Hari itu tepatnya Senin tanggal 17 April 2017, sejak pagi aktivitas di Madrasah ini sudah menunjukkan adanya kegiatan yang lebih positif dan koknstruktif. Seperti biasanya setiap hari Senin, Madrasah melaksanakan upacara bendera di halaman Madrasah, yang diikuti oleh seluruh civitas akademik MAN Batu. Pak Al Ajis Arifin denga baju korprinya bertindak selaku pembina upacara, menyampaikan amanatnya dengan mengambil tema "Sholat dapat meningkatkan kedisiplinan". Rupanya tema itu disesuaikan dengan agenda bulan Rajab, yang biasanya diadakan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Ibarat pepatah Gayung bersambut, amanat yang disampaikan pak Al Ajis direspon dalam briefing yang dilaksanakan setelah upacara. Respon yang positif pun juga disampaikan oleh segenap dewan guru MAN Batu. Gagasan ini memang terkait dengan Permendiknas NO 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang memang menjadi tanggung jawab bersama. Penumbuhan Budi Pekerti adalah pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak hari pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru sampai dengan kelulusan sekolah. Pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter positif.

Dalam briefing yang singkat itupun menghasilkan kesepakatan bersama untuk menumbuhkan kebiasaan positif di lingkungan Madrasah dengan mengoptimalkan kegiatan yang selama ini juga sudah dilaksanakan di Madrasah ini. Sudah menjadi kebiasaan bersama, sebelum mulai pembelajaran, di Madrasah wajib berdo'a dan membaca Al-quran terlebih dahulu. Program wajib hafal juz 30 bagi semua peserta didik MAN Batu, menjadikan Madrasah ini tidak pernah sepi dari lantunan ayat-ayat suci Al-qur'an. Bahkan senandung 'Asmaul Husna' juga selalu mengiringi istirahat kita. Saat bel panjang berbunyi setiap pukul 14.15 WIB, yang menunjukkan berakhirnya pembelajaran pun juga di akhiri dengan do'a bersama. Belum lagi tambahan jam bimbingan baca Al-qur'an bagi anak-anak kelas X, yang merupakan kegiatan ekstra kurikuler. Suasana religi sangat terasa dalam aktivitas keseharian Madrasah.

Pukul 11.30 WIB adalah saatnya istirahat ke dua di Madrasah ini, berlangsung selama 45 menit. Ya... memang lebih lama dari pada istirahat pertama, karena memang bersamaan dengan sholat dzuhur berjamaah. Semua aktivitas wajib kita tinggalkan ketika kita mendengarkan seruan azdan. Semua guru yang mengajar pada jam ke 6, wajib mengosongkan kelas dan menggiring anak-anak menuju masjid. Sementara siswi yang berhalangan semuanya harus masuk ke Aula Madrasah untuk mendapatkan tausiyah seputar 'Risalatul Mahid' yang dipandu oleh ibu-ibu guru yang piket hari itu. Presensi kehadiran siswi di Aula itupun juga sudah disiapkan oleh guru BK. Kantin sekolah tidak boleh melayani anak-anak yang membeli makanan pada jam sholat. Semua akses pintu keluar juga terkunci. Dewan guru, karyawan, dan anak-anak semuanya berjalan menuju masjid yang ada di belakang Madrasah. Sungguh sejuk rasanya, serasa ada di kota santri.

Alhamdulillah, masjid "Ihya' Ulumuddin" yang berdiri kokoh di belakang madrasah itu sekarang sudah dapat menampung semua jamaah sholat. Dengan pembagian lokal, lantai dasar untuk jamaah putra dan lantai dua untuk jamaah putri. Tentu saja keberadaan masjid yang sekarang sudah dapat digunakan sholat berjamaah tanpa harus menunggu gelombang berikutnya ini, tidak lepas dari partisipasi aktif semua pihak. Semoga peran serta para pemberhati masjid ini mendapatkan pahala amal sholih yang senantiasa mengalir. Peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 17 April 2017 tepatnya tanggal 20 Rojab 1438 H ini, ditandai dengan adanya SDSB (Shoima Datang Semua Berjamaah) akan selalu dapat terlaksana dengan istiqomah. Aamiiin. Shoima yang dimaksud adalah sholat, istirahat, dan makan yang semula kita kenal dengan Ishoma. Welcome SHOIMA to MAN BATU.