Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang pada 1 Oktober 2022 meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tragedi yang telah banyak meregang nyawa ini, sangat memukul rasa kemanusiaan kita. Namun, di tengah-tengah duka yang menyelimuti, ada satu sosok yang layak kita apresiasi atas sikap kepeduliannya terhadap para keluarga korban, yaitu Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Erick Thohir.

Kepedulian Ketum PSSI, Erick Thohir, terhadap tragedi Kanjuruhan ini sangat mengharukan dan patut diapresiasi. Ia tidak hanya menyatakan belasungkawa dan berduka cita, namun juga mengambil langkah konkret untuk membantu para keluarga korban yang terdampak oleh tragedi ini.

Erick Thohir dengan gigih mengawal kasus ini agar dapat diungkap hingga tuntas, serta memastikan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Langkah ini tidak hanya “gentle”, tetapi jelas berpegang teguh pada nilai-nilai kemanusiaan.

Komitmen Erick

Salah satu langkah yang diambil oleh Erick Thohir adalah mendukung sepenuhnya proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Beliau memberikan kesempatan dan dukungan penuh agar proses hukum berjalan transparan dan adil. Hal ini menunjukkan integritasnya sebagai Ketum PSSI dan komitmen untuk menegakkan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka.

Selain itu, Erick Thohir juga menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan langsung kepada para keluarga korban pasca tragedi. Bantuan ini berupa dana untuk membantu biaya pemakaman, pengobatan bagi korban yang masih dirawat, serta memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan. Tidak hanya itu, beliau juga menginisiasi program bantuan jangka panjang bagi para keluarga korban, seperti pendampingan psikologis dan pendidikan untuk anak-anak korban yang terkena dampak psikologis maupun ekonomi akibat tragedi ini.

Kepedulian Erick Thohir tidak berhenti pada bantuan material saja, namun juga berusaha menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi suporter sepak bola. Beliau berkomitmen untuk menggalakkan kampanye keamanan dan mengedukasi suporter agar menjunjung tinggi nilai sportivitas dan menghindari segala bentuk kekerasan di dalam stadion maupun di luar stadion. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.

Selain itu, Ketum PSSI ini juga berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti klub sepak bola, kepolisian, pemerintah, dan elemen masyarakat lainnya, untuk mencari solusi bersama guna mengatasi potensi konflik antarsuporter yang bisa berujung pada tragedi serupa. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Erick Thohir percaya bahwa kepedulian bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama untuk menciptakan sepak bola yang lebih aman dan damai.

Dalam situasi penuh tekanan dan emosi yang tinggi, sikap kepedulian Ketum PSSI, Erick Thohir, menjadi contoh yang inspiratif bagi pemimpin di berbagai sektor. Kepedulian dan kesungguhannya dalam mengawal kasus ini hingga tuntas serta memberikan bantuan kepada para keluarga korban pasca tragedi menunjukkan kepemimpinan yang bertanggung jawab dan sensitif terhadap kebutuhan masyarakat. Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan sedikit kelegaan dan penghiburan bagi para keluarga yang terdampak, serta menjadi langkah maju dalam menciptakan sepak bola yang lebih baik dan beradab di Indonesia.