khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sentuhan Qalbu

Tubuh kecil itu masih tertunduk di kursi ruang guru, entah kali yang keberapa ia duduk disitu. Hampir semua orang mengeluhkan keadaannya yang tidak bisa di atur. Bertindak semaunya dan tidak mau mendengarkan orang lain. Orang tuanya juga sudah mengeluhkan kondisi anaknya yang jauh dari harapan. Sudah banyak tindakan yang dilakukann, tetap saja ia seperti itu tidak menunjukkan perubahan sedikitpun.

Ketika seorang anak melakukan kesalahan dan kesalahan itu terus berulang dilakukan. Pastinya kita akan merasa sangat kecewa dan marah. Berbagai cara mungkin kita ambil dengan tujuan terjadi perubahan pada dirinya.

Anak usia remaja memang tengah mengalami berbagai fase perubahan pada dirinya baik secara pisik maupun psikis. Dan perubahan itu tentunya akan berpengaruh kepada sikap dan tingkah laku mereka. Ada yang menjalaninya dengan wajar dan biasa saja, tetapi ada yang menjalaninya dengan melakukan sikap yang sedikit frotal. Tanpa berpikir panjang terlebih dahulu akibat dari sifat dan perbuatannya tersebut.

Mereka seringkali mengedepankan egonya, menganggap dirinya paling benar, kadang merasa tidak diperhatikan. Mereka menumpahkannya dalam letupan emosi yang tidak terkendali, pemberontakan dan sikap acuh tak acuh dengan segala hal yang dihadapi.

Terkadang kita merasa terpancing dengan sikap perlawanan yang mereka lakukan, memarahi menghukum dan mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas. Tindakan itu diambil agar mereka jera dan mau menyadari kesalahannya.

Mungkin pada beberapa anak tindakan di atas bisa berpengaruh pada diri mereka, hal ini terlihat dengan mulai adanya perubahan pada sikap dan tingkah laku mereka. Namun ada juga yang menganggapnya seperti angin lalu. Sehingga teguran dan hukuman yang diberikan tidak menimbulkan bekas apa-apa

Setelah melakukan pendekatan kepada beberapa orang anak yang sering bermasalah di sekolah, diketahui bahwa mereka berbuat seperti itu karena ada faktor yang melatar belakanginya. Diantara pemicunya adalah kurang harmonisnya kehidupan dalam rumah tangga, perhatian yang kurang dari orang tua dan kurangnya kontrol orang tua dalam pergaulan mereka sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu diluar bersama-sama teman-temannya, yang terkadang membawa pengaruh negatif. Ditambah lagi dengan gawai yang selalu menemaninya.

Ketika ditanya hati kecilnya, mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, bisa merugikan diri sendiri dan membuat malu orang tua dan sebenarnya mereka pun mempunyai impian yang ingin dicapai nantinya.

Mereka sebenarnya butuh teman untuk berbagi, membagi kisah-kisah mereka dengan orang lain dan membutuhkan perhatian yang mungkin tidak didapatnya di rumah. Memberikan hukuman dan teguran adalah merupakan salah satu cara yang bisa diberikan kepada mereka agar tidak terulang kembali keasalahan yang sama, namun menyentuh hati mereka dengan nasehat dan motivasi tentu akan memberikan efek yang lebih baik dalam rangka membentuk karakter anak menjadi lebih baik lagi. Dengan menjadikan mereka teman bisa jadi lebih memudahkan bagi kita menanamkan prinsip-prisip yang baik kepada mereka.

Payakumbuh, 04012022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post