Siang ini tumben baru pukul 11.00, perut sudah terasa lapar. Sayapun segera makan siang, meski hanya sedikit. Karena memang semalam tidur tidak nyenyak, selesai makan datang kantuknya, dan tidak tahan lagi di kursi kerja terlelap. Terdengar guru-guru kroscek data SIDANIRA membuat saya terbangun dan ternyata sudah adzan duhur.

Berjalan ke musholla dengan mata masih lengket, setelah berwudhu , alhamdulillah ada teman solat jamaah, karena PJJ akibat merebaknya Covid-19 jadi salat hanya dengan teman guru saja. Hasil tes swab kemarin beberapa siswa dan guru positif, sekolah Kembali ditutup setelah minggu lalu PJJ selama seminggu.

Sesaat salat selesai, yang saya merasakan kekhusyukan, tiba-tiba terdengar nada panggil handphone imam dengan suara yang keras nasyid yang menyentuh. Kekhusyukan sedikit terganggu, saya berusaha melanjutkan dan tetap khusyuk, tetapi nada panggil berbunyi lagi. Tiba-tiba nada panggil terakhir baru bunyi sedikit lalu berhenti, seperti direject.

Salat berlanjut hingga selesai, tepat selesai salam, nada dering kembali bunyi. Spontan saya mengucap istighfar, sbenarnya karena memang setiap selesai salat selalu membaca istighfar, tetapi karena mendengar nada dering lagi, saya juga spontan istighfarnya jadi keras suaranya. Yang membuat saya heran, kenapa tidak direject. Dibiarkannya berbunyi di tengah-tengah doa akhir salat. Ya ampuuuun.