KISAH KITA
Tentang ranting cemara yang patah
Hanya selarik ruang dari segala kisah
Biarkan daun-daun dan bunga yang mekar
Menjadi selasar
Tempat angin berkabar
.
Kubakar puisiku
Dari segumpal darah yang beku
Kutanam asoka merah
Di hatimu
Menjadi taman kisah
Bukan tetesan darah
: kini semu
.
Jalan tak lagi terang
Januari sudah hilang
Asoka tak lagi merah
Menghitam dalam perjalanan
Dan ditubuh januari aku berhenti bertanya
Meski luka harus kuterima
Kemlagi, 010221
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sll hadir dengan keren dan mantap pakne...
Keren pisan puisinya Pak Rasyid, pilihan diksi yang indah berpadu majas yang indah, salam sukses selalu