BERTEDUH DI RUMAH MEWAH YANG INGIN ROBOH
Oleh Khairul Azan*
Sejuta angan telah meneggakkn tiang yang pernah patah
Sehingga saat itu tak lagi hadir gelisah
Begitu yakin tiang yang patah kembali tersambung
Karena kegelisahan selama ini tak lagi mengisi relung
Orang bilang aku manusia bodoh
Beteduh dirumah mewah tapi seperti ingin roboh
Mereka berkata percuma saja
Kau yang bodoh akan tertimpa puing-puing rasa
Biarkan saja
Karena aku yang merasa
Rasaku tak pernah punah
Meski suatu saat ku tau rumah itu belum tentu membuat aku bisa berteduh
Aku hanya ikuti kata hati
Meski puing-puing rumah yang roboh menusuk hati
Aku jadikn ini takdir ilahi
*Staf pengajar di STAIN Bengkalis
Bengkalis, 10/3/19
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar