Kas Pani

Ternyata waktu begitu cepat berlalu, lari bagaikan kilat. Kalau dari dulu aku tahu seperti itu, tentu tiada kesia-siaan dilakukan. Kas Pani, pengawas sekolah SM...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada yang Kembali, Ada ' Terkubur ' di Laut
Ilustrasi.

Ada yang Kembali, Ada ' Terkubur ' di Laut

Meninggalnya Eril putra Ridwan Kamil di Sungai Aare -Swiss beberapa minggu lalu, mengingatkan saya kembali pada peristiwa orang hilang tiga puluh tahun lalu. Tapi bukan saat berenang atau mandi laut, melainkan ketika mencari nafkah, berjuang untuk menghidupi keluarga.

Kejadian perahu, kapal motor dihantam gelombang dan badai adalah cerita biasa yang sering saya dengar masa kecil. Bahkan diantara yang hilang itu, hingga saat ini ada jasadnya belum ketemu, tak tahu dimana kuburnya.

Saya masih ingat, malam itu dari toa sebuah masjid dikabarkan telah terbalik sebuah kapal motor nelayan di Kuala Anak Laut, Gosong Telaga, Singkil, yang saat itu membawa buruh setelah memuat kayu gelondongan pada salah satu kapal besar.

Pengumuman di malam buta itu, membuat kampung nelayan ini geger, emak-emak yang tahu suami dan anaknya di kapal motor histeris, mencari tahu apakah mereka selamat atau tidak.

Ternyata setelah buruh dikumpulkan dan dihitung satu persatu di tepi pantai dalam suasana lampu penerang seadanya, diketahui ada empat orang yang tidak hadir bersama mereka.

" Kita tidak mungkin melakukan pencarian malam ini, " ujar kepala kampung setelah berembuk dengan perangkat desa.

" Besok, kita kembali kumpul di sini, melanjutkan pencarian, " lanjutnya sambil mengajak warga membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing.

Benar, esokkan harinya, warga tumpah di bibir dan sekitar kuala mencari Buruh yang belum ditemukan.

Di kejauhan, beberapa kapal motor terlihat mondar-mandor di tengah laut mencari tanda-tanda atau sisa-sisa kejadian malam itu.

Tidak jauh dari tempat kejadian, beberapa pemuda menelusuri tepi pantai, mengendus setiap ceruk pantai dengan harapan mungkin yang hilang terdampar. Tapi, hingga matahari disepenggala, seorang pun tak ditemukan. Wajah murung dan sedih tergambar diwajah warga.

Esok hari, ada kabar ditemukan seorang buruh mengambang tidak jauh dari lokasi, dan menjelang sore ditemukan pula seorang buruh lagi yang diperkirakan lima ratus meter dari lokasi.

Selain ikhtiar, di malam hari, warga juga membaca Surah Yasin sambil berdoa agar dua buruh lainnya cepat ditemukan. Namun, sampai malam ke lima, jasad keduanya belum ada beritanya.

Prosesi pencarian tetap dilakukan warga walau tidak seramai sebelumnya. Hanya pihak keluarga dan beberapa perangkat desa yang terus gigih mencari dua orang yang belum ditemukan.

Menjelang sore ditemukan satu lagi jasad tidak jauh dari bibir pantai dalam keadaan utuh. Tiga orang sudah ditemukan dari empat orang yang hilang.

Pencarian seorang lagi tetap berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Namun sampai proses pencarian dihentikan, jasad buruh satu lagi tetap tidak bersua.

Tak terkira betapa sedihnya, tetapi semuanya telah takdir Allah, pihak keluarga telah mengikhlaskan ketidak pulangan itu.]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

22 Jun
Balas

Terima kasih. Salam literasi kembali.

22 Jun



search

New Post