Oleh: K. Akrasyid

Setelah menikah kami memutuskan untuk hidup mandiri dengan mengontrak. Kehidupan kami sangat bahagia, hingga dari rahim Istriku lahir seorang bayi perempuan yang sangat cantik. Dan beberapa tahun kemudian lahirlah seorang bayi laki-laki yang tampan dan lucu. Hidup kami makin sempurna dengan kahadiran anak-anak yang lucu dan sehat.

.

Kehidupan keluargaku menjadi berbalik 180°, sejak Aku berkenalan dengan Resti, dosen yang baru beberapa bulan mengajar di kampus yang sama denganku. Hingga suatu hari istriku mengetahui hubungan khususku dengan Resti. Sudah beberapa kali Istriku menasihati untuk menjauhi Resti. Apa yang dikatakan istriku ternyata belum membuatku sadar malah semakin terperosok ke dalamnya. Aku tak bisa lepas dari Resti, hingga suatu hari kuputuskan untuk menikahinya secara diam-diam.

.

Insting seorang istri memang sangat kuat, Istriku mengetahui semua dan menceraikanku. Aku pun meninggalkan rumah dengan hati yang keruh, terbayang hidup seperti gelandangan, kuikuti langkah kakiku tanpa tujuan. Tepat di sebuah cafe, mataku terbelalak. Kulihat Resti berciuman dengan seorang pria paruh baya yang tak lain ayah Mawar, mantan Istriku. Melihat kedatanganku mereka tampak salah tingkah. "Tolong apa yang kamu lihat tidak perlu diceritakan pada siapapun," pintanya. Aku hanya menganggukkan kepala dengan imbalan sebuah rumah lengkap dengan mobil dan perabotan di dalamnya.

Surabaya, 150579