Pertemuan kami hanya sebentar saja, tak sampai satu tahun perjalanan usia. Tapi... peninggalan dari kasih dan cintanya terus terasa sampai mendekati usia yang sudah tidak muda lagi. Mencintaimu hanya lewat foto dan tuturan kisah yang disampaikan oleh orang-orang tercinta.

Memang sudah ketentuan yang ditulis di lauhul mahfudz, bahwa pertemuan yang singkat ini terjadi. Tapi hidup tidak boleh berhenti sampai di sini.

Kehilangan orang-orang terkasih adalah suatu hal yang pasti akan membuat ada yang hilang dan kurang dalam hidup. Terlebih bila kita berkaca pada kehidupan orang lain. Melihat suatu keluarga yang utuh dengan kehadiran kedua orang tua dalam perjalanan hidupnya, terkadang timbul perasaan sedih dan iri atas kebersamaan yang tampak.

Sosok ayah sangat memegang peranan penting dalam keluarga. Kerja kerasnya dalam memenuhi ekonomi keluarga, membuatnya pantang menyerah menghadapi kesulitan hidup yang dihadapi. Ketegasannya memberikan satu standar dari peraturan yang tidak boleh dilanggar. Kelembutan dan cintanya terkadang tersembunyi dalam ketegasan prinsip yang dipegang.

Seorang ayah memang harus menjadi figur sentral dalam keluarga. Karena tanggung jawab yang besar telah diberikan oleh Allah kepadanya sebagai imam keluarga. Yang tentunya harus bisa menjadi panutan bagi anggota keluarga di kehidupan fana ini dengan memberikan teladan sehingga mampu membawa kebahagiaan di kehidupan abadi nantinya.

Sebagaimana yang telah diisyaratkan oleh Allah SWT dalam kitabnya yang mulia, jagalah keluargamu dan anak-anak mu dari api neraka.

Beratnya tanggungjawab yang dipikul, membuat seorang ayah terkadang terlihat garang dan membuat nyali ciut bila ingin mengutarakan sesuatu. Padahal bila disampaikan permasalahan nya, tanggapan yang diterima tidak seperti yang dikhawatirkan kan.

Cintanya yang besar mampu membuat jatuh hati pertama kali anak perempuannya. Sehingga mereka menginginkan kelak bertemu dengan seorang yang memiliki kesamaan dengan sosok ayahnya.