Khoen Eka Anthy

Berselancar dengan kata-kata telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kesehariannya, terlebih setelah menjadi editor di MediaGuru. Selalu berusaha berbua...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERANI NGESEKS BEBAS, BERANI MENGUNDUH RISIKO?

BERANI NGESEKS BEBAS, BERANI MENGUNDUH RISIKO?

Cobalah sesekali membuka akun Face Book atau Twitter yang memuat kata seks dan sejenisnya. Jumlahnya luar biasa banyak. Ada bermacam-macam grup di situ. Setelah itu cermatilah jumlah anggotanya. Ada yang mencapai ratusan ribu… Angka yang terbilang cukup fantastis untuk komunitas esek-esek di dunia maya. Belum lagi gambar dan video yang beredar, tak terhitung jumlahnya. Itulah pemicu fenomena maraknya seks bebas terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Semua tentang seks yang terpampang di media sosial dan internet memang menggiurkan. Remaja yang memang sedang ada di masa transisi memang punya kecenderungan untuk mencoba hal baru. Termasuk berhubungan seksual di luar nikah. Mereka tidak sadar, bahwa di balik kenikmatan itu terdapat dampak yang mengerikan. Karena semua berproses, maka dampak yang mengintai pelaku seks bebas juga mengikuti di belakangnya. Perlahan tapi pasti.

Adapun dampak utama berperilaku seks bebas adalah terjadinya kehamilan dan terjangkiti penyakit menular seksual (PMS). Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan dampak ikutan lainnya. Dampak ikutan itu antara lain: (1) terjadinya perubahan psikologis pada laki-laki dan perempuan, misalnya rasa malu, rasa bersalah, takut, panik yang dapat memicu stres, depresi, hingga gangguan kejiwaan karena tidak siap menghadapi kenyataan. (2) Aborsi ilegal. Aborsi ilegal baik yang dilakukan oleh dokter, dukun, ataupun melalui obat-obatan mempunyai risiko besar. Misalnya cacat pada janin jika tidak berhasil, kematian ibu, kematian bayi, alat tidak steril menyebabkan infeksi atau kanker rahim (3) Hukuman sosial, risiko: dikeluarkan dari sekolah, mnjadi buah bibir atau dicibir oleh masyarakat karena telah mempermalukan keluarga. (4) Menikah di usia remaja. Menikah di usia remaja memiliki beberapa risiko. Risiko itu antara lain belum siap memikul beban sebagai orang tua, mulai dari merawat bayi sampai membesarkan, belum dapat mencukupi kebutuhan primer/skunder keluarga karena belum bekerja, kehilangan masa muda yang seharusnya digunakan untuk mempersiapkan diri di masa dewasa/tua. Bagi perempuan yang menikah sebelum usia 20 tahun berisiko tinggi terkena kanker serviks/rahim.(5) Melakukan tindak kriminalitas, misal pembunuhan atau bunuh diri.

Dampak lain dari seks bebas adalah terjangkiti penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual/penyakit kelamin adalah penyakit yang menghinggapi organ reproduksi pria/wanita yang diakibatkan karena telah berhubungan seksual dengan orang yang sudah terjangkit penyakit kelamin. Ada berbagai penyakit kelamin. Guru dan orang tua harus mengetahuinya agar dapat memberi pengarahan pada anak. Terutama dalam upaya pencegahan. Setidaknya ada beberapa penyakit kelamin yang populer di Indonesia. Penyakit kelamin itu antara lain sifilis/raja singa, klamidia, herpes, cancroid, trikonomiasis, skabies/gudig, kutil kelamin, herpes genital, gonorrhoe, dan HIV/AIDS.

Harus diakui, pengetahuan orang tua dan guru tentang berbagai jenis penyakit menular seksual masih minim. Saya ingat ada sebuah kasus kematian yang dianggap misterius oleh warga kampung saya. Salah satu pemuda yang selama ini menjadi sampah masyarakat, tiba-tiba jatuh sakit. Mungkin sakitnya itu akibat gaya hidupnya yang selama ini bebas tanpa batas. Sakitnya aneh, itu kata warga sekitar. Pembesuk tidak boleh masuk ke tempat di pemuda dirawat. Jika ada yang masuk kamar si pemuda, maka orang yang masuk itu harus berganti baju dengan baju mirip astronot. Setelah beberapa minggu dirawat, si pemuda meninggal. Kebiasaan di kampung, bila ada orang yang meninggal malam hari, maka kerabat dan tetangga akan menunggui jenazah sampai pagi sambil mengaji. Nah, pemuda itu meninggal paa malam hari. Ketika tetangga berdatangan, jenazah tidak ada. Hingga pagi hari, jenazah itu tak kunjung disemayamkan di rumah duka. Kasak-kusuk santer terdengar. Beberapa pelayat yang datang ke rumah duka hanya menjumpai ibu si pemuda. Ketika ada yang menanyakan keberadaan jenazah, si ibu bilang begini,”Anakku langsung dikuburkan malam tadi. Aku bahkan tidak boleh melihat jenazahnya,” mendengar itu warga jadi semakin heran.

“Memang anak ibu sakit apa kok jenazahnya tidak boleh dilihat?” Tanya seorang tetangga.

“Tidak tahu ya…tapi kata dokter sakit hiv,” jawab si ibu polos. Saya yang mendengarkan dengan saksama.

“Hiv itu penyakit apa ya?” Orang yang mendengar saling bertanya tentang penyakit yang katanya aneh itu.

Saya kemudian berinisiatif mencari informasi. Dari nama penyakit yang disebutkan, saya curiga kalau tetangga saya itu terkena HIV/AIDS. Indikasinya antara lain pembesuk yang masuk ke kamarnya harus berbaju lengkap seperti astronot. Ketika meninggal, jenazah tidak boleh dilihat karena khawatir virus HIV akan menyebar. Ternyata itu benar. Modin setempat memberitahu kalau malam itu juga jenazah yang telah dimasukkan dalam peti itu harus dikuburkan agar tidak membahayakan kesehatan orang lain.

Dari kasus itu saya sadar bahwa pemahaman masyarakat akan berbagai jenis penyakit menular seksual masih rendah. Karenanya orang tua dan guru perlu mengenal seluk-beluk PMS. Setelah itu bahaya PMS akibat seks bebas harus diberitahukan pada anak-anak. Mereka harus tahu bahwa seks bebas itu nikmat yang membawa azab baik di dunia maupun di akhirat. Nauzubilahimindzalik… Save our generation!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya menulis berdasarkan realita di sekitar kita, kontroversial memang bu...tapi orang tua dan guru saya rasa wajib tahu supaya bisa memberi pemahaman yang benar pada anak-anak tentang masalah seks.

23 Apr
Balas

agak takut sih bu kalau ngebahas yang satu ini, takut salah persepsi..tulisannya keren bu..

13 Apr
Balas



search

New Post