#04

Pagi datang menjelang, mentaripun perlahan mulai beranjak naik, semburat kuning kian jelas terlihat di ufuk timur. Aisyah bergegas mempersiapkan diri untuk memulai aktivitas pagi ini. Sebelum berangkat ia sempatkan untuk memakan sepiring nasi goreng yang telah ia buat tadi. Dengan menaiki sepeda motor Aisyah melaju menuju tempat yang sangat ia rindukan, bangunan yang berjejer rapi dengan lapangan luas di belakangnya tempat anak-anak biasa melaksanakan olah raga dan pramuka.

Setelah dua puluh menit berlalu akhirnya ia sampai di sekolah yang sangat dicintainya. begitu motor terparkir dengan aman, Aisyah bergegas ke ruang guru, didapatinya baru satu orang guru yang sudah datang. Ia meletakkan tasnya di atas meja. Sambil menunggu teman-teman sejawatnya datang Aisyah berjalan-jalan mengelilingi bangun tersebut. Sesekali ia mengintip ke kelas yang pintunya sedikit terbuka.

“Ah…lama sekali kursi-kursi ini tidak diduduki tuannya,” katanya dalam hati. Ia terus berjalan sampai akhirnya ia sampai kembali di depan ruang guru. Perlahan satu persatu teman-temannya pun berdatangan tetapi sosok yang ia tunggu-tunggu belum juga muncul. Ia kembali duduk di kursi kerjanya, suara-suara riuh rekan-rekannya terdengar bercerita. Menit demi menit berlalu, tak terasa sudah satu jam ia hadir disini, dan aktivitas yang ia harapkan belum juga berlangsung. Aisyah menarik nafasnya, semangatnya yang pagi begitu membara, berganti dengan rasa kecewa. Tidak saja lorong-lorong kelas yang sepi, lorong hatinya juga terasa sepi tanpa kehadiran anak didiknya.

Payakumbuh, 04-01-2021