Kas Pani

Ingin tetap menulis sampai tangan ini tak bergerak lagi....

Selengkapnya
Navigasi Web
UNTUK APA SUPERVISI, KALAU AKHIRNYA TIDAK DIGUBRIS

UNTUK APA SUPERVISI, KALAU AKHIRNYA TIDAK DIGUBRIS

Seorang guru muda usia dengan gagah berani bertanya kepada pengawas pembinanya, " untuk apa dilaksanakan supervisi di sekolah, kalau toh hasilnya jarang ditindaklanjuti oleh atasan ?

Sebenarnya pertanyaan ini seringkali berputar di kepala para guru, kepala sekolah, dan termasuk pengawas sekolah sendiri. Tapi, mungkin ada sebab lain sehingga pertanyaan ini hanya menggantung dan ditelan sendiri oleh mereka, tanpa diungkapkan.

Masih banyak yang memahami, termasuk pengawas sekolah, semoga saja tidak, bahwa supervisi fungsinya hanya mengisi butir instrumen yang tertera dalam lembaran intrumen melalui pengamatan, lalu di isi dengan skor, dijumlah dan dibagi kemudian dapatlah hasil. Setelah itu diberi saran atau rekomendasi untuk pihak terkait, lantas selesai.

Pemahaman seperti ini tentu saja tidak tepat dan keliru. Jika asumsi ini diamini. Apa bedanya pengawas sekolah dengan petugas sensus yang datang ke rumah penduduk, kalau cuma untuk memperoleh data, apa bedanya supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah dengan supervisi yang dilakukan pegawai pabrik setelah proses produksi suatu barang selesai ?

Tentu saja berbeda, supervisi dalam pendidikan merupakan sesuatu yang khas, berlaku dalam dunia pendidikan. Tujuannya adalah mengembangkan potensi peserta didik lewat pembelajaran yang bermutu, yang dalam hal ini dilayani oleh guru. Diantara guru dan peserta didik , sekalipun tidak ada transaksi tertulis dalam proses pembelajaran, guru wajib melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Untuk mengawasi transaksi itu perlu penanganan secara profesional oleh seorang yang memiliki keahlian khusus dalam hal ini adalah pengawas sekolah.

Jadi, supervisi bukan hanya persoalan tuntutan administrasi semata, bukan cuma kerja teknis, dan bukan pula sekedar pengawasan fisik material, tetapi harus holistik, menyeluruh baik akademik maupun manajerial. Substansi supervisi dalam pendidikan, pengawas sekolah harus bisa membuat guru dan kepala sekolah berkembang secara profesional melalui proses pembinaan dan pembimbingan untuk mengatasi setiap masalah yang muncul di sekolah.

Maka sangat naif, jika ada persoalan terjadi di sekolah, pihak dinas pendidikan menugaskan pengawas sekolah melakukan supervisi ke sekolah tersebut untuk melihat akar masalah dan dicari solusinya. Supervisi bukan kegiatan insidental, tiba - tiba, melainkan kegiatan yang terencana, terukur dan berlangsung secara terus menerus.

Masalah yang sering muncul di sekolah, katakanlah ketidak harmonisan antara guru dengan kepala sekolah atau manajemen dan administrasi yang tidak tertib, sebagian besar disebabkan banyaknya kegiatan supervisi yang tidak jalan. Pertanyaannya, bagaimana bisa jalan, kalau pengawas sekolahnya jarang berkunjung ke sekolah, kalau pihak sekolah dan pengawasnya jalan sendiri dari arah dan tujuan berbeda. Makanya, sering saya katakan pengawas sekolah berdasarkan tugas, kantornya di sekolah atau di ruang kelas, bukan di dinas pendidikan, dan tak kalah pentingnya antara pihak sekolah dan pengawasnya sehati dan tidak mengandalkan ego sendiri.

Jadi terlepas digubris atau tidaknya rekomendasi hasil supervisi pengawas sekolah oleh pejabat terkait, tetap saja supervisi pendidikan itu perlu dan penting. Mengapa ? Agar pengawas sekolah dapat memantau perkembangan proses pembelajaran, apakah efektif atau tidak. Berjalan dengan baik ataukah terseok - seok.

Tentu tak logis, sekolah yang diharapkan memberikan layanan bermutu kalau tanpa pengawasan, sangat ironis ingin terlaksananya visi dan misi serta tujuan sekolah tanpa adanya kontrol dan evaluasi dari pengawasnya. Sebenarnya, supervisi itu kata lain dari kepatuhan terhadap aturan yang disepakati.

Akhirnya, jika substansi supervisi ini telah dipahami,tidak ada lagi pertanyaan, " untuk apa supervisi, kalau tidak digubris ".]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siaaap, untuk disupervisi, Pak. Jazakallah khoir untuk tulisan yang mencerahkan ini. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, Pak.

01 Feb
Balas

Oke ibu, guru yang memahami akan tugasnya, tentu akan siap disupervisi, kapan dan dimana saja. Sama - sama sehat, dan terimakasih.

02 Feb

Supervisi, itu makhluk menakutkan Pak. Tapi saya harus siap di supervisi. Sukses selalu dan barakallah

02 Feb
Balas

ha..ha, bagi ibu saya rasa supervisi dari pengawas hanya biasa saja, yang sulit saja bisa ibu atasi apalagi yang mudah seperti membuat perangkat pembelajaran.Selamat beraktivitas.Terimakasih.

02 Feb
Balas



search

New Post