Khalid Wahyudin

Khalid Wahyudin hanya seorang guru sekolah gunung yang tengah berpacu dengan asa terindahnya. Sejak 2009 hingga kini, saat amanah sebagai abdi negara diterima...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bijaklah dengan Gawaimu, Ingatlah Orang Tuamu!

Bijaklah dengan Gawaimu, Ingatlah Orang Tuamu!

Anakku, jika pesanku ini sampai padamu, bacalah! Tuhan memberi kita akal agar kita mengenal jalan curam dan terjal. Agar kakimu tak terantuk, karena kau mengerti baik dan buruk. Agar bisa membedakan manfaat atau mudarat. Agar bisa memilah hikmah dan perbuatan sia-sia. Dan, agar kita bisa memilih takwa atau tercela. Endapkan semua masalahmu, buang ragumu, berpikirlah jernih!

Gawaimu adalah ujian bagimu. Dia menjadi budakmu atau kamu yang diperbudaknya. Dia yang menurutimu atau kamu yang menurutinya. Tapi, gawaimu tak punya hati dan jiwa. Tak punya kehendak, tak punya nafsu. Dia hanya alat yang bisa kau peralat. Secanggih apa pun ia, tak akan berarti apa-apa tanpa kendali kita. Dia hanya sekadar alat, kitalah yang berbuat.

Ingatlah, wahai anakku! Bersama sentuhan jari ada tanggungjawab. Jika kau menyentuh dengan akal budi dan hatimu, kau akan menemukan manfaat. Tapi, jika egomu yang bicara. Kau tak akan menemukan apa-apa. Hanya sia-sia. Gawaimu hanya menjadi saksi sumpah serapahmu. Menjadi saksi atas pengkhianatanmu terhadap orang tua. Kau bilang untuk menuntut ilmu, padahal itu hanya menipu. Kau bilang untuk mencari sumber belajar agar tak ketinggalan. Padahal kau hanya chatingan dengan lawan jenis yang membiusmu dengan sejumput khayalan.

Bijaklah dengan hidupmu! Jangan membuat malu! Ingatlah! Di balik gawai itu ada keringat orang tua yang rela bekerja tak ingat hari untuk kesenangan anaknya. Rela melepas keinginan sendiri hanya agar keinginan anak terpenuhi. Menyembunyikan rasa sakitnya, agar tak mengganggu kesenangan anaknya. Bahkan, rela meredam tangis, agar kebahagiaan anak tak terkikis.

Jika pesanku ini sampai padamu, pikirkanlah! Pikirkan baik-baik! Jika kau hanya bermain-main dengan gawaimu, sedikitnya ingat orang tua yang tak mengenal hari dan payah. Bekerja untukmu, untuk keluarga, untuk melihatmu terus sekolah. Jika kau tetap tak peduli dengan semua ini. Periksa hatimu! Jangan-jangan dia sudah berganti dengan besi. Bijaklah dengan gawaimu, ingat orang tuamu! (*)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa Pak Khalid....pesan yang dirangkai dengan begitu indah, menggugah rasa, semoga sampai pada anak-anak kita...sukses slalu..barakallah

03 Jan
Balas

Luar biasa, Bu Marlupi. Saya hanya biasa diluar. Sukses buat jenengan. Terima kasih telah singgah. Jazakillah wa barakallah.

03 Jan

Tulisan yang bijak sekali Pak Khalid tak terkesan menggurui. Sukses buat Bapak.

03 Jan
Balas

Subhanallah, pesan yang terangkai dalam untaian kata penuh makna, agar bersikap bijak dalam melangkah. Sukses selalu dan barakallah

03 Jan
Balas

Terima kasih, Bu Siti Ropiah. Jazakallah wa barakallah.

03 Jan

Bijak bergawai. Mksh, Pak Sehat dan sukses, Pak Khalid dan sahabat...

03 Jan
Balas

Begitu juga dengan harapan Anda. Saya harap Anda seslalu sehat dan sukses, Bu Fila Ariyanti.

03 Jan

Bagus pak khalid wahyudin tulisannya, menyentuh sekali dan cocok untuk diterapkan pada komunitas anak2 . Terimakasih pak.

03 Jan
Balas

Terima kasih atas apresiasinya, Bu Laila Maharani. Jazakallah wa barakallah.

03 Jan

Terima kasih atas apresiasinya, Bu Laila Maharani. Jazakallah wa barakallah.

03 Jan

ijin saya Share pak Kholid, ini luar biasa untuk siswa.

03 Jan
Balas

Monggo, Saudaraku. Dengan senang hati silakan dibagi.

03 Jan

Monggo, Saudaraku. Dengan senang hati silakan dibagi.

03 Jan



search

New Post