HARAPAN
Sore itu hujan masih memberi gigil di kulit ariku. Untuk sekedar beranjak dari tempat tidur aku sangat enggan. Sambil menghela napas panjang kuyakinkan hati untuk menemui mereka begitu hujan reda.
Sepanjang perjalanan kulihat genangan air. Bau tanah menyeruak di antara desir angin. Kupercepat langkah kaki biar tidak terlalu sore dan cepat-cepat menemui mereka, seperti biasa kulakukan saban hari. Kulakukan semua dengan ikhlas agar membuat nyaman semua yang tinggal di sini. Sanak familinya belum tentu sebulan sekali datang sekedar merawat rumah-rumah mereka.
"Tuan kita sudah datang" bisik sepasang kekasih yang baru meninggal beberapa hari yang lalu karena kecelakaan. Setiap hari Aku selalu ke kuburan ini untuk membersihkan daun-daun yang berserakan serta membakarnya di ujung pekuburan. Dari jauh kulihat seorang pemuda nampak berjalan dengan tergesa-gesa, ya, dialah anakku satu-satunya yang kutinggalkan sebulan yang lalu karena virus corona yang menjangkitku. Kedatangannya menjadi harapan kami semua dengan doa-doa yang dipanjatkan.
Khalid Alrasyid
Mojokerto, 140521
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Pak. Salam literasi
Pentigraf yang keren. Salam sehat dan bahagia selalu, Pak.
Pentigrafnya keren pak. Salam sukses.