Khoen Eka Anthy

Berselancar dengan kata-kata telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kesehariannya, terlebih setelah menjadi editor di MediaGuru. Selalu berusaha berbua...

Selengkapnya
Navigasi Web
BLAK-BLAKAN SEPUTAR SEKS REMAJA

BLAK-BLAKAN SEPUTAR SEKS REMAJA

Mata saya tiba-tiba terbuka lebar ketika mendengar pembicaraan beberapa remaja SMP di dalam angkot. Siang itu sepulang dari Malang saya naik angkot. Sengaja saya pilih bangku pojok karena mata saya terasa berat. Mula-mula saya membaca majalah, namun karena tak tahan dengan rasa kantuk itu saya tutupkan majalah itu ke wajah. Angkot masih sepi. Biasanya angkot angkot akan berjalan setelah penumpang penuh. Masa tunggu penumpang 10-20 menit. Lumayan, 20 menit untuk tidur ditambah dengan perjalanan 20 menit. Keluar dari angkot pasti mata saya sudah jernih kembali.

Entah berapa lama saya tertidur sampai telinga saya mendengarkan perbincangan beberapa remaja diselingi dengan tawa lebar. Mulanya saya abaikan. Tapi ketika ada beberapa istilah yang masih asing bagi saya, saya mulai tertarik mendengarkan.

“Eh katanya kamu sudah putus sama Ido ya?” terdengar suara remaja bernada nyaring..

“Ido anak SMK itu?” Tanya yang lain.

“ Iya, abis dia kelewatan sih…, “ jawab remaja lain. Suaranya terdengar merdu.

Napa?” Tanya si nyaring.

“Masak dia ngajak aku ngewe,” jawab si pemilik suara merdu.

Ngewe? Apa ya? Saya membatin. Sepertinya kata itu belum pernah saya dengar. Saya mesti tahu konteks kalimatnya dulu nih supaya bisa menebak maksud kata itu.

“Apa? Ngewe? Kali kamu keliatan lagi sange makanya dia ajakin kamu ngewe,” jawab yang lain.

Saya lagi-lagi mengernyitkan dahi. Kali ini muncul kata sange. Apalagi arti kata itu ya? Saya pura-pura membetulkan letak majalah yang menutupi wajah saya.. Sepintas saya tangkap ada empat remaja SMP duduk di samping dan di depan saya. Wajah mereka cantik-cantik. Taksiran saya mereka saat ini duduk di bangku kelas dua SMP.

“Emangnya ngewe itu enak?” tanya si pemilik suara merdu.

Saya mulai curiga pembicaraan mereka mengarah pada hubungan seks. Telinga saya sengaja saya pertajam agar tahu pembicaraan mereka.

“Ssst, kalau mau tahu tanya aja di Muti, dia kan udah nggabung di Kimcil. Dia tuh sudah banyak pengalamannya.”

“Itu alamat FB?” Tanya si pemilik suara merdu.

“Iya,” jawab dua remaja hampir bersamaan,

“Nah tuudah pengen aja pake nolak diajak ngewe,” kata si nyaring.

Jawaban itu disambut tawa oleh yang lain. Benar dugaan saya. Mereka sedang bicara soal seks di kalangan ABG. Di angkot, tanpa rikuh atau sungkan. Tampaknya mereka sengaja menggunakan beberapa kata yang tidak lazim.. Pintar juga. Astaghfirullahalazim. Meskipun mata saya ingin melotot tapi saya tahan dengan menutupnya rapat-rapat. Wah…ini berbahaya. Sangat mengerikan.

“Ah nggak kok, kemarin itu aku kan diajak nge-fuck, tapi gak mau, trus dia marah…lalu esoknya dia minta maaf. Eh seminggu berikutnya malah ngajak beg…eh ngewe, ya aku tolak aja,”

Nolak-nolak ntar nyesel,” jawab yang lain. Tawa riuh kembali menyambut pernyataan yang sangat berani tersebut. Kerongkongan saya terasa sangat pahit dan kepala saya terasa berat setelah mendengar itu.

Udah ah, ngomongin yang lain aja,”

Ngajak ngomong yang lain tapi ntar nggabung di Kimcil…,” goda yang lain.

“Gabung aja kalau pengen tajir kayak Muti. Tuh sekarang dia bisa gonta-ganti HP sesukanya. Bajunya juga keren-keren. Katanya sih…ini katanya lo ya … berkat memanfaatkan modal yang ada,”

Astaghfirullahalazim…

Kali ini saya terbatuk cukup keras. Saya benar-benar tak menyangka pembicaraan mereka telah sejauh itu. Saya tetap berpura-pura tertidur lagi setelah batuk. Padahal jantung saya serasa mau lepas. Sesekali saya buka mata saya lalu saya pejamkan lagi.

“Eh udahan dulu mbahas itu, “ kata si rambut kuncir dengan nada curiga. Mungkin dia tahu kalau saya mendengarkan percakapan mereka.

“Biarin aja, toh kita gak kenal,” jawab si nyaring.

“Ssstt,” kata yang lain.

Beberapa penumpang masuk. Empat gadis itu diam. Angkot pun berjalan. Sesekali mereka cekikikan sambil melihat entah apa ponsel mereka. Saya masih tidak habis pikir. Dalam angkutan umum, ada banyak orang, namun mereka tak segan bicara soal gaya pacaran mereka. Sungguh memprihatinkan. Saya amati mereka. Masih sangat belia. Usia belasan dan masih berseragam biru putih. Ya Allah gusti… Sosok Muti yang sempat disinggung-singgung tadi saya rasa maksudnya sudah masuk dalam dunia prostitusi. Si pemilik suara merdu itu hampir saja terjerumus dalam pergaulan bebas. Semoga Allah melindunginya. Sampai di sebuah pertigaan mereka menghentikan angkot itu. Angkot berhenti. Keempat remaja itu turun.

Tinggallah saya yang merenung. Meskipun saya punya prediksi awal tentang makna beberapa kata tersebut, tapi saya masih harus mencari sumber yang valid. Jangan-jangan saya yang tidak kekinian. Bisa saja kata-kata tadi sudah marak beredar di kalangan remaja namun saya baru tahu sekarang. Karena ketidaktahuan saya dan mungkin orang tua yang lain, bisa saja kita tidak menaruh prasangka negatif terhadap makna kata-kata itu. Apalagi jika di salah salah satu chat di ponsel mereka hanya tertulis satu kata, misalnya sange. Tentu karena ketidaktahuan kita, chat itu akan kita abaikan. Saya jadi sadar bahwa saya harus lebih peka dalam mendengar dan membaca. Saya jadi ingat, bukan kali ini saja saya dengar kata “sange”. Ya…saya pernah mendengar sebelumnya, dalam sebuah perbincangan di kelas. Sayangnya saya abaikan waktu itu.

Segera saya buka ponsel saya. Beberapa kata “baru” tadi saya cari di google. Termasuk akun FB bernama Kimcil. Mata saya menatap tak percaya setelah membuka akun Kimcil tersebut. Ada puluhan nama Kimcil di daftar pencarian. Gambar-gambar profil yang muncul juga luar biasa mencengangkan. Duh gusti….saya benar-benar ketinggalan zaman…Foto-foto syur, gambar remaja yang mengumbar aurat terpampang di situ dengan vulgar. Ada grup tertutup dan ada grup publik. Saya buka grup publik. Di grup publik itu ada ratusan chat dan ada banyak kata baru yang ujung-ujungnya seputar hubungan seks. Malah ada juga yang memasukkan video mesum . Akun senada jumlahnya juga sangat banyak. Mulai dari cabe-cabean, terong-terongan, dan sejenisnya. Saya hanya bisa mengelus dada. Bagaimana cara memberantas akun vulgar yang sudah menjamur di media sosial itu? Dalam kemajuan teknologi saat ini, benarkah tidak ada yang cara efektif untuk memblokir situs dan akun-akun semacam itu?

Jika di akun FB saja ada puluhan nama kimcil dan sejenisnya, lalu bagaimana dengan akun yang ada di Twitter, Line, BBM, dan media sosial lain?Akun pribadi yang menggunakan nama tak senonoh pun tak kalah banyaknya. Bahkan menyertakan alamat sekolah. Saya menghela napas panjang. Ada berapa ribu remaja yang telah terjebak dalam dunia hitam? Data dari salah satu stasiun TV beberapa waktu lalu menyebutkan angka yang fantastis untuk hasil jajak pendapat tentang gaya pacaran remaja. Sebesar 63% remaja pernah berhubungan seks dengan kekasihnya atau orang sewaan. Itu baru dari satu sumber. Saya yakin angka itu masih tentatif. Yang pasti seks bebas sudah kian membudaya dan menjadi bagian dari gaya pacaran remaja saat ini.

Saya beralih mencari makna kata yang saya dengar tadi. Kata yang saya cari adalah sange dan ngewe. Adapun makna kata itu saya dapatkan dalam kamus slang. Kata sange ternyata sepadan dengan kata sakaw yang berarti ketagihan atau bernafsu (horny). Kata ngewe berarti berhubungan seks. Di dalam kamus itu juga disajikan beberapa kata lain yang marak digunakan di BBM, Line, Twitter, atau FB. Misalnya kata nyapu (blow job). Saya tak menduga bahwa arti kata nyapu adalah oral seks. Jadi bila ada seseorang berkata, “Yuk nyapu,” atau sejenisnya, kita harus melihat konteksnya dulu. Betul-betul mau menyapu dengan sapu sungguhan atau tidak. Kata-kata itu bisa mengecoh pendengarnya. Kata-kata gaul yang lain pun dapat kita temukan di sana. Perkembangan bahasa gaul yang terkait dengan aktivitas seksual ternyata luar biasa mengejutkan.

Nah, jika kata-kata itu telah lama digunakan dan kita baru tahu artinya sekarang, alangkah kupernya kita. Padahal dari kata-kata yang diucapkan baik secara sengaja maupun spontan itu kita bisa tahu kondisi pergaulan anak-anak didik kita. Bukankah bahasa menunjukkan bangsa? Dengan paham bahasa yang mereka gunakan kita akan mengetahui kondisi pergaulan para remaja itu. Imbasnya, kita bisa berbuat sesuatu yang mungkin saja dapat menyelamatkan mereka dari jurang kehancuran. Save our generation!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap .... semoga anak dan generasi kita terjaga dari masalah yang ada dan semakin guru dan orang tua tanggap terhadap segala yang tersirat ... bunda saya tunggu literatur bukunya jeh ...

02 Apr
Balas

Gmana ceritanya agar dapat pembaca yang banyak ya .... wiss ... sudah 950 pembaca ...

02 Apr
Balas

tulisan yang luar biasa kereeennnnn benar bu Khoen.....astaghfirullah, ikut merinding jika melihat pergaulan ABG jaman sekarang.

02 Apr
Balas

kata pertama itu (*gew*) bahasa Sunda Bu

03 Apr
Balas

Tulisan mantap! Sungguh memprihatinkan ya, Bu!

02 Apr
Balas

Terima kasih infonya, Orang tua dan guru harus melek inormasi, melek IT agar tidak ketinggalan dan bisa menjaga anak dari pengaruh yang membahayakan

02 Apr
Balas

Terima kasih info yg sangat bermanfaat. Semakin berat tgs orang tua dan guru ya bu Koen. Semoga Alloh melindungi anak cucu kita. Terus menulis ya bu, biar gak ketinggalan informasi kita2 ini

02 Apr
Balas

terima kasih, informasinya sangan membantu. dan kita merasa prihatin dengan kondisi remaja dengan kondisi di atas.

02 Apr
Balas

NEGARA DAN KEHEBATAN SANG KONSEPTORNYA --pariwisata dengan segala dampaknya-- Sejumlah orang hebat senantiasa berkelabat dengan lingkungan yang hebat. Lingkungan yang hebat senantiasa bersumber dari inspirasi sejumlah pribadi yang hebat. Pribadi yang hebat bersumber dari dan untuk sejumlah pecita dan pecinta personal yang hebat. Di era yang serba digital, dan seolah-olah tanpa membatasi ruang dan waktu -bagi siapapun. Seharusnya sudah banyak tercipta “surgadunia” di sejumlah belahan dunia. Khususnya empunya negeri kaya raya segalanya. Tentu negeri yang dihuni oleh pemimpin yang dominan memiliki kharismatik yang tinggi. Nyakni Pemimpin-pemimpin yang mampu menginspirasikan sejumlah pribadi lainnya. Hingga mengayakan Sumber Daya Manusia (SDM) dari semua lini unit organisasi di negeri mereka itu sendiri. Akan bertambah banyakkah, atau sebaliknya: Sejumlah Negara dengan segala kebijakannya, memperkerjakan mereka yang hebat untuk tujuan menghebatkan Negara mereka? Jika suatu Negara sudah hebat dengan segala penerapan gagasannya. Maka ada kemungkinan, Negara merekapun benar-benar bagaikan suasana surge sebenarnya. Degan demikian, menyebabkan Negara tersebut, lamban laun kian tambah mengerucut saja individu-individu yang cemberut. Wajah-wajah mereka, relatif semuanya memancarkan kenikmatan hidupnya. Sekalipun Negara tersebut tak pernah mempromosikan tentang beragam keindahannya ke manca negaranya. Dengan segala keindahan budaya yang dipunyainya, plus ditunjang dengan keramah-tamahan yang sudah merasuki lubuk kalbu penduduknya. Bahkan relatif di setiap pelosok negerinya, hampir tak pernah dijumpai pribadi-pribadi nan dipenuhi nafsu birahi plus sarakah –(kah?). Dan relatif setiap penghuninyapun aktuil dan asyik dengan segala kebudayaan kemuliaannya. Karena --segala-- kebudayaan kemuliaan itukah, menyebabkan negeri mereka banyak dikunjungi pengunjung/turisnya untuk menikmati beragam kepuasan surplus "plus-plus" hidupnya? Dengan pengelolaan yang berkategori profesional industri pariwisata negeri mereka. Bukankah dengan banyaknya kunjungan wisatawan manca Negara, menyebabkan negeri mereka lebih mampu mengusung sejumlah lumbung-lumbung industri bisnis, bahkan hingga laris manis? Dan dampak dari perkembangan / pertumbuhan industri bisnis tersebut, memungkinkan negeri mereka lebih mudah mengoptimalkan segala sumber daya --SDM & SDA-- andalannya. Dengan meningkatnya segala potensi SDM & SDA, bukankah negeri mereka lebih faktuil dalam mengaplikasikan nuansa kenikmatan hidupnya? Kemudian, melalui lintas transaksional komunikasi lintas budaya --antar manusia, bahkan antar bangsa-- tersebut, sesame mereka kian respek saja memilah dan memilih sejatinya suatu kebudayaan yang akan mengantarkan mereka meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan kuantitas mutualisme kenikmatan hidupnya. Seterusnya, pengampuan sejumlah konsep pertahanan / pemantapan kenikmatan hidup yang diusung negeri demikian, dengan sendirinya akan berkembang mengikuti ritme / irama dinamika romantika kehidupan mutualisme mereka itu sendiri. Dengan demikian, bukankah kemumpunian fenomena kenikmatan kehidupan seperti itu, memudahkan mutualisme dinamika romantika kehidupan mereka untuk melangkah ke Surge Allah yang sebenarnya? /// Mamin Hsn ; 10-06-2015:15.05 ; Tanjungpinang Kepri, cikal bakal kota surgadunia perdanakah? --------

02 Apr
Balas

: MAJU-MUNDURNYA PERADABAN SUATU NEGERI, KARENA PENDIDIKANKAH? ...Bahwa peran seorang kepala sekolah terhadap setiap outputnya/peserta didiknya, tak kalah pentingnya dari jabatan-jabatan penting lainnya, Sekalipun jabatan kepala sekolah belum dianggap sebagai seorang "pemimpin". Tapi eksistensi dirinya demi negeri tercintanya. Tak kalah pentingnya dengan eksistensi sejumlah jabatan strategis lainnya. Hatiku masih menangis… Ya Allah, sadarkanlah kami semua,.. Bahwa JABATAN KEPALA SEKOLAH, JABATAN SANGAT STRATEGIS, MERINTIS NEGERI MENJADI NEGERI IDAMAN ALAM SEMESTA TANPA NESTAPAKAH?. #Mamin Hsn . )>>>Tanjungpinang Kepri Indonesia, 02-2014:10.52.

02 Apr
Balas

: MAJU-MUNDURNYA PERADABAN SUATU NEGERI, KARENA PENDIDIKANKAH? ...Bahwa peran seorang kepala sekolah terhadap setiap outputnya/peserta didiknya, tak kalah pentingnya dari jabatan-jabatan penting lainnya, Sekalipun jabatan kepala sekolah belum dianggap sebagai seorang "pemimpin". Tapi eksistensi dirinya demi negeri tercintanya. Tak kalah pentingnya dengan eksistensi sejumlah jabatan strategis lainnya. Hatiku masih menangis… Ya Allah, sadarkanlah kami semua,.. Bahwa JABATAN KEPALA SEKOLAH, JABATAN SANGAT STRATEGIS, MERINTIS NEGERI MENJADI NEGERI IDAMAN ALAM SEMESTA TANPA NESTAPAKAH?. #Mamin Hsn . )>>>Tanjungpinang Kepri Indonesia, 02-2014:10.52.

02 Apr
Balas

pembelajaran buat Kita sebagai orang tua Dan guru agar anak dijauhkan Dr Hal2 yg merusak moral..makasih Bu Koen

02 Apr
Balas

Terimakasih bu Khoen. Saya prihatin membacanya. Semoga kita sebagai orang tua harus lebih waspada dengan pergaulan putra putri kita.

02 Apr
Balas

sangat memprihatinkan generasi muda saat ini. Tidak hanya di perkotaan tetapi juga sudah merambah ke desa2 terpencil. Semakin berat tugas para guru dalam mendidik.

04 Apr
Balas

Kondisi yang memprihatinkan ya......

04 Apr
Balas



search

New Post