Alhamdulillah pengajian malam ini makin ramai untuk belajar tahsin. Rasa syukur tiada henti semoga keberkahan senantiasa menyelimuti usaha ibu-ibu untuk belajar sepanjang hayat. Meskipun ada yang baru Iqro, ada yang tajwidnya atau makhrojnya belum betul, semua tetap semangat dan tidak minder. Itulah kunci utama kesuksesan. Ketika rasa minder diikuti dengan banyak alasan biasanya menyebabkan kemudian jadi malas berangkat.

Masih terngiang sambutan Bu Ketua RW tadi siang di pengajian gabungan yang menginginkan materinya tentang bagaimana menyiapkan kematian dengan jusnul khotimah, sepertinya ini benar-benar mewakili hati nurani saya yang tertekan selama ini untuk mengatakan ini kepada keluarga saya sendiri.

Kata pak Ustadz, kalau orang sudah 60 tahun laki-laki, wajib jamaah ke masjid, kenapa? Karena jelas umurnya tidak panjang lagi. "Kalau suami tidak mau ke masjid", katanya lagi. "ibu pakai saja sarung dan pecinya, terus kasih bapak ya mukena, biar bapak solat di rumah saja nih pakai muken, saya yang ke masjid pakai peci". Karuan saja semua langsung tertawa, tetapi batin saya masih menangis, karena usaha saya yang seperti ini masih belum berhasil.

Dan itu membuat saya kadang-kadang hampir putus asa tapi katanya semua perlu proses, jadi saya tetap terus berusaha da berdoa agar semua keluarga anak DNA keturunan kami meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Dan ini juga yang saya sampaikan kepada ibu-ibu pengajian malam ini mari menyiapkan kematian yang Husnul khotimah.. Ya Allah kabulkan doa kami semua. Aamiin