Kas Pani

Ternyata waktu begitu cepat berlalu, lari bagaikan kilat. Kalau dari dulu aku tahu seperti itu, tentu tiada kesia-siaan dilakukan. Kas Pani, pengawas sekolah SM...

Selengkapnya
Navigasi Web
Enaknya Jadi Generalis

Enaknya Jadi Generalis

Sejak bersekolah di pendidikan guru, kala itu SPG, saya sangat menyenangi ilmu-ilmu sosial apalagi  berkaitan dengan sejarah, kesusastraan, dan sosiologi.

 

Ketertarikan pada disiplin ilmu ini,  mengantarkan saya memilih pendidikan sejarah baik program diploma atau pun strata satu untuk lanjutan studi berikutnya. Dan selama di kampus,  saya melibatkan diri dalam diskusi kelompok mahasiswa untuk kajian ilmu-ilmu sosial  dan sedikit-sedikit menyerempet pada ilmu politik.

 

 

Semasa kuliah  dan terlibat pada forum diskusi,  kapasitas intelektual saya berkembang pesat, karena ditempa  dosen dan teman-teman  diskusi yang luar biasa. Di masa itu buku-buku ilmu sosial banyak bertengger di rak-rak perpustakaan kampus dan  milik daerah. Buku-buku itu menjadi bacaan wajib jika ingin mempertajam pisau analisis dalam mengkaji sesuatu masalah. Sebagai mahasiswa yang gila buku,  setiap ada buku   terbitan baru akan menjadi kajian kami bersama dalam kelompok diskusi kampus.

 

Memang disadari, saya yang kuliah di pendidikan sejarah,  bukan dilahirkan sebagai ahli sejarah atau sejarawan. Ilmu yang diberikan cuma kulit luarnya saja. Tetapi,  pemahaman  ilmu sejarah murni atau pun terapan referensi yang diberikan dosen cukup kuat. 

 

Namun,  dalam perkembangan selanjutnya, entah mengapa, saya tidak begitu berminat pada sejarah purba atau sejarah klasik, melainkan pada sejarah kontemporer, yaitu sejarah yang berkaitan dengan peristiwa mutakhir yang jejak sejarahnya masih relatif dekat dengan kejadian yang masih dirasakan kehadirannya sekarang ini.

 

Dari kesukaan belajar sejarah kontemporer itu,  saya menulis beberapa artikel berkaitan tentang Aceh di Harian Serambi Indonesia dan Mingguan Peristiwa ketika itu. Saya sempat berpolemik dengan Bapak Ismail, NA praktisi sejarah, Abdurrahman Ardo Trienggading seorang guru sejarah dan beberapa penulis lain seputar peristiwa sejarah kontemporer di Aceh. Ternyata minat pada sejarah kontemporer ini menguatkan hati saya untuk menulis skripsi berjudul, Peranan Militer dalam Pembentukan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

 

Untuk menggali sumber primer, saya pernah melakukan wawancara dengan almarhum  Syamaun Gaharu, mantan Panglima  Komando Daerah Militer Aceh. Saya sangat ingat ketika itu, di usia ujurnya, dia masih tetap semangat membeberkan suasana  Aceh masa sebelum menjadi Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Apalagi referensi saya sebelum bertemu dengannya sangat lengkap,  pancingan pertanyaan yang nyeleneh pun banyak terlontar dari mulut saya, yang dijawab Gaharu dengan fasih dan diplomatis. Kadang ada jawabannya yang off the record, cukup untuk konsumsi saya sendiri. Tentunya sebagai kode etik saya tak memuatnya di skripsi saya.

 

Menjadi guru merupakan impian  sejak kecil. Yang akhirnya mengantar saya ke sebuah pulau terpencil, Pulau Banyak. Di sanalah saya berbilangan tahun mengabdikan diri sebagai seorang guru dengan suka-dukanya.

 

Tetapi ada yang aneh, di tengah pulau Samudra Hindia itu, saya kehilangan gairah untuk menekuni  disiplin ilmu sejarah, sekalipun sehari-hari saya mentransfer materi kesejarahan kepada para siswa. Minat untuk memperdalam ilmu sejarah seperti hanyut ditelan gelombang laut yang selalu menderu di belakang asrama tempat tinggal saya.

 

Tiba-tiba  saya berpaling pada minat baru, yaitu gairah mempelajari ilmu  administrasi/manajemen pendidikan dan praktik motivasi. 

 

Tulisan tentang administrasi/ manajemen pendidikan dan motivasi menjadi menu baru bagi saya. Buku-buku teori dan praktik manajemen dan motivasi pun menjadi sasaran lahapan lezat yang kini saya minati.

 

Seminar motivasi yang diadakan para motivator ulung  seperti Ary Ginanjar Agustian dengan  ESQ nya  saya ikuti, Demikian pula seminar Arvan Pradiansyah, dan  Jansen Sinamo, bapak Etos Indonesia pun  tak luput saya hadiri. Masa itu, hari-hari saya penuh dengan kobaran api semangat dan konsep-konsep manajemen pendidikan terbaru. Pemberontakan model sistem pendidikan konvensional menjadi sasaran tendangan dan kritikan.  Apalagi tempat sekolah saya yang baru, Universitas Negeri Medan memberi kesempatan kepada mahasiswanya untuk berpikir kritis dan mendiskusikan secara ilmiah model-model manajemen pendidikan yang sudah usang dan terbaru. Perasaan gila pada manajemen pendidikan dan praktik motivasi itu membuat saya seperti orang yang terlahir baru. Penuh gairah dan semangat.

 

Seiring berjalannya waktu, saat sedang dan akan berakhirnya kuliah, ternyata ilmu manajemen dan motivasi itu bisa saya transformasikan kepada guru setelah beralih profesi  menjadi pengawas sekolah. Tentunya setelah hati saya menjadi bijaksana, jiwa saya sabar, bahwa tidak selama antara das sein dan das sollen itu seiring sejalan. Saya harus banyak maklum antara harapan dan kenyataan, teori dan praktik  ternyata ada gapnya. Tapi semuanya perlu dipelajari dan dijalani, termasuk menjalani kebiasaan,  hobi, dan minat baru seperti yang saya jalani saat kini. Dari ingin menjadi sejarawan, motivator, birokrat pendidikan hingga konsultan pendidikan. Dari ingin menjadi penulis, penyair, fotografer hingga youtuber.

 

Ternyata ada enaknya juga jadi generalis dari pada spesialis. Walau ada yang berkomentar Anda tak pernah fokus.]

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang keren. Apa pun ada sisi baik dan sisi buruk. Sukses selalu dan barakallahu fiik

07 Sep
Balas

Nasihat yang bijaksana.Terimakasih Bu Pipi, ganti panggilan ya.

08 Sep

Wow jangan melupakan sejarah ya pak

07 Sep
Balas

Jasmerah.He...he

08 Sep

Salam kenal, sukses terus pak

07 Sep
Balas

Salam kenal kembali. Terimakasih Pak.

08 Sep



search

New Post