khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Terpendam

Rindu Terpendam

Tatapan matanya yang mulai kabur terus menatap lurus ke arah pintu yang dibiarkan terbuka, angin lembut membelai rambut yang keluar dari penutup kepalanya yang lusuh. Dingin udara pagi menyergap tubuhnya yang mulai ringkih. Ia membiarkan angin membelainya dengan aroma pagi yang menyegarkan. Ia menghirup udara segar dalam-dalam lalu perlahan membuangnya.

Pikirannya mengelana ke masa-masa ia hidup dikelilingi orang-orang terkasih. Suaminya adalah seorang nelayan. Berjibaku melawan hempasan gelombang lautan, melemparkan jaring untuk mendapatkan tangkapan.

Pada musim kemarau para nelayan membawa hasil tangkapan yang cukup banyak, karena cuaca yang bersahabat sehingga memudahkan nelayan menangkap ikan. Biasanya suaminya pergi melaut selama tiga atau empat hari bersama dengan teman-temannya. Ia selalu menyiapkan bekal untuk suaminya pergi melaut. Musim hujan dan badai suaminya tetap melaut walaupun harus melawan ombak yang besar dan tangkapan yang dibawa juga sedikit. Dua orang anaknya menyambut kedatangan ayah mereka dengan gembira sambil membawa ikan tangkapannya..

Apabila tangkapan diperoleh dalam jumlah yang banyak, ikan yang didapat akan dijual di pelelangan ikan atau kepada bandar ikan yang ada di pinggiran pantai, jika tangkapannya hanya sedikit dijadikan lauk untuk mereka makan. Kehidupan yang sederhana tetapi mereka sangat bahagia.

Sampai suatu hari ketika laut tidak lagi bersahabat, menggulung perahu suaminya dalam gelombang tinggi yang tidak bisa ia lawan, walaupun sudah puluhan tahun suaminya menyatu dengan laut, toh pada akhirnya ia pun takluk dalam genggamannya.

Ia tidak ingin larut dalam kesedihannya, tanggung jawab membesarkan anak-anak harus ia pikul sendiri. Menjadi buruh di tempat pengeringan ikan ia jalani untuk menopang perekonomian mereka . Profesi ini ia geluti selama bertahun-tahun sampai anak-anaknya tumbuh besar dan pada akhirnya mereka pamit memulai kehidupan mereka yang baru.

Sebenarnya ia sangat menginginkan ke dua anaknya tinggal bersamanya, apalagi tubuh nya mulai menua, keinginan anak-anak tidak bisa dihentikan. Dengan sedih ia merelakan mereka merantau menjalani masa depannya. Walaupun ia harus sendirian

Di tahun-tahun awal anak-anaknya sering mengunjunginya membagi kebahagian dengan ibu mereka. Tetapi seiring waktu perlahan-lahan kehadiran buah hatinya sudah mulai berkurang. Ia memendam rindu yang sangat besar kepada buah hatinya. Berharap mereka datang, menemani masa senjanya.

Terkadang ia malas untuk mengungkapkan kerinduannya, menguburnya dalam-dalam karena ia takut kecewa. Tetap saja perasaan rindu itu tidak bisa ia tepiskan. Ia terus berharap dan berharap akan kedatangan buah hatinya mengobati rasa rindu yang ia rasakan.

*****

Perempuan tua itu masih saja duduk menghadap pintu masuk rumahnya, ia merasa sangat nyaman dengan posisi duduk seperti itu. Sebenarnya bukan tanpa tujuan ia selalu memilih posisi itu. Keterbatasan yang dimilikinya saat ini, mata yang tidak lagi bisa melihat dengan jelas raut wajah orang yang datang, telinganya juga semakin samar-samar menangkap setiap ucapan yang keluar, membuatnya kesulitan untuk mengetahui orang yang datang berkunjung ke rumahnya.

Terlepas dari semua itu, hal yang membuat ia tetap nyaman duduk menghadap ke pintu adalah bila seorang yang sangat ia rindukan datang ia akan segera mengetahuinya.

Perempuan tua itu terus berharap, namun kerinduannya tidak akan pernah terwujud, kedua anaknya telah meninggal dalam perjalanan pulang menemui ibu mereka, mobil yang mereka tumpangi tidak bisa dikendalikan akibat derasnya hujan yang membasahi jalanan.

Bukittinggi, 01012022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap un, kalau dihadirkan dialog akan lebih hidup un

02 Jan
Balas

Makasih rin...Atas koreksiannya

02 Jan

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

mantap un

02 Jan
Balas

Salam kenal bunda. Tulisan yang menggugah hati.

01 Jan
Balas

Salam kenal juga Bund...

01 Jan

Salam kenal juga Bund...

01 Jan

Rindu yang tak berujung. Kasihan sang ibu, yang ditinggal.oleh orang-orang terkasih yang dinanti-nantikanya kehadirannya.Salam kenal bunda, sama-sama warga Bukittinggi.

01 Jan
Balas

Terimakasih bunda...Salam kembali..

01 Jan



search

New Post