasulullah telah bersabda:
ما من عبدِ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُوْلُ: إِنَّالِلّهِ وَإِنَّا إِلَيهِ راجِعُوْنَ اللّهُمَّ أَجِرْنِى فِى مُصِيْبَتِى, وَاخْلُفْ لِى خَيْرَ مِنْهَأ , إِلاَّأَجَرَهُ اللّهُ فِى مُصِيْبَتِهِ, وَخَلَفَ لَهُ خَيْرَا مَنْهَأ
Artinya: Musibah apapun yang menimpa seseorang hamba, hendaklah ia mengatakan, “Sesungguhnya kita ini kepunyaan Allahdan kita hanya akankembali kepada-Nya, Ya Allah, berilah hamba pahala atas musibah ini, dangantilah dengan yang lebih baik.’ Maka Allahakan memberi pahala atas musibah tersebut, danAllah akan mengantinya yang lebih baik. (HR. Muslim)
Hadits riwayat Imam Baihaqi, di dalam syu’abul Imam (cabang-cabang Imam), dari Abdullah Ibn Abbas dari Nabi saw.
مَنِاسْتَرْجَعَ عِنْدَ المُصِيْبَةِ, جَبَّرَ اللّهَ مُصِيْبَتَهُ وَأَحْسَنَ عَا قِبَتَهُ, وَجَعَلَ لَهُ خَلَفً صَالِحًا يَرْضَاهُ
Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan istirja’ (mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun) ketika tertimpa musibah. Allah akan mengantinya dengan yang lebih baik, dan Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Serta akan dianugerahi penerusnya (anaknya) yang saleh dan berbakti kepadanya,”
f). Analisis Kependidikan
Dari penafsiran para mufasir di atas dapat disimpulikan bahwa qs al-baqarah:155 menjelaskan bentuk evaluasi sesuai dengan yang dikemukakan oleh Taksonomi di atas, maka ayat ini mengarah ke ranah evaluasi afektif karena, disini diperlukan fungsi perasaan dan sikap,[7] dalam menjalani semua ujian yang berupa rasa ketakutan, kelaparan, kekurangan jiwa, harta benda, buah-buahan dan lain-lain. Ketakutan akan kehilangan harta, nyawa, makanan dan lain sebagainya. Rasa takut ini akan melatih perasaan untuk peka dengan kejadian yang ada sehingga bisa melahirkan sikat yang positif bila kita bisa mempotensikan akal dan pikiran dalam memahami setiap ujian yang diberika. dengan mencari solusinya itulah orang-orang yang telah lulus ujian.
KASNIDA
Batu Basa- Batusangkar, 9 Juli 2020.
#menjutagur 365 (H-128)
Sumber
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al –Maraghi, juz 2 (Semarang; Toha Putra, 1993) cet. Ke-2, hal. 33
Hamka, Tafsir al-Azhar Juz II, (Jakarta; Pustaka Panjimas, 2004) edisi revisi. ) hal. 30-33
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan Kesan, dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta; Lentera Hati, 2009), Volume 1, juz II , hal. 436-437
Abu Husayn Muslim ibnu al-Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairiy an-Nisaburiy (selanjutnya disebut Imam Muslim) , Kitab Shahih Muslim, juz 5, (Indonesia; dahlan, t.th,) hal.
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), Cet. II, hlm. 117
[1] Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al –Maraghi, juz 2 (Semarang; Toha Putra, 1993) cet. Ke-2, hal. 33
[2] Hamka, Tafsir al-Azhar Juz II, (Jakarta; Pustaka Panjimas, 2004) edisi revisi. ) hal. 30-33
[3] Asy Syahid Quthub .Fi zilalul Qur’an Juz II, ( )h. 174-177
[4] Mustafa al-Maraghi, hal. 34
[5] M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan Kesan, dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta; Lentera Hati, 2009), Volume 1, juz II , hal. 436-437
[6] Abu Husayn Muslim ibnu al-Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairiy an-Nisaburiy (selanjutnya disebut Imam Muslim) , Kitab Shahih Muslim, juz 5, (Indonesia; dahlan, t.th,) hal.
[7] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), Cet. II, hlm. 117
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat bermanfaat. Sukses selalu Bu.
Alhamdulillah, salam kenal
nformatif dan inspiratif, semoga teman gurusianer, makin sukses dalam menulis
Terima kasih telah berkunjung,salam literasi
Terma kasih pencerahannya bu. keren
Sama sama pak
Informasinya lengkap, selam di dunia manusia selalu diuki, sukses slalu bu
Begitulah kehidupan, juga ada evaluasinya.
Semoga kita semua lulus dalam ujian di dunia ini..