Khatijah, S.Pd

Khatijah adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 1 Tapen Bondowoso Jawa Timur. Menulis adalah hal yang menjadi hoby. Kegiatan menulis yang pal...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ulasan Cerpen

Ulasan Cerpen

Oleh: Khatijah

Judul Cerpen: Cermin Pasir

Pengarang: Triyanto Triwikromo

Sumber: Kompas, Edisi 9 Agustus 2002 (Kumpulan Cerpen-Cerpen Kompas Pdf)

Panjang: 7 Halaman

Cerpen sepanjang tujuh halaman ini ditulis oleh sastrawan kelahiran Salatiga, Triyanto Triwikromo. Membaca judulnya saja sudah dapat dipastikan bahwa cerpen ini bukan cerpen picisan. Seperti cerpen-cerpennya lain. Cerpen ini sangat mengasyikkan untuk dibaca. Selain indah, cerpen ini sarat dengan muatan kritik. Pengarang yang saat itu menjabat sebagai redaktur pelaksana sastra harian umum Suara Merdeka dan dosen penulisan kreatif Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang, selalu membuat pembaca terhipnotis dengan karya-karya cerpennya seperti “Mata Sunyi Perempuan Takroni” dan “Ikan Asing dari Weipa-Nappranum”.

Kritik yang diungkap di dalam cerpen ini ditujukan kepada para pengusaha penambangan pasir bekas letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Secara terang-terangan dalam cerpen tersebut Triyanto Triwikromo mencibir pelaku-pelaku atau perusak lingkungan dengan memanfaatkan kekuasaan demi kepentingan pribadi. Hal tersebut dapat ditangkap pada paragraf pertama yang sekali gus menjadi bibit konflik, seperti cuplikan berikut ini.

Pada paragraf pertama pembaca disuguhi setting tempat dan suasana di lereng Merapi Yogyakarta yang porak poranda oleh penambangan pasir. Pasir sisa letusan Gunung Merapi ini menjadi objek memperkaya diri para pengusaha dengan mengandalkan laki-laki kekar yang sebagian berseragam. Entahlah, siapa laki-laki yang dimaksud oleh pengarang. Setting yang tergambar di cerpen ini benar-benar hidup. Rasa prihatin menyaksikan kondisi lingkungan yang hancur tanpa ada yang berani melarang para pelaku perusaknya, membuat pengarang menuangkan protes dan sindiran melalui cerpen ini. Dalam paragraf pertama ini sudah tertulis bibit konflik. Hal itu nyata ditulis dalam kalimat: “Selalau ada yang hilang. Selalu ada yang tak kembali. Batu, koral, dan puluhan perempuan. Bukan hanya itu! Bukan hanya itu!. Dengan repetisi ini sepertinya pengarang bermaksud memberi penegasan akan konflik yang dibangun bahwa akibat aksi penambangan pasir itu banyak yang hilang dan tidak kembali. Bukan hanya batu, koral, dan puluhan perempuan, tapi juga kedua tokoh protagonis yang hidupnya berakhir tragis.

Membaca cerpen ini perlu konsentrasi tinggi sebab diksinya sangat rapat dengan simbol-simbol yang bersifat satire. Penggunaan berbagai majas menjadikan cerpen ini sangat indah dan bermutu. Majas personifikasi, metafora, dan perumpamaan sangat mendominasi, Sepert: truk membelah dusun, binatang-binatang besi melata, meliuk seperti ular. Bak truk yang tersengal-sengal mendaki. Kadang merayap seperti kadal. Truk-truk serupa siluman, serupa mambang. Gaya repetisi pun menjadi sesuatu yang istimewa dalam cerpen ini. Misalnya: “Selalau ada yang hilang. Selalu ada yang tak kembali. Bukan hanya itu. Bukan hanya itu.Kalimat ini sampai diulang beberapa kali. Pada akhir tulisan, pengarang menuliskan kata-kata yang bernomor sebagai tanda bahwa dia mengambil istilah atau kata yang digunakan penulis lain.

Meskipun cerpen ini ditulis dua puluh tahun yang lalu, tapi masih asyik untuk dibaca karena masih relevan untuk mengkritisi ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Bondowoso, 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post