Operasi Kista- serial ke-1
Kaget. Sedih. Marah. Semuanya menjadi satu. Ketika kunjunganku dan suamiku ke Rumah Sakit Buah Hati Ciputat- Tangerang Selatan mendapati kabar dari dokter kandungan, dr. Mukhlis Lubis, SPOG yang menyatakan ada kista sebesar 10 cm di ovariumku.
Lalai. Ya, selama ini kami lalai. Sudah sejak lama kami tidak memeriksa kesehatan kami dan meneruskan program hamilku.
'Kenapa saya?' Pertanyaan itu berkecamuk di dalam dadaku yang bergemuruh karena menahan sedih.
Sudah 8 tahun berlalu dan kami belum juga dikaruniai seorang anak. Penantian ini panjang sekali. Lalu sekarang kami harus menerima kalau ada benjolan cairan itu di ovariumku.
"Sabar ya Yang." kata suamiku menghiburku.
Aku diam. Tapi mataku tidak. Air mata berjatuhan di pipiku.
Suamiku menghapus air mataku sambil berkata, "Kita urus surat-suratnya ya kalau Adek mau operasi."
Aku mengangguk. Kami berjalan dengan gontai keluar dari ruang pemeriksaan dokter. Besok waktunya mengurus surat rujukan BPJS. Semoga saja dipermudah.
*Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih Bunda Siti Ropiah
Iya Bunda Yanisa. Terima kasih.
Iya, Bunda Yanisa. Terima kasih. Salam kenal, Bunda
Yang sabar Bund
Ada hikmah dalam sebuah kejadian bunda