Qitep Language menghadirkan Lokakarya Penulisan Praktik Baik Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa pada tanggal 11 s.d 15 November 2019 di Wisma Hijau, Cimanggis - Depok. Lokakarya ini diikuti oleh 37 guru bahasa dari Sekolah Menengah Atas seluruh daerah Indonesia. Ke - 37 guru bahasa ini adalah para guru yang mendapatkan kesempatan menulis Praktik Baik atau 'Best Practice' karena hasil paper mereka diterima.

Hari pertama sesi pertama lokakarya diawali dengan paparan Dr. Bambang Indriyanto mengenai 'Media Pengajaran Bahasa: Karakteristik dan Targetnya'. Pada paparannya mengenai media Pengajaran, ia menyampaikan bahwa media pengajaran terbagi menjadi dua, yaitu teknologi yang berupa perangkat lunak dan perangkat keras dan nonteknologi yang berupa fenomena alam dan lingkungan alam. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa di era milenial ini, target penerapan mengajar difokuskan kepada literasi, baik itu literasi matematika, literasi IPA, literasi digital dan literasi finansial.

Sesi kedua lokakarya diisi oleh Prof. Emi Emilia, Ph. D sebagai narasumber yang membahas topik mengenai 'Cara Menulis Yang Efektif'. Menurutnya, menulis yang baik adalah yang topiknya jelas, jenis teksnya jelas, dan memiliki kesatuan makna. Ia juga memaparkan bahwa teks yang baik ialah teks yang dapat direspon oleh orang yang membacanya dan bukan teks yang membingungkan.

Sesi terakhir pada hari pertama lokakarya diisi oleh Esra Nelvi M. Siagian, M.M.,M.Ed dengan materi Penulisan Praktik Baik. Pada pertemuan kali ini, ia membahas bagaimana membuat Praktik Baik dengan benar sesuai sistematika penulisan dan ketentuannya.

Menjelang maghrib, pelatihan dihentikan untuk dilanjutkan esok hari. Masih tersisa waktu empat hari bagi para peserta untuk menyelesaikan tulisan Praktik Baik mereka. Apabila mereka dapat menyelesaikan tulisan mereka dengan baik dan benar, maka tulisan Praktik Baik mereka ini akan dicetak pada buku digital yang memiliki ISBN.