Khalid Wahyudin

Khalid Wahyudin hanya seorang guru sekolah gunung yang tengah berpacu dengan asa terindahnya. Sejak 2009 hingga kini, saat amanah sebagai abdi negara diterima...

Selengkapnya
Navigasi Web
Zalim Bila Tak Bersyukur

Zalim Bila Tak Bersyukur

“Jika engkau bersyukur, maka akan Aku tambah nikmat-Ku untukmu. Namun, jika kufur (enggan bersyukur), sungguh azab-Ku amat pedih.” (QS. Ibrahim (14): 7)

Ayat ini menjadi pedoman berharga bagi orang-orang beriman. Bersyukur bukan lagi kewajiban tapi kebutuhan. Bukan lagi tuntutan tapi harus menjadi kebiasaan. Nikmat besar luar biasa yang dianugerahkan Allah kepada hamba-Nya, sungguh tak patut didustakan. Ini sudah semestinya melahirkan rasa syukur. Bersyukur justru akan semakin menambah kebaikan. Nikmat yang bakal diterima manusia pun semakin melimpah. Maka, zalim bila tak bersyukur.

Menariknya dari ayat ini, bersyukur dihadapkan dengan janji bertambahnya kenikmatan yang pasti. Sedangkan, kufur terhadap nikmat Allah hanya diisyaratkan dengan siksa yang pedih. Betapa Mahakasih dan Mahasayang-Nya Allah Subhanahu wa taala kepada hamba-Nya.

Bersyukur tak sekadar apa yang terucap dan diyakini dalam hati. Namun, harus juga mewujud dalam perbuatan. Alquran telah mengabadikan kisah kaum yang kufur terhadap nikmat Allah. Kenikmatan besar yang mereka peroleh tak membuat mereka bersyukur. Rezeki yang melimpah ruah, tanah yang subur lagi makmur, dan sumber daya alam lainnya yang tak terkira, justru membuat mereka lalai. Akibatnya, negeri yang dilukiskan Alquran dengan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur itu pun akhirnya luluh-lantak oleh azab Allah Subhanahu wa taala.

Kufur nikmat bisa juga berwujud penolakan terhadap penerapan syariat Allah. Hidup semaunya sendiri dengan mencampakkan aturan ilahi. Kenikmatan besar yang diperoleh tak lagi membekas dalam diri. Mereka yang seharusnya bersyukur, justru kufur. Mereka bahkan terlalu asyik dengan kehidupan dunia dan lupa akan akhiratnya. Mereka adalah kaum yang melampaui batas. Kaum yang jemawa dengan kepandaiannya. Merasa diri lebih hebat dibandingkan Sang Pencipta, hingga tak perlu tunduk dengan aturan-Nya. Karena, menurut mereka aturan Tuhan tak lagi sesuai buat manusia. Tuhan tak layak mengatur kehidupan duniawi dan bersikeras bahwa aturan yang mereka buat sendiri itu jauh lebih pantas diterapkan. Naudzubillahi min dzalika

Semoga kita jauh dari apa yang dilukiskan Allah dalam Alquran ini akan terjadi dan terulang kembali di bumi ini.

“Dan, Allah telah membuat satu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nahl (16): 112).

Wallahualam bissawab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang pandai bersyukur. Sesungguhnya bila kita menghitung -hitung nikmat Allah sungguh kita tak akan bisa. Tidak hanya bersyukur dengan hati dan lisan tetapi juga tindakan nyata. Terima kasih share nya Pak. Sehat n sukses slalu.. Barakallah

27 Dec
Balas

Amin ya rabbal alamin. Jazakillah khairan wa barakallah.

27 Dec

Subhanallah, paparan luar biasa. Benar sekali bersyukur merupakan keniscayaan bagi orang beriman yang justru akan bertambah nikmat yang terberi. Manusia dengan segala kelemahannya, masih mungjinkah mendustakan apa yang Allah limlahkan padanya. Sukses selalu dan barakallah

27 Dec
Balas

Ibu satu ini memang luar biasa. Jazakillah wa barakallah,

27 Dec



search

New Post