Kas Pani

Ternyata waktu begitu cepat berlalu, lari bagaikan kilat. Kalau dari dulu aku tahu seperti itu, tentu tiada kesia-siaan dilakukan. Kas Pani, pengawas sekolah SM...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perempuan Kecil Merajut Sepi

Perempuan Kecil Merajut Sepi

Sesuatu yang " Pergi tak kembali " sering membuat orang sangat kehilangan. Perasaan ngambang. Merasakan seolah ada, pada hal tidak ada. Apalagi yang pergi itu seseorang yang mereka cintai, katakanlah ibu.

Otakku kubiarkan berlayar sendiri, menelusuri ombak haru yang hadir. Aku sengaja biarkan ia hanyut. Pada hal apa yang kurasakan, tidak begitu haru seperti yang dirasakan orang lain. Mereka begitu siap menata perasaannya sehingga kelihatan begitu enteng menghadapi kehilangan.

Cerita apa ini ? Kok begitu melankolis? Iya, ini cerita pedihnya arti sebuah kehilangan.

Seorang ayah dengan dua putra dan seorang putri yang masih sekolah dasar beberapa minggu ini mulai merasakan makna kesunyian itu. Beratnya akan kehilangan.

Di awal kepergian belum begitu terasa, rasa sedih masih bisa dibendung.

Namun, seiring dawai jam bergerak, sanak dan keluarga kembali ke kediamannya masing-masing, sunyi itu mulai hadir, ingatan saat bersama yang penuh keindahan merasuk ke ulu hati. Apalagi saat menatap tempat dan barang yang ditinggalkan, bunyi gemuruh di dada mulai bernyanyi. Tangisan pun akhirnya pecah, tak dapat dielakkan.

Dari pojok ku tatap si bungsu. Perempuan kecil itu tertunduk dengan menyandarkan tubuhnya di dinding. Aku dapat rasakan dukanya.

Gadis kecil itu sangat kehilangan, dia tak pernah lepas dari mamanya. Kemana pun mamanya pergi, dia tetap ikut. Tidak lepas dari ketiak, begitu kasihnya pada anaknya.

Kini, gadis kecil itu mesti meikhlaskan hatinya melepaskan perempuan yang dia cintai itu. Dia tabahka hatinya merajut sepi sendiri.

Kutatap isteri yang duduk dekatnya, secara bersamaan pandangan kami beradu, kulihat ada kristal bening jatuh di pipinya. Bukti keharuan akan kehilangan.😢😢

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Iya bu Mus. Keponakan kehilangan ibunya.

21 Jun
Balas

Iya bu Mus. Keponakan kehilangan ibunya.

21 Jun
Balas

Mengharuka sekali ceritanya Bapak, saya merasakan semua yang dilukiskan dalam cerita itu. Kehilang kedua orang tua, juga kehilangan kakak tertua pengganti ayah bunda, semua teras begitu sakit.

21 Jun
Balas



search

New Post